Kereta Anjlok Dalam Waktu Berdekatan, DPR Soroti Anggaran Pemeliharan Rel


Sejumlah petugas mengevakuasi rangkaian KRL Commuter Line nomor 1189 relasi Bogor-Jakarta Kota yang anjlok di emplasemen Stasiun Jakarta Kota, Jakarta, Selasa (5/8/2025). (ANTARA FOTO/FAUZAN)
MerahPutih.com - Insiden anjloknya kereta api (KA) Argo Bromo Anggrek di Subang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu dan Commuter Line Bogor-Jakarta Kota hari ini, jadi sorotan DPR.
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus menilai ada masalah teknis dalam kejadian tersebut.
"Pengawasan relnya itu harus diperkuat," tutur Lasarus di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/8).
Politisi PDI Perjuangan menyoroti anggaran dari pemerintah untuk perawatan sarana dan prasarana perkeretapian di Tanah Air.
Baca juga:
Hal ini, lanjutnya, harus diperhatikan karena menyangkut keselamatan penumpang.
"Nah balik lagi nih nggak tahu nih anggarannya ke perkeretaapiannya gimana ini sebetulnya. Ini juga harus menjadi perhatian pemerintah. Ini kan hal yang wajib seperti ini harusnya itu nggak boleh ada kompromi gitu, apalagi kan ini menyangkut keselamatan penumpang ya," ujarnya.
Lasarus menjadwalkan memanggil jajaran Kementerian Perhubungan untuk membahas persoalan tersebut. Pasalnya, kejadian anjlok kereta sudah kerap terjadi.
"Pasti nanti kita buat di rapat, mau kita panggil khusus atau nanti ada waktu raker, kami kan setiap masa sidang ada raker dengan Menteri kan, nanti pasti akan kita bahas ini soal anjloknya kereta api ini," ujarnya
"Nanti pertama mungkin kami dengan Menteri, selanjutnya nanti teknis dengan Dirjen-Dirjennya lah, kita lihat apa penyebabnya sehingga terlalu sering, bahasanya terlalu sering anjloknya ini," sambungnya.
Perlu evaluasi terkait perawatan kereta api. Sebab, kata dia, insiden anjlok disebabkan adanya masalah teknis, baik di rel maupun gerbong kereta api.
"Karena saya dapat informasi, kalau anjlok yang dua-duanya ini tidak ada longsor, kalau dia longsor berarti kan faktor alam ya, itu kan force major, tapi ini dua-duanya tidak ada longsor, faktor longsor ini tidak ada. Itu bisa jadi persoalan di relnya atau keretanya gitu," katanya. (Pon)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Transjakarta Alami 3 Kecelakaan dalam Sebulan, DPRD DKI Bakal Panggil Pihak Manajemen

UMKM Binaan KAI Siap Go Global Lewat Sertifikasi Halal, BPOM, dan HKI

KA Serayu Dilempar Batu hingga Sejumlah Kaca Pecah, tak Ada Korban Luka

Rayakan Ulang Tahun ke-80, KAI Kasih Diskon Tiket Kereta Api Mulai Rp 80 Ribu

Transjakarta Janji Bakal Ganti Rugi Kerusakan Kios hingga Rumah di Cakung

KAI Serap 139 Juta Liter BBM Subsidi, Angkut 328 Juta Penumpang hingga Agustus 2025

PT KAI Jual Tiket Rp 80 Ribu di 28 September, Buat Keberangkatan Sampai 12 November 2025

Bus Transjakarta Koridor 11 Pulo Gebang-Kampung Melayu Hantam Ruko, Diduga Rem Blong

PT Transjakarta Minta Maaf Armadanya Seruduk 4 Ruko di Pulogebang, Para Korban Langsung Dilarikan ke RS Pondok Kopi

Bus Transjakarta Kecelakaan di Cakung, 6 Orang Teluka
