Keuangan Syariah Berperan Berantas Kemiskinan


Kehadiran Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) bisa menjawab kebutuhan nasional untuk mengembangkan perekonomian. (ANTARA FOTO/HO/Hidayat)
MerahPutih.Com - Keuangan syariah mulai jamak di tanah. Dengan kehadiran keuangan syariah diharapkan dapat membantu memberantas kemiskinan.
Kementerian Keuangan akan membahas peran keuangan syariah dalam memberantas kemiskinan dan mengurangi ketimpangan pendapatan di masyarakat dalam acara Seminar Internasional Keuangan Syariah ke-2 (2nd Annual Islamic Finance Conference/AIFC).
Sekretaris Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Basuki Purwadi, kepada pers di Yogyakarta, Selasa (22/8) malam, mengatakan topik tersebut diambil karena pemerintah tengah menekankan pentingnya pembahasan mengenai isu pengentasan kemiskinan, ketimpangan, dan penciptaan lapangan kerja.
"Ini adalah isu yang tepat dan menarik di tengah gencar dikembangkannya keuangan syariah itu sendiri," ucap dia.
Seminar Internasional Keuangan Syariah ke-2 diselenggarakan di Yogyakarta pada 23-24 Agustus 2017 dengan mengambil tema "Peran Keuangan Syariah dalam Pengentasan Kemiskinan dan Ketimpangan Pendapatan".
Kegiatan tersebut akan menghadirkan narasumber yang kompeten agar mendapatkan masukan, pandangan, dan pengalaman kongkret negara rujukan dalam mengembangkan keuangan syariah.
Narasumber yang diundang antara lain praktisi yang menggeluti bidang keuangan syariah dari Turki, Afghanistan, dan Mesir. Kemudian, akademisi yang akan mengisi seminar antara lain berasal dari Universitas Durham (Inggris), Universitas KTO Karatay (Turki), dan Universitas Al-Azhar (Mesir).
"Seminar akan dibuka dengan pidato kunci Menteri Keuangan Sri Mulyani. Wakil Presiden Islamic Development Bank (IDB) juga datang memberikan pandangan tentang keuangan syariah," ucap Basuki.
AIFC 2017 juga akan diramaikan dengan agenda "Young Islamic Economist Forum" yang melibatkan generasi muda untuk menyajikan hasil kajian akademis mengenai keuangan syariah.
"Kami ingin generasi muda semakin peduli dan antusias dalam pengembangan keuangan syariah untuk pengentasan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan," kata Basuki.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

Aturan Pajak untuk Pedagang E-Commerce Berpenghasilan Rp 500 Juta ke Atas Berlaku Mulai 14 Juli 2025

Ditjen Pajak Sebut Uang ‘Setoran’ 10% Olahraga Padel Masuk ke Kas Daerah

Pedagang E-Commerce Dipungut Pajak, DJP Berdalih demi Alasan Keadilan dengan Penjual Offline

Terungkap, Ternyata Prabowo Pilih Langsung Letjen Djaka Budhi sebagai Dirjen Bea Cukai

22 Pejabat Eselon I Dilantik Termasuk Letjen Djaka Budi Utama sebagai Dirjen Bea Cukai, Menkeu Sri Mulyani: Dipercaya Presiden Prabowo

Menkeu Lantik Letjen Djaka Budi Utama sebagai Dirjen Bea Cukai dan Bimo Wijayanto untuk Posisi Dirjen Pajak

Catat! Barang-Barang Ini Tak Dikenakan PPN 12 Persen

Natalius Pigai Minta Anggaran Rp 20 Triliun, DPR: Kalau Visible Mereka Bakal Dapat

Kemenkeu Lepas dari Kemenko Perekonomian, Langsung di Bawah Prabowo
