Kisah Salma, Anggota Paskibraka Nasional: Ibu Menangis Lihat Saya Bawa Baki


Salma El Mutafaqqiha Putri Achzaabi (17), Siswa Kelas XI di SMA Pradita Dirgantara, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah yang didaulat membawa baki pengibaran bendera Merah Putih, Senin (26/8). (MP/Ismail)
MerahPutih.Com - Salma El Mutafaqqiha Putri Achzaabi (17) baru saja pulang dari Istana Merdeka, Jakarta usai menjalankan tugasnya sebagai Paskibraka 2019. Di upacara tanggal 17 Agustus lalu di Istana Merdeka, Salma ditugaskan membawa baki pengibaran bendera Merah Putih.
Wajahnya masih tampak lelah. Namun, ia tetap bersekolah seperti biasanya. Siswi kelas XI di SMA Pradita Dirgantara, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah ini tetap bersemangat bersekolah menemui teman-temannya yang hampir sebulan dia tinggalkan akibat dikarantina di Jakarta.
Baca Juga:
Paskibraka Nasional Siap Bertugas pada Upacara di Istana Merdeka
Remaja kelahiran Malang, 16 Desember 2002, bercita-cita menjadi pilot wanita TNI Angkatan Udara (AU) ini mengaku mendapatkan banyak pengalaman selama menjadi Paskibra Nasional.
"Membawa baki pengibaran Bendera Merah Putih, merupakan cita-cita mulia. Banyak pengalaman yang saya dapat dan itu didapat setelah menjadi Paskibra Nasional," ujar Salma sapaan akrabnya pada Merahputih.com, Senin (26/8).
Ia mengaku baru apulang ke Jakarta pada Jumat (23/8) malam. Hari Senin ini merupakan kali pertama masuk sekokah setelah hampir sebulan lebih absen karena harus menjalani karantina di Istana Merdeka, Jakarta.
"Masa karantina di Jakarta mulai tanggal 25 Juli 2019 sampai 23 Agustus 2019 lalu. Kedisiplinan, ketegasan, dan semangat, semua saya dapatkan selama dalam karantina sebagai Paskiba Nasional bersama perwakilan 34 Provinsi di Indonesia," papar dia.
Baca Juga:
Kemenpora Ganti Rok dengan Celana Panjang Bagi Anggota Putri Paskibraka 2019
Di Istana Merdeka, Jakarta, lanjut dia, setiap hari harus bangun pagi pukul 03.30 WIB. Peserta juga tidak boleh membawa ponsel.

Anak dari pasangan Achmad Aswin Achzaab dan Nurisah ini mengaku tetap berlatih keras selama di karantina Paskibraka Nasional. Momen yang tidak bisa terlupakan adalah bertemu Ibunda yang dia panggil Umi, Nurisah usai upacara Bendera tanggal 17 Agustus lalu.
"Rasa kangen pada ibu terobati. Saya langsung menangis. Ibu juga bercerita meneteskan air mata saat melihat saya bawa baki di televisi serta berucap bangga dengan pencapaian ini. Alhamdulilah saya bisa bertemu Presiden Jokowi," tutup Salma.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.
Baca Juga:
Paskibraka Wanita Dipastikan Kenakan Rok saat Upacara 17 Agustus
Bagikan
Berita Terkait
Pameran Foto '1945' Resmi Dibuka di Monumen Pers Nasional, Tampilkan Jejak Sejarah Kemerdekaan Indonesia

Ribuan Orang Ikut Merdeka Run 8.0K, Ini Rute Dari Istana Balik ke Istana

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Bersama Indonesia Rayakan HUT Ke-80, Mattel Rilis Boneka Barbie One-of-a-Kind, Tampilan Anggun Bergaun Batik

Sepanjang Perayaan HUT RI di Jakarta, 7,2 Ton Garam Ditabur di Langit Kendalikan Cuaca Ektrem

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

Puluhan Eks Karyawan Sritex Upacara di Depan Pabrik, Serukan Tuntutan Pembayaran Pesangon

375 Ribu Napi Dapat Remisi saat HUT ke-80 RI, Negara Hemat Pengeluaran untuk Uang Makan Sampai Rp 639 Miliar

Libur HUT ke-80 RI, Tingkat Okupansi Penumpang Kereta Api Jarak Jauh Capai 85 Persen

Boris Bokir Sampai Danilla Riyadi Ikut Upacara Penurunan Bendera di Tugu Proklamasi, Usung Tema 'Titik Nol Bangsa'
