Kiat Bersaing Sehat dalam Bisnis

Leonard Leonard - Selasa, 25 Agustus 2020
Kiat Bersaing Sehat dalam Bisnis

Persaingan bisnis bisa sangat mengintimidasi. (Foto: Unsplash/Ralph Blvmberg)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERSAINGAN itu sangat baik bagi bisnis. Persaingan akan memaksa kamu untuk berinovasi dan tetap berada di depan kurva. Namun persaingan itu juga bisa sangat mengintimidasi. Kamu tidak ingin mundur, namun kamu tidak yakin bagaimana cara memenangi persaingan.

Setiap pelaku usaha sering berhadapan dengan masalah ini, dan bagaimana kesuksesan bisa diraih adalah dengan mengembangkan rencana yang bisa membantu kamu melayani pelanggan dengan lebih baik, pencitraan merek yang akurat, dan sebagainya.

Baca juga:

Kiat Sukses Jadi Reseller Andal

Jadi bagaimana kamu mengembangkan strategi untuk bersaing dengan kompetitor secara baik? Dilansir dari laman Baremetrics, berikut adalah tips memenangi persaingan dalam bisnis secara sehat:

1. Kenali pelanggan kamu

1
Hubungan baik dan bisnis dapat terbangun. (Foto: Unsplash/Clay Banks)


Sebanyak 80% pelaku usaha tidak memiliki cukup data pelanggan untuk membuat kampanye pemasaran yang efektif. Sebagian besar mengetahui pola pembelian pelanggan mereka, yang tentunya sangat membantu untuk dilacak.

Namun ada lebih banyak informasi yang dapat kamu gunakan untuk terus menyempurnakan rencana pemasaran kamu. Dengan mengenal pelanggan kamu, kamu dapat membangun hubungan antara mereka dan bisnis kamu. Hasilnya, kamu mampu melanggengkan hubungan baik dengan pelanggan lebih dari sekedar urusan pembelian.

2. Pahami kompetisi

2
Lihat apa yang dilakukan oleh kompetitior. (Foto: Unsplash/Aleks Dorohovich)


Untuk mengerti dengan persaingan yang akan kamu hadapi, penting memulai dengan memeriksa pasar. Pertama, perhatikan baik-baik hal-hal yang dilakukan kompetitor kamu. Apakah mereka melakukan percakapan yang akrab dengan pelanggan yang menghasilkan perubahan? Apakah mereka memiliki sudut pandang yang unik untuk menceritakan kisah mereka? Kedua, perhatikan apa yang tidak dilakukan pesaing kamu, dan kemudian cobalah untuk mengisi bagian pasar itu.

3. Soroti perbedaan kamu

3
Lakukan apa yang kompetitor tidak lakukan. (Foto: Unsplash/Clay Banks)


Kamu dapat menggunakan perbedaan yang kamu miliki untuk mempelajari cara menangani persaingan dalam bisnis. Setelah menyelesaikan riset pasar, pahami apa yang membuat kamu berbeda dari kompetitor.

Apakah kamu memiliki sumber yang lebih layak untuk produk? Atau mungkin harga kamu lebih murah. Mungkin kamu memiliki sudut pandang dari kisah bisnis kamu yang dapat mendorong kamu melampaui persaingan.

Baca juga:

Kiat Penting Menjaga Produk Agar Selalu Layak

4. Targetkan pasar terbaru

4
Pastikan bisnis siap untuk pasar yang baru. (Foto: Unsplash/Ricardo Arce)


Ketika kamu sudah mengunci sebuah pasar, silakan berekspansi ke pasar baru. Ini penting untuk mempelajari bagaimana menangani persaingan dalam bisnis. Mungkin demografis kamu yang paling konsisten adalah pria usia 35-50.

Uji arus pada kelompok usia lain, apakah produk kamu masuk akal untuk remaja atau pria lanjut usia? Pasar yang baru dapat mengarah pada pertumbuhan yang lebih cepat dan lebih baik. Namun terlebih dahulu pastikan bisnis kamu siap untuk pasar yang baru.

5. Jaga pelanggan yang sudah ada

5
Jangan lupakan pelanggan lama. (Foto: Unsplash/Will O)


Pasar baru menarik untuk dimasuki. Dan ketika perusahaan kamu siap, pasar baru dapat menghasilkan hasil yang besar. Namun, jangan lupakan pelanggan yang sudah setia dengan bisnis kamu.

Ketika kamu mendiversifikasi opsi pasar kamu, pertahankan beberapa aspek pemasaran kamu saat ini agar tetap berkinerja baik dengan pelanggan kamu yang sudah ada. (lgi)

Baca juga:

Wahai Pembeli Belanja Daring, Budayakan Membaca Dong

#Agustus New Order #Bisnis #Persaingan Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Indonesia
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
BRIN menyoroti ketidaksesuaian antara produk yang dikembangkan startup dengan kebutuhan masyarakat sebagai faktor utama.
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
Indonesia
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dengan peluang yang sangat potensial, ajang tahunan ini menjadi magnet bagi pelaku usaha waralaba dan kemitraan.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Indonesia
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
Dharma Jaya mencatat lonjakan bisnis 190 persen sambil menjaga ketahanan pangan.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
ShowBiz
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Perusahaan makanan berebut menggandeng megahit Netflix tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
 ‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Lifestyle
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
John Elkann dan saudara-saudaranya, Lapo dan Ginerva, akan membayar 183 juta euro atau sekira Rp 3,53 triliun kepada otoritas pajak Italia.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Indonesia
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Kopdes adalah program besar yang mahal dan berisiko, sehingga pemerintah perlu test the water dengan melakukan piloting
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Indonesia
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Sejalan dengan itu, kinerja operasional KAI terus menunjukkan tren perbaikan yang konsisten dan berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Indonesia
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geo ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Indonesia
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
"Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan," tulis Tupperware.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
Indonesia
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Pengamat pasar saham menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan IHSG turun lebih dari 6 persen.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik  Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Bagikan