Ketangguhan Mahasiswa di Timika cari Ilmu Meskipun Sinyal Mendem

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 14 September 2021
Ketangguhan Mahasiswa di Timika cari Ilmu Meskipun Sinyal Mendem

Keterbatasan sinyal untuk kuliah daring tak menyurutkan ketangguhan mencari ilmu. (Foto: Pixabay/Clker-Free-Vector-Images)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

KETERBATASAN pilihan tempat untuk menimba ilmu karena berada di suatu wilayah atau pulau tertentu tak menyurutkan semangat anak-anak Indonesia. Nanda Meinken Herman merupakan salah satunya.

Mahasiswa yang akrab disana Nanda ini harus jauh dari keluarganya di Timika, Papua selama dua tahun untuk menimba ilmu di salah satu kampus swasta di Tangerang. Besar keinginannya untuk dapat menjadi wartawan wanita yang bertemu orang-orang hebat, membuat dirinya memutuskan untuk mengambil jurusan jurnalistik.

Baca Juga:

Ketangguhan Kurir Pizza Hadapi Amarah Konsumen Saat Pesanan Membludak

kuliah
Kebersamaan Nanda dengan teman-teman kampusnya sebelum terjadi pandemi. (Foto: Instagram@yudikaagustine)


Namun pada awal 2020, Nanda akhirnya kembali ke kampung halamannya karena ketidakjelasan situasi akibat pandemi. Perasaannya campur aduk. Senang karena dapat kembali bertemu dengan orang tua, kakak, dan adiknya. Namun gelisah karena dirinya tau bahwa sinyal di rumahnya kurang baik.

Benar saja, saat kampus tempatnya belajar menerapkan pembelajaran daring sepenuhnya, Nanda kesulitan menyesuaikannya. Sinyal merupakan sesuatu yang berharga di saat pembelajaran daring dilakukan. Tempat tinggal Nanda yang berdekatan dengan bandara mengganggu sinyal yang ditangkap oleh perangkat komunikasi.

Alhasil, Nanda lebih sering mematikan kamera. Sebab jika Nanda menyalakan kamera, dia sudah dapat memprediksi apa akan terjadi selanjutnya. Karena sinyal yang tidak stabil, Nanda terpaksa harus keluar-masuk kelas digital dan membuatnya tidak memahami sepenuhnya materi yang disampaikan dosen.

Berbagai cara telah Nanda lakukan, salah satunya mencari sinyal di tempat lain. Namun Nanda harus membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk dapat sampai disana. Keterbatasan sinyal membuat Nanda terkadang melewatkan absensi.

Padahal, kampusnya menerapkan peraturan tersendiri mengenai absensi mahasiswa. “Kampusku itu punya peraturan kalau sudah tiga kali enggak masuk, berarti kamu bisa gagal mata kuliah itu. Jadi mau enggak mau harus ulang lagi di semester selanjutnya,” jelas Nanda.

Walaupun Nanda mendapatkan beasiswa karena prestasi bernyanyinya. Nanda tak pernah mau menyianyiakan uang yang diberikan orang tuanya. Namun karena sinyal yang kurang mendukung, Nanda terpaksa harus mengulang beberapa mata kuliah karena persoalan absensi.

Baca Juga:

Ketangguhan Eks Head Barista Bertahan Hidup di Masa Pandemi

kuliah
Setelah harus tinggal jauh dari keluarga, Nanda dapat kembali bertemu dengan keluarganya. (Foto: Instagram@shereelkribo)

“Karena permasalahan sinyal, kadang aku jadi enggak tau kalau dosennya absen. Cara setiap dosen absennya kan beda-beda, ada yang di awal, diakhir atau kadang ada yang di tengah-tengah,” ungkap Nanda.

Permasalahan Nanda semakin memuncak saat terdapat konflik di Papua yang membuat seluruh aliran listrik dimatikan. Tak hanya di tempat Nanda tinggal, melainkan seluruh Kota Papua. Karena mengetahui pemadaman listrik ini akan berlangsung lama, Nanda memutuskan untuk kembali ke Tangerang.

“Pemadaman listriknya itu sampai satu bulan. Untungnya aku ada tabungan jadi setelah tiga atau empat hari listrik mati, aku langsung pergi ke Tangerang. Aku enggak mau absen ku makin banyak,” jelas Nanda.

