Kesehatan

Kenali Risiko dan Efektivitas Vaksin COVID-19 pada Lansia

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 08 Maret 2021
Kenali Risiko dan Efektivitas Vaksin COVID-19 pada Lansia

Vaksinasi untuk orang lanjut usia. (Foto: Bioworld)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

COVID-19 dapat menyerang segala usia, terutama lanju tusia(lansia). Kelompok usia ini lebih rentan karena sistem imun mereka yang semakin menurun seiring bertambahnya usia.

Penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa berusia diatas 60 tahun, terutama mereka yang memiliki penyakit
penyerta atau komorbid, lebih mungkin mengalami infeksi virus Corona yang lebih parah bahkan mematikan dibandingkan kelompok usia lainnya.

Baca juga:

Fakta-Fakta Penting Tentang Vaksin COVID-19

Data yang dirilis oleh Gugus Tugas menunjukkan 10,7% kasus terkonfirmasi positif COVID-19 menyerang kalangan lansia (di atas 60 tahun). Kasus pasien meninggal dari kelompok usia ini mencapai 48,8%. Ini menjadikan kelompok usia tersebut dengan jumlah kasus meninggal dunia tertinggi dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.

Beberapa cara yang dapat menekan angka penularan virus COVID-19 pada lansia yakni dengan menjaga nutrisi harian serta pemberian vaksin. Kendati demikian, pemberian vaksin pada lansia harus dilakukan secara hati-hati dan melalui proses screening yang ketat sebelum dokter memutuskan untuk memberi persetujuan vaksinasi.

Kenali Risiko dan Efektivitas Vaksin COVID-19 Pada Lansia
Prof. Dr. dr. Siti Setiati,SpPD-KGer, M-Epid, FINASIM jelaskan faktor risiko vaksin COVID-19 pada lansia. (Foto: Istimewa)

Dokter Penyakit Dalam Sub Spesialis Geriatric FKUI RSCM, Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD-KGer, M-Epid, FINASIM menekankan pentingnya mempersiapkan lansia agar vaksinasi bekerja dengan optimal. “Hal yang perlu dipertimbangkan perihal vaksinasi pada lansia adalah terjadinya disfungsi imunitas karena usia," terangnya. Hal ini berhubungan dengan respon terhadap vaksin yang kurang maksimal.

Immunosenescence biasanya sudah terjadi inflamasi kronis level rendah akibat dari kombinasi penurunan imunitas tubuh, paparan terhadap antigen terus menerus, peningkatan produksi sitokin proinflamasi dari senescent T cells dan makrofag.

Baca juga:

Gandalf Disuntik Vaksin COVID-19

Kenali Risiko dan Efektivitas Vaksin COVID-19 Pada Lansia
Vaksin COVID-19 aman digunakan, karena dipastikan lulus uji klinis dan evaluasi dari BPOM. (Foto: pixabay/alexandra_koch)

Selain itu, adanya penyakit penyerta atau komorbid juga meningkatkan terjadinya linflamasi kronis. Akibatnya akan ada peningkatan risiko infeksi, peningkatan risiko kanker, peningkatan risiko penyakit autoimun, penurunan respon terhadap imunisasi dan penurunan respon terhadap pengobatan infeksi.

Lebih jauh, Prof. Siti juga mengingatkan kondisi khusus yang memengaruhi tingkat efektivitas vaksinasi pada lansia. Faktor-faktor yang memengaruhi ada dua, yakni faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik yaitu usia dan jenis kelamin. Adapun faktor ekstrinsik yaitu penggunaan obat-obatan.

"Kebiasaan seperti merokok, lingkungan sekitar, serta kecukupan nutrisi pada lansia berperan penting pada efektivitas vaksin tersebut,” papar Prof. Siti. Untuk nutrisi Prof. Siti juga mengingatkan kalori, protein, dan mikronutrien penting untuk tulang, otot, dan fungsionalitas.

Ia merekomendasikan agar jumlah kalori minimal di atas 21kcal/kg berat badan, protein 1.0-1.5g/kg berat badan perhari hari (25-30g) tiap kali makan, dan suplemen apabila diperlukan. "Tetap perlu dicek dengan dokter," demikian anjurnya. (avia)

Baca juga:

Dolly Parton Mendapatkan Vaksin Moderna yang Dia Bantu Danai

#Kesehatan #Vaksinasi #Vaksin Covid-19 #Virus