Kisah Terowongan Rahasia, Peti Mati, dan Mafia Penyelundupan Opium di Lasem

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Minggu, 29 Januari 2017
Kisah Terowongan Rahasia, Peti Mati, dan Mafia Penyelundupan Opium di Lasem
Lubang rahasia tempat menyelundupkan opium candi di Lawang Ombo,Lasem. (MP/Widi Hatmoko)

Penyelundupan candu atau opium di Lasem pada sekitar pertengahan abad XIX, merupakan peredaran narkoba tingkat tinggi di masa itu. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya lubang menyerupai sumur yang dijadikan sebagai pintu rahasia di salah satu kamar di Lawang Ombo. Hal ini juga membuktikan jika peredaran narkoba kala itu sudah sangat terkoordinir, rahasia, dan sangat rapi.

Salah seorang yang diberi kuasa terhadap bangunan rumah tua miliki orang Tionghoa, Lawang Ombo Heritage, Sie Hwie Djan (67), menjelaskan, di bawah lubang tersebut terdapat akses terowongan rahasia menuju pelabuhan Lasem. Modus penyelundupan peredaran narkoba zaman dulu ini, opium dimasukkan ke dalam peti mati yang dibawa dari laut melewati Sungai Lasem, dan kemudian masuk melalui terowongan menuju rumah Lawang Ombo.

"Peti mati untuk untuk mengelabuhi pejabat kolonial (opsir Belanda-red), agar modus penyelundupan candu itu tidak diketahui," ungkap Sie Hwie Djan kepada merahputih.com.

Peredaran opium atau candu pada sekitar pertengahan abad XIX yang terpusat di Lasem ini, menyebar ke beberapa kota di Jawa seperti Yogyakarta, Surakarta dan Kedu. Praktek mavia peredaran narkoba tingkat tinggi pada masa kolonial di Lasem ini juga dikenal dengan sebutan "Corong Opium Jawa".

Mavia besar penyelundupan candu ini juga melibatkan opsir-opsir Balanda, pejabat pribumi daerah di Jawa serta orang-orang pribumi sebagai kuli, dan centeng untuk pengamanan dalam memuluskan bisnis tersebut.

Selain lubang rahasia sebagai akses untuk menyelundupkan opium atau candu, dan gudang serta rongga-rongga menggunakan kayu tempat penyimpanan opium, di Lawang Ombo juga terdapat jangkar kapal berukuran besar. Jangkar ini merupakan jangkar kapal milik Tong Kae dan Tong Thai, yang digunakan untuk menyelundupkan opium ke Lawang Ombo Lasem.

"Bekas gudang ini sekarang juga menjadi sarang burung walet. Jangkar kapal berukuran besar juga masih ada, termasuk lubang tempat menyelundupkan barang masih utuh," tandasnya.

Rumah tersebut saat ini sudah berpindah tangan kepada orang lain bernama Tjoe Boo Hong.

#Lasem #Wisata Lasem #Kabupaten Rembang
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.
Bagikan