Uang tabungannya yang dikumpulkan dari uang jajan dan mengambil beberapa pekerjaan menyanyi sewaktu masih di Tangerang, membantunya untuk dapat kembali kuliah dengan sinyal yang lebih baik di Tangerang. Dia menyadari betapa pentingnya menabung.

Sehubungan dengan hal ini, bagian kemahasiswaan di kampus tersebut menjelaskan bahwa belum terdapat kebijakan terkait mahasiswa yang mengalami kesulitan sinyal. Namun Albertus Prestianta, salah satu dosen di kampus tempat Nanda menimba ilmu menjelaskan bahwa seluruh dosen akan memastikan setiap mahasiswa memperoleh hak mereka dalam belajar. Namun disatu sisi setiap mahasiswa juga harus memenuhi kewajibannya. Menurutnya yang terpenting adalah faktor keterbukaan dan kesadaran akan tujuan bersama.

“Keterbukaan disini berarti dosen maupun mahasiswa menyampaikan apabila mengalami kesulitan sinyal. Sedangkan sadar berarti baik dosen maupun mahasiswa sadar bahwa yang diutamakan adalah kegiatan pembelajaran, jadi semisalnya mau mematikan video karena permasalahan sinyal ya silahkan. Intinya kepercayaan dan komunikasi antara mahasiswa dengan dosen dan sebaliknya merupakan hal yang utama,” ungkap Albertus.

Saat dirinya melihat bahwa salah satu mahasiswanya mengalami kesulitan sinyal, dirinya akan membuka forum dan memberikan literatur tambahan. Jika merasa membutuhkannya, dia juga selalu terbuka untuk segala pertanyaan dari seluruh mahasiswanya.

“Cara saya biasanya membuat forum, memberikan literatur tambahan ataupun memberikan studi kasus kepada mahasiswa agar lebih mengerti materi yang dimuliakan. Dengan begitu belajar tidak hanya terbatas platform saja, jadi bisa tercipta belajar yang berkelanjutan,” tegas Albertus. (cit)

Baca Juga:

Kisah Pelajar Asal Indonesia Belajar di Luar Negeri Saat Pandemi

#September Jagoan Tangguh Negeri Aing #Relasi
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Fun
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Love scamming merupakan jenis kejahatan digital yang ramai terjadi sejak 2017.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Juni 2025
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Fun
Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan
Istilah clingy sering ditujukan kepada seseorang yang punya kemelekatan berlebih pada pasangan.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 17 Februari 2025
Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan
Fun
Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi
FWB banyak dilakukan di kalangan anak muda yang tidak mau pusing dengan drama cinta konvensional.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 28 Desember 2024
Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi
Fun
Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya
Breadcrumbing merupakan istilah populer baru dalam percintaaan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 27 Desember 2024
Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya
Fun
Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'
Dalam pertemanan isu kesetaraan tidak terlalu banyak menjadi perhatian.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 26 Desember 2024
Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'
Fun
Pasangan Posesif Bikin Hubungan Jadi Toksik, Begini 5 Cara Menghadapinya
Waspada hubungan toksik akibat pasangan posesif.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 19 Desember 2024
Pasangan Posesif Bikin Hubungan Jadi Toksik, Begini 5 Cara Menghadapinya
Fun
Kena Silent Treatment Sama Pasangan? Ini yang Harus Kamu Lakukan
Silent treatment bisa membuat frustasi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 19 November 2024
Kena Silent Treatment Sama Pasangan? Ini yang Harus Kamu Lakukan
Fun
Punya Trust Issue dengan Pasangan, Begini Cara Menanganinya
Trust issue dalam hubungan bisa diatasi.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 18 November 2024
Punya Trust Issue dengan Pasangan, Begini Cara Menanganinya
Fun
Segera Tinggalkan! Ini 5 Tanda Kamu Terjebak dalam Hubungan Toxic
Hubungan toxic berdampak buruk pada kesehatan fisik, mental, dan emosional.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 November 2024
Segera Tinggalkan! Ini 5 Tanda Kamu Terjebak dalam Hubungan Toxic
Fun
Ini 5 Tanda Kamu Punya Chemistry Baik dengan Pasangan
Chemistry penting dalam sebuah hubungan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 13 November 2024
Ini 5 Tanda Kamu Punya Chemistry Baik dengan Pasangan
Bagikan