Koalisi Perubahan Puji Munculnya Wacana Koalisi Besar
Wacana koalisi besar muncul saat silaturahmi Presiden Jokowi dengan para ketua umum partai pendukung pemerintah di DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2023). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
MerahPutih.com - Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang digawangi oleh Partai NasDem, Demokrat, dan PKS, tak merasa terancam dengan munculnya wacana koalisi besar belakangan ini.
Menurut Ketua DPP PKS Bidang Polhukam Al Muzzammil Yusuf, koalisi besar tersebut sah-sah saja karena perbedaan koalisi dan capres yang diusung adalah keniscayaan demokrasi dan dijamin oleh konstitusi.
"Semua capres dan partai koalisi tidak ada yang perlu merasa terancam satu sama lain kalau kita semua sepakat dengan kompetisi yang sehat," kata Muzzammil, Kamis (6/4).
Baca Juga:
Tantangan yang Bakal Dihadapi Partai-Partai dalam Koalisi Besar
Koalisi besar ini merupakan penggabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan Golkar-PAN-PPP dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bentukan Gerindra-PKB.
Bahkan, belakangan PDIP juga terbuka bergabung dengan koalisi besar tersebut.
Menurut Muzzammil, wacana koalisi besar sah-sah saja dan merupakan bagian dari dinamika politik yang terjadi dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang.
"Bagus. (Dengan demikian), masyarakat menjadi punya pilihan alternatif pasangan capres/cawapres," tandas Muzzammil.
Baca Juga:
Usai Bertemu Prabowo, Yusril: Koalisi Besar Ideal
Sementara itu, anggota Komisi II DPR RI Madani Ali Sera mengatakan, jika koalisi besar itu benar-benar terbentuk, maka Pilpres 2024 kemungkinan besar akan diikuti dua poros pasangan capres-cawapres.
Menurutnya, hal itu akan menimbulkan polarisasi seperti yang terjadi di Pilpres 2019.
"Kalau cuma dua pasang, itu artinya kita tidak belajar dari Pemilu 2014 dan 2019 terjadinya polarisasi di tengah masyarakat," lanjutnya.
Mardani setuju jika Pilpres 2024 diikuti tiga poros pasangan capres-cawapres untuk meminimalisir polarisasi di tengah masyarakat.
"Asumsi munculnya tiga koalisi saat ini sudah ideal masing-masing mengusung capres-cawapres," tutupnya. (Knu)
Baca Juga:
Pertemuan Prabowo dan Yusril akan Bahas Wacana Koalisi Besar
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Prabowo: Terus Terang Aja Loh, Saya Tuh Nggak Dendam Sama Anies
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah
Anies Punya Cucu Pertama, Ingin Dipanggil ‘Bang’ tapi Dilarang sang Istri
Pemilu Presiden Korea Selatan Digelar Selasa (3/6), Warga Antusias Datang ke TPS
Partisipasi Pemilih Awal Pilpres Korsel Capai 34,74 Persen, Perhatian Tertuju pada Hasil Pemungutan Suara Pekan Depan
Jadi Warga Negara yang Baik, J-Hope BTS Berikan Suara dalam Pemungutan Suara Awal Pilpres Korea Selatan
Pemungutan Suara Awal untuk Pilpres Korsel Dimulai, 6 Kandidat Bersaing
Han Duck-soo Mundur Sebagai Penjabat Presiden Korsel Demi Ikut Pilpres 3 Juni