Kepolisian Australia Terkesan dengan Cara Penanggulangan Terorisme di Indonesia

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Kamis, 08 Maret 2018
Kepolisian Australia Terkesan dengan Cara Penanggulangan Terorisme di Indonesia

Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Kepala Kepolisan Federal Australia (AFP) Adrew Colvin terkesan dengan cara yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam melakukan program penanggulangan terorisme.

"Saya katakan bahwa yang kita utamakan selama ini adalah soft approach, bagaimana menyentuh akar masalah yang selama ini menjadi masing-masing variabel penyebab terorisme itu dengan baik," kata Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius seperti dilansir Antara, Rabu (7/3).

Suhardi menjelaskan kepada Colvin bahwa dalam menanggulangi terorisme BNPT menggunakan pendekatan keras berupa penegakan hukum dan pendekatan lunak. Namun, pendekatan keras dianggap tidak menyelesaikan masalah.

Untuk lebih meyakinkan delegasi AFP, dalam pertemuan itu diputar film mengenai upaya BNPT membangun pesantren di Sei Mencirim, Deli Serdang, Sumatera Utara dan di Desa Tenggulun, Lamongan, Jawa Timur untuk menampung anak-anak mantan napi teroris atau kombatan agar mereka tidak mengikuti jejak orang tuanya yang salah di masa lalu.

Suhardi juga menjelaskan, langkah BNPT mengurus eks napi teroris yang sudah sadar, anak-anaknya, bahkan sudah mengembang kepada korban-korban dari aksi terorisme, serta mempertemukan eks napi terorisme dengan penyintas.

BNPT juga menggunakan mantan napi teroris sebagai narasumber untuk memberikan penyadaran kepada rekan-rekannya yang belum sadar.

"Ini menjadi suasana yang baru bagi AFP dan akan dipelajari betul masalah 'soft approach' ini," ujarnya.

Colvin pun meminta kepada Kepala BNPT agar pada acara The ASEAN-Australian Counter Terrorism Conference yang merupakan bagian dari ASEAN-Australian Special Summit yang akan digelar di Sidney, Australia pada 17-18 Maret 2018 bisa diputarkan film tersebut kepada seluruh peserta konferensi.

"Bahkan Kepala AFP akan mengatakan kepada penyelenggara konferensi itu agar bisa memberikan porsi waktu yang agak panjang kepada saya untuk bisa mempresentasikan itu semuanya kepada para peserta konferensi," ujar Suhardi.

Mantan Kadiv Humas Polri ini juga menjelaskan bahwa BNPT merekrut blogger dan netizen muda sebagai duta damai di dunia maya untuk menyebarkan pesan damai dan paham antiradikal.

Dalam pertemuan tersebut Kepala BNPT didampingi oleh Deputi II bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Brigjen Pol Budiono Sandi, Direktur Pencegahan Brigjen Pol Hamli, Direktur Bilateral Kombes Pol Kris Erlangga Aji Wijaya, Direktur Kerjasama Regional dan Multilateral Andhika Chrisnayudhanto, Kasubdit Kerjasama Asia, Pasifik dan Afrika Kolonel Sus Fanfan Infansyah dan Kasubdit Kerja sama Asia Eropa Wandi Adrianto Syamsu. (*)

#Terorisme #Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Lifestyle
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Isu makar kembali menjadi sorotan publik setelah Presiden RI Prabowo Subianto menyebut adanya indikasi tindakan hal tersebut dan terorisme
ImanK - Senin, 01 September 2025
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Seorang pegawai Kementerian Agama ditangkap Densus 88 atas dugaan keterlibatan jaringan terorisme.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Memastikan kementeriannya mendukung langkah Densus 88 menangkap ASN yang diduga terlibat terorisme.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Indonesia
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
MZ ditangkap di sebuah warung kopi di Kota Banda Aceh, sedangkan ZA, ditangkap di sebuah tempat penjualan mobil bekas di kawasan Batoh, Kota Banda Aceh.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Indonesia
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
BNPT juga menekankan perannya dalam mewujudkan keamanan nasional yang esensial bagi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
Indonesia
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menekankan pentingnya kerapian data agar program pemerintah menjangkau pihak yang benar-benar membutuhkan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 12 Juli 2025
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Dunia
Serangan AS ke Iran Berpotensi Bangkitkan Sel Terorisme, Indonesia Mesti Waspada
Serangan AS ke Iran berpotensi membangkitkan sel terorisme. Indonesia pun mesti mewaspadai hal tersebut.
Soffi Amira - Jumat, 27 Juni 2025
Serangan AS ke Iran Berpotensi Bangkitkan Sel Terorisme, Indonesia Mesti Waspada
Bagikan