Kisah Inspiratif dr. Tirta, dari Tidur di Emperan Toko Hingga Punya Aset Miliaran Rupiah


dr. Tirta bagikan tips suksesnya dalam berbisnis (Foto: Mp/Raden Yusuf Nayamenggala)
TIRTA Mandira Hudhi atau yang lebih dikenal dengan dr. Tirta, merupakan salah satu pebisnis sukses yang bergerak di bidang cuci sepatu. Bisnis jasa cuci sepatunya ialah Shoes & Care , yang kini sudah lebih dari 80 cabang yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Namun, membuat sebuah bisnis yang bisa survive dan terus berkembang bukan merupakan hal yang mudah, hal tersebut di ceritakan oleh dr. Tirta saat menjadi pembicara di talkshow bertajuk Ngulas Sneakers di Kreo Creative Lot, Tangerang, Jumat (22/1).
Baca Juga:
Kisah Inspiratif Survivor Kasus 01 COVID-19 Sita Tyasutami Menghadapi Perundungan

Semua berawal dari kecintaanya pada grup band Blink-182 dan musik pop punk. Saat itu dr. Tirta bergabung dengan komunitas pecinta Blink-182. Saat itu vokalis Blink-182 Tom Delonge, memiliki sepatu Macbeth. Dia mengaku sangat menyukai sneakers Macbeth, bahkan mengoleksinya. Dari kecintaanya pada sepatu, dan banyak di lingkungan komunitas yang mengoleksi sepatu, Tirta mencoba bisnis jual beli sepatu bekas.
"Namanya orang mau beli sepatu bekas pasti maunya bersih kan. Dulu sih masih nyuci sendiri, akhirnya teman-teman komunitas pada nitip. Saat itu belum terpikir buat usaha cuci sepatu," jelas dr. Tirta saat ditemui merahputih.com di Kreo Crealtive Lot, Jumat (22/1).
Kemudian, sekitar tahun 2010-2013, berbagai usaha dijalani oleh Tirta, dari mulai berjualan Blackberry ilegal dan menguasai market di Yogja, hingga jualan flashdisk. Pada tahun 2013, Tirta mulai mendalami cuci sepatu, saat itu masih 'ngemper' di tempat kos. Dia mulai menekuni bisnis cuci sepatunya sambil kuliah.
Awalnya Tirta tidak mau serius dalam bisnis sepatu. Ketika dapat uang, sebagian untuk bayar uang semester, sisanya untuk membeli sepatu. Di saat memulai usaha, dia sempat mendapat beasiswa ke Belanda untuk pertukaran pelajar. Dia tak mengambil kesempatan itu dan memilih mencuci sepatu selama dua bulan. Satu alasan kuat Tirta tak mengambil beasiswa tersebut, karena dia ingin skripsinya cepat rampung.
Tahun 2014 menjadi titik balik usaha cuci sepatunya. Saat itu sneakers lokal belum banyak dikenal dan diminati. Hanya beberapa brand yang terkenal seperti Kodahci, Warrior, Hommyped, Piero dan sebagainya. Pada tahun yang sama Gunung Kelud meletus dan abunya sampai ke Yogyakarta. Saat itu, jasa cuci sepatu dr. Tirta omsetnya melonjak tajam karena foto before-after yang viral di media sosial.
Diawal mulai merintis usahanya, banyak orang-orang yang meremehkannya. Hal itu justru bukan membuat Tirta down, justru semakin memantik semangatnya untuk sukses. Akhirnya bulan September 2014, Tirta membuat toko pertamanya, usaha cuci sepatunya viral di media sosial. Tiga bulan kemudian, Tirta melebarkan sayap dan pembukaan cabang di Jakarta, Solo, dan Bandung.
Baca juga:

Saat hendak membuka toko di Jakarta pada tahun 2015, Tirta pergi dengam tabungan senilai Rp50 juta, ambisinya terpantik kala diremehkan oleh orang jakarta, teman satu kampusnya di Jogja. Saat itu Tirta tak terbayang berapa harga sewa ruko, dia membawa tabungan sekitar Rp50 juta.
Namun sesampainya di Jakarta, ternyata ruko yang diinginkan biaya sewanya Rp50juta, Karena modal yang cukup mepet, Tirta tak bisa pulang ke Jogja lantaran tidak ada ongkos. Saat itu dia ditampung oleh Komunitas, anak-anak Peewee Gaskins dan Abang-abangan Blok M. Tirta berpikir tidur gampang bisa numpang di rumah teman. Menariknya Tirta juga mengaku sempat tidur di emperan ruko.
Dalam mempromosikan usahanya, Doci Peewee Gaskins turut andil, dia membantu Tirta mempromosikan usaha cuci sepatunya. Kemudian, ada beberapa orang rekannya yang diantaranya anak jalanan, mau membantu Tirta. Hingga akhirnya bulan Agustus toko cuci sepatu Tirta mulai ramai.
Tak banyak yang tahu, ada satu sosok yang cukup berarti bagi Tirta dalam membantu kesuksesan bisnisnya, yaitu Iqbaal Ramadhan, yang saat itu tergabung dalam boyband Coboy Junior.
"Ada satu orang yang gue inget banget yaitu Iqbaal Ramadhan. Sampai sekarang gue angkat topi kalau ketemu Iqbaal Ramadhan. Saat Coboy Junior lagi viral-viralnya, dia datang ke toko ngepost dan enggak mau dibayar. Itu omset toko seharian sekitar 3 juta dan makin ramai di hari-hari berikutnya. Dari situ akhirnya duit kumpul dan bisa pulang dari Jakarta," tutur dr. Tirta.
Baca Juga:
ONIC Esports dan Brodo Kembali Luncurkan Sneakers Limited Edition
Bagikan
Berita Terkait
Gaya Sporty Luxe ala Justin Hubner: Maskulin, Melek Mode, dan Anti Ribet

Terus Merugi, Sepatu BATA Resmi Hapus Bisnis Produksi Alas Kaki

Lebih dari Sekadar Festival, JakCloth Kini Jadi Simbol Ekspresi Lokal

Energi Baru ESMOD Jakarta Meriahkan Senayan City Fashion Nation 2025

Gandeng Shaggydog, Dogle Rilis Sepatu Limited Edition Seri Sayidan

UNIQLO x POP MART: Koleksi 'THE MONSTERS' Hadirkan Labubu Cs ke Dunia Fashion

Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026

Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal

Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia
