Kerugian Banjir dan Longsor di Kabupaten Lima Puluh Kota Capai Rp252,9 Miliar

Muchammad YaniMuchammad Yani - Minggu, 12 Maret 2017
Kerugian Banjir dan Longsor di Kabupaten Lima Puluh Kota Capai Rp252,9 Miliar
Ilustrasi (Merahputih.com / Rizki Fitrianto)

Bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat pada Jumat (3/3) memang meninggalkan kerugian yang tidak sedikit. Berdasarkan rilis dari BNPB, kerugian ditaksir mencapai Rp252,9 milyar.

"Kerugian dan kerusakan ekonomi akibat banjir dan longsor di Kabupaten Lima Puluh Kota diperkirakan sekira Rp252,9 miliar yang meliputi bidang pendidikan, pertanian, pekerjaan umum, perikanan, kesehatan, dan perdagangan," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers, Minggu (12/3).

Sutopo mengatakan dampak banjir dan longsor cukup luas meliputi 3.482 rumah terendam, di 11 kecamatan. Selain itu, bencana tersebut juga mengakibatkan 8 orang meninggal dunia dan 3 orang luka berat.

"Saat ini seluruh korban meninggal telah dikembalikan kepada keluarganya. Untuk korban luka berat yang dirawat di RSUD Adnaan WD Payakumbuh telah kembali ke rumahnya masing-masing," lanjut Sutopo.

Penanganan untuk korban banjir di Kabupaten Lima Puluh Kota masih terus dilakukan. Salah satunya dengan memberikan bantuan Rp50 ribu per hari selama 10 hari kepada 3.482 KK yang rumahnya terdampak langsung banjir dan longsor.

"Untuk meningkatkan ekonomi lokal masyarakat, mengingat selama bencana masyarakat tidak dapat bekerja sehingga tidak memiliki penghasilan maka pemerintah memberikan bantuan cash for work," katanya.

Selain itu jalan nasional yang putus di km 187 sudah bisa dilalui kendaraan besar sehingga jalur distribusi untuk ekonomi sudah bisa berjalan. Instalasi air bersih di Kecamatan Pangkalan 90 persen sudah terpenuhi. 99 persen wilayah terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Lima Puluh Kota telah kembali dapat teraliri listrik.

#BNPB #Korban Banjir #Tanah Longsor #Banjir
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu
Bagikan