Kenapa Anjing Suka Mengejar dan Menggigit Ekornya?


Perhatikan kebiasaan anjing demi kesehatannya. (Foto: MP/Shenna)
MUNGKIN kamu sering melihat anjing yang suka berputar-putar hanya untuk meraih buntutnya. Jika kamu memberikan sedikit bantuan, anjing akan kegirangan dan menggigiti buntut sambil bergerak-gerak. Para pemilik anak bulu (anabul) pun merasa khawatir, apakah tindakan berulang ini normal bagi anjing?
Dikutip dari artikel yang diunggah pada VCA Animal Hospitals, mengejar ekor sendiri bisa jadi merupakan tindakan yang dilakukan anjing ketika bosan. Jika menggigit ekor dilakukan oleh anjing yang masih kecil, ini disebabkan karena mereka menganggap kegiatan tersebut sebagai bermain. Hal ini wajar dilakukan oleh anak anjing, karena mereka masih belajar untuk memahami anatomi tubuhnya.

Jika takut anak anjing melukai ekornya, kamu bisa membantunya dengan cara mengalihkan perhatiannya dengan hal lain. Jika melihat anjing mulai menggigit ekornya, berikan perintah untuk duduk atau stop.
Baca juga:
Di sisi lain, anjing yang sudah tua memiliki alasan lain saat menggigit ekornya. Bisa jadi, anjing yang lebih tua mengalami penurunan kesadaran ketika terlalu sering melakukan kegiatan ini. Ketika ketajaman mental berkurang, anjing akan terlibat pada perilaku yang repetitif atau berulang, salah satunya adalah "mengunyah" ekor mereka.
Jika anjingmu tiba-tiba mulai mengejar dan menggigit ekornya, kemungkinan ada sesuatu yang salah. Biasanya, anjing akan mengunyah area yang menyakitkan, sama halnya dengan penderita rematik yang menggosok lututnya untuk memberikan bantuan. Sebagai contoh, anjing yang ekornya habis terjepit pintu atau tertancap benda tajam akan berusaha sekuat tenaga untuk mengejar dan mengunyah ekornya untuk meredakan cedera.

Pada artikel yang ditulis oleh Ryan Llera, BSc, DVM dan Lynn Buzhardt, DVM ini, mengejar ekor juga menandakan adanya parsit, alergi makanan, atau kutu. Tidak hanya itu, rasa tidak nyaman di area ekor juga bisa jadi dipengaruhi karena adanya pengaruh dari kelenjar dubur atau masalah neurologis.
Jika ini terjadi pada anabul kesayangan, segera larikan ke dokter supaya bisa mendapatkan penanganan dan pengobatan terbaik demi keberlangsungan hidup yang nyaman untuk sang peliharaan. (SHN)
Baca juga:
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan

PETFEST 2025 Suguhkan Berbagai Aktivitas Menarik Bagi Penyuka Hewan

Anjing Milik Mantan Presiden Yoon Suk-yeol Menjadi Beban Finansial buat Seoul Grand Park

Komunitas Pecinta Hewan Dirangkul Jadi Tim Penangkap, Targetnya 2.000 Kucing Liar

5 Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Titip Hewan Peliharaan Kesayangan

Kelompok Penyelamat Hewan Berpacu dengan Api, Evakuasi Peliharaan yang Terjebak dalam Kebakaran Hutan

Hari Anti Rabies Sedunia, Kenali Gejalanya pada Manusia dan Anabul

Cara Baru Memanjakan Anabul Layaknya Manusia

10 Ribu Hewan di Jaksel akan Diberikan Vaksin Rabies

Ras Anjing Kecil Berhidung Mancung, Ras Anjing Paling Panjang Umur
