Koalisi Masyarakat Sipil Serukan Perdamaian Jelang Demo 212

MerahPutih Nasional - Koalisi Masyarakat Sipil menyerukan agar seluruh elemen masyarakat dapat mewujudkan situasi kondusif menjelang demo besar 2 Desember mendatang.

Hal ini digemakan sejumlah tokoh dan praktisi hukum nasional saat menggelar konferensi pers di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Senin (28/11).

"Pasca aksi 4 November 2016 dan rencana aksi pada 2 Desember 2016, dinamika sosial politik bangsa Indonesia menunjukkan bahwa kemajemukan yang menjadi dasar antropologi dan fakta sosiologis bangsa sesungguhnya rapuh dan rentan dieksploitasi," ujar anggota koalisi masyarakat sipil Hendardi.

Menurut Hendardi, akibat dari mudahnya mengeksploitasi perbedaan, pengabaian mekanisme demokrasi, ketidakpercayaan pada institusi hukum dan demokrasi, membuat negara ini rentan dan berpotensi mengarah kepada perpecahan.

Hal ini menjadi nyata dengan banyaknya bermunculan praktik-praktik intoleransi. Menurutnya, realitas ini tumbuh bukan secara tiba-tiba tetapi merupakan dampak serius dari tidak adanya totalitas para penyelenggara negara dalam menjalankan tugasnya menjaga keberagaman, mempedomani Pancasila dan mematuhi konstitusi RI.

"Sudah sejak lama berbagai paradoks demokrasi dalam bentuk pembiaraan kelompok tertentu menggunakan instrumen demokrasi tetapi melahirkan produk hukum dan praktik antidemokrasi," terangnya.

Oleh sebab itu, ia berharap kepada seluruh komponen anak bangsa untuk selalu menjaga dan menghormati bentuk keberagaman bangsa. Tidak memanfaatkan sentimen kemajemukan bangsa sebagai alat politik sesaat.(Fdi)

BACA JUGA:

1. Ruhut Sitompul Minta Warga DKI Tidak Ikut Demo 212
2. Aksi di Lapangan Monas tak Mengubah Tuntutan Aksi Bela Islam Jilid III
3. Sepakat dengan Polri, Aksi 212 Akan Dilaksanakan di Lapangan Monas
4. Polri Siapkan 27.000 Personel di Aksi 2 Desember
5. Habib Rizieq Minta Kepolisian Ikut Dzikir dan Shalat Bersama 2 Desember Nanti