Ketahui Perbedaan Physical, Chemical, dan Hybrid Suncreen
Sesuaikan jenis sunscreen berdasarkan kebutuhanmu. (Foto: Unsplash/Nati Melnychuk)
KALAU kamu ingin membeli sunscreen, ketahui bahwa ada beberapa jenisnya, yakni physical, chemical, dan hybrid. Apa saja sih perbedaan ketiganya? Yuk simak penjelasannya.
Sunscreen menjadi salah satu produk perawatan kulit yang sebaiknya dipakai setiap hari. Tidak hanya saat beraktivitas di luar rumah, sunscreen juga sebaiknya perlu digunakan meski berada di dalam ruangan. Fungsi utama dari produk ini adalah melindungi kulit dari bahaya sinar matahari (UV).
Selain itu, paparan sinar matahari berlebih juga rentan menyebabkan sunburn atau munculnya tanda penuaan dini di kulit, seperti kerutan dan kulit wajah yang tampak turun.
Secara garis besar, dari ketiga jenis sunscreen, fungsinya sama yaitu memberikan perlindungan terhadap paparan sinar matahari berlebih. Meski demikian, setiap jenisnya memiliki kandungan dan cara kerja yang berbeda-beda.
Baca juga:
Mengutip laman Alodokter, physical sunscreen adalah jenis tabir surya yang bekerja seperti benteng atau tameng yang menghalangi sinar UV menembus ke dalam kulit. Contoh dari physical sunscreen antara lain titanium dioxide dan zinc oxide.
Kelebihan jenis sunscreen ini adalah terbukti aman dan efektif melindungi kulit dari bahaya sinar UV, bisa digunakan oleh segala usia, cocok untuk kulit sensitif dan kering, tidak menyumbat pori-pori, dan memberikan perlindungan langsung setelah digunakan.
Kekurangannya, memiliki tekstur tebal dan meninggalkan noda putih, tidak cocok digunakan untuk kulit berjerawat, mudah hilang ketika berkeringat, dan perlu digunakan dengan frekuensi lebih sering.
Jenis yang kedua adalah chemical sunscreen, bekerja di bawah permukaan kulit dengan menyerap sinar UV dan mengubahnya menjadi panas agar tidak masuk ke lapisan kulit lebih dalam. Beberapa bahan kimia yang termasuk ke dalam chemical sunscreen adalah oxybenzone, avobenzone, octinoxate, octocrylene, octisalate, dan ecamsule.
Kelebihannya, yakni teksturnya ringan dan tidak menimbulkan white cast, tahan air dan keringat, serta tersedia dalam banyak bentuk seperti losion, stik, dan spray.
Kekurangannya, lebih berisiko menyebabkan reaksi alergi dan iritasi, khususnya pemilik kulit sensitif. Kamu juga perlu menunggu 20-30 menit hingga sunscreen menyerap dengan sempurna. Jenis sunscreen ini juga tidak direkomendasikan untuk digunakan saat berenang di laut karena dapat merusak terumbu karang.
Baca juga:
Yang terakhir ada hybrid sunscreen, inovasi terbaru dan tengah naik daun dalam dunia kecantikan. Sunscreen ini merupakan gabungan dari physical dan chemical. Efektivitas hybrid sunscreen masih perlu diteliti lebih lanjut.
Sebuah penelitian menyatakan, campuran bahan aktif pada physical dan chemical sunscreen dapat membuat efektivitasnya berkurang setelah dua jam pemakaian.
Jika dilihat dari keamanan dan efektivitasnya, physical sunscreen mungkin bisa jadi pilihan yang baik untuk digunakan. Hal ini karena minimnya risiko jangka panjang dari pemakaiannya. Meski begitu, jenis chemical dan hybrid juga mampu melindungi kulit dari sinar matahari kok. Tinggal sesuaikan saja dengan kebutuhan kulitmu. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Tampil di ‘House on Wheels’, Jang Na-ra Bagi-Bagi Rahasia Awet Muda
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Aging Gracefully ala Maia Estianty, Cara Menua dengan Bahagia
Penggunaan Steroid Bentuk Dioles Maupun Diminum Sebabkan Ketergantungan, Bisa Akibatkan Masalah Kulit
Blackmores Hadirkan Ultimate Vibrant Skin untuk Kulit Cerah dan Sehat dari Dalam
Produk Kecantikan Rambut Indonesia Tembus Pasar Italia, Surplus Dagang Diharapkan Terus Naik
Tangan Nikita Mirzani Diborgol, Massa Bentangkan Poster Dukungan
Kamu Juga Bisa Nih, Pakai Perawatan Kulit Harian ala Jennifer Coppen
Dukung Generasi Muda, Jenama Kecantikan Lokal Ini Hadirkan Brightening Serum Bersama Hearts2Hearts
Terobosan Formula Skincare Maju Pesat, Sayang Packaging tak Inklusif