Ketua Fraksi PSI DKI Kesal dengan Pramono, Wacana CFN Tak Pernah Dibicarakan dengan DPRD
Rencana Pemprov DKI Jakarta Gelar Car Free Night Setiap Akhir Pekan
MerahPutih.com - Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana mengatakan, Gubernur Pramono Anung belum berkomunikasi dengan Legislator Kebon Sirih mengenai wacana car free night di ibu kota.
William mengaku mendukung segala inisiatif dari Pemprov DKI yang berupaya untuk menjadikan ruang publik hidup sekaligus menggerakan perekonomian UMKM dan mendorong warga Jakarta untuk beralih ke gaya hidup yang sehat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Namun kata dia, bagaimana pun Pemprov DKI juga harus berbicara dengan DPRD DKI dengan merancang produk hukum sebagai dasar untuk kebijakan tersebut sebelum akhirnya dilaksanakan.
William mengutarakan bahwa penerapan CFN sebaiknya juga memiliki dasar hukum seperti halnya CFD yang tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor.
Baca juga:
"Hal itu penting agar CFN yang sedang diwacanakan punya landasan hukum yang jelas sehingga bisa dipertanggungjawabkan, seperti halnya Car Free Day yang diatur dalam Pergub 12/2016," ucap William di Jakarta, Senin (30/6).
Ia menekankan pentingnya bagi Pemprov DKI Jakarta berkomunikasi dengan DPRD DKI Jakarta untuk membahas apakah CFN yang sedang diwacanakan itu juga membutuhkan anggaran.
"Kami sangat menanti dari pihak Pemprov DKI kapan bisa segera menjadwalkan pertemuan dengan DPRD DKI untuk membahas CFN ini. Supaya, kita dapat berbicara dan berdiskusi secara bersama-sama mengenai konsepnya itu sendiri beserta pelaksanaannya, termasuk apakah CFN yang direncanakan itu juga membutuhkan anggaran tambahan," ucapnya.
Baca juga:
Dishub Jakarta Cari Alternatif Car Free Night Selain di Jalan Sudirman - MH Thamrin
William menjelaskan bahwa pihaknya mendukung inisiatif dan ide-ide Pemprov DKI Jakarta untuk mengalihkan warga Jakarta ke gaya hidup ramah lingkungan. Namun, ide-ide tersebut, termasuk CFN harus dikaji lebih dalam lagi.
"Semua ini membutuhkan kajian yang serius dan mendalam. Kami perlu tahu dulu dampaknya seperti apa dan apakah signifikan bagi warga Jakarta. Terus kami juga perlu mengetahui bagaimana Pemprov DKI akan mengelola CFN ini ke depannya," tutupnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
6,5 Tahun Menjabat, Syafrin Liputo Dinilai Gagal Wujudkan ERP di Jakarta
Hadiri Munas INTI 2025, Pramono Anung Tegaskan Jakarta Milik Semua Golongan
Pemprov DKI Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Nataru hingga Januari 2026
Mobil SPPG Tabrak Siswa dan Guru di SDN Kalibaru Jakarta Utara, Wagub Rano: Korban Patah Kaki Segera Dioperasi
Pemprov DKI Kirim 15 Ton Pangan untuk Stabilkan Harga di Kepulauan Seribu
Pemprov DKI Jamin Biaya Perawatan Korban Kecelakaan Mobil SPPG di SDN 01 Kalibaru
Gubernur Pramono Tegaskan Jakarta Siap Jadi Kota Global, Perkuat Sinergi dan Gencarkan Inovasi
Gubernur Pramono Tanggung Biaya Pemakaman Korban Meninggal Kebakaran Gedung Terra Drone, Bentuk Kehadiran Negara dalam Situasi Darurat
Pesepeda Meninggal di Sudirman, Gubernur Pramono: Saya tak Menyalahkan Siapa Pun
Struktur Gedung Terra Drone Dinilai Langgar Aturan, Pramono: Tangganya Kecil Banget