Ketika Gerindra Merapat ke Jokowi, Masihkah Nasdem Bertahan?


Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Jakarta Adi Prayitno saat ditemui dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (28-9-2019). ANTARA/Fathur Rochman
MerahPutih.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno memprediksi Partai NasDem masih akan bertahan di koalisi sekalipun Gerindra yang selama ini menjadi simbol oposisi merapat ke pemerintahan.
"Memang agak beda reaksinya NasDem dibandingkan (parpol koalisi) yang lain menyikapi isu Gerindra mau bergabung," kata Adi Prayitno dihubungi di Jakarta, Rabu (9/10), dikutip Antara.
Baca Juga:
Gerindra Dapat Jatah Menteri, Eks Relawan Prabowo-Sandi: Nyawa Petugas Pemilu Dibarter Menteri
Menurut dia, NasDem hanya ingin menunjukkan suatu sinyalemen bahwa pekerjaan memenangkan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 bukan perkara mudah.
Jika mau diakui secara jujur, kata dia, NasDem merupakan partai politik koalisi yang total dan all out dalam memenangkan Jokowi dengan berbagai instrumen yang dimilikinya, termasuk media.

"NasDem kan yang paling banyak di-bully karena agresif dan banyak menjadi palang pintu bagi Jokowi, sampai-sampai medianya diboikot, dan sebagainya," ujarnya.
Maka dari itu, pengajar FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengatakan bahwa sikap NasDem menyikapi dinamika politik yang berkembang belakangan ini sangat wajar, mengingat selama ini relatif total mau pasang badan.
Baca Juga:
Persoalannya, kata dia, Prabowo Subianto dan Gerindra sudah menjadi simbol kekuatan oposisi yang menegas dalam Pemilu 2019.
"Andai yang bergabung PKS, PAN, atau Demokrat, resistensi yang muncul mungkin tidak terlalu ekstrem. Karena Gerindra sudah menjadi simbol oposisi, ya, resistensinya keras," katanya.
Mestinya, kata dia, seluruh parpol pendukung Jokowi pun bereaksi ketika simbol oposisi masuk ke dalam lingkaran pemerintahan meski tidak sekeras NasDem.

Bahkan, dia mengatakan bahwa kerenggangan hubungan NasDem dengan PDI Perjuangan itu juga ditunjukkan dengan antarketua umum yang tidak akur.
Meski demikian, Adi meyakini NasDem akan tetap bertahan di koalisi karena sebenarnya hubungannya dengan Jokowi selama ini tidak ada persoalan.
"Yang penting bagi NasDem, masih sejalan, seirama, dan sevisi. Ya, sekalipun ada dinamika sedikit dengan parpol-parpol yang lain," katanya. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Berhentikan Rahayu dari Jabatan Anggota DPR, Gerindra Harus Minta ‘Persetujuan’ Puluhan Ribu Warga Jakarta

Fraksi Gerindra Bantah Rahayu Saraswati Mundur dari DPR untuk Jadi Menpora

Fraksi Partai Gerindra DPR RI Nonaktifkan Rahayu Saraswati Buntut Ucapan Sakiti Banyak Pihak

Profil Rahayu Saraswati, Cucu Pendiri BNI dan Keponakan Prabowo yang Lepas Kursi DPR Usai Ucapan Kontroversial

Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Fraksi Gerindra Langsung Proses Mekanismenya

Legislator Gerindra Malam Ini Kumpul di Kertanegara, Akses Jalan Depan Rumah Prabowo Ditutup untuk Umum

NasDem Minta DPR Setop Gaji Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach

NasDem Nonaktifkan Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR, Berlaku Mulai 1 September 2025

Fraksi Gerindra Setujui Penghentian Tunjangan DPR Yang Tidak Penuhi Rasa Keadilan Warga

Ahmad Sahroni Trending Usai Sebut 'Orang Tolol' di IG, Netizen Banjiri Kolom Komentar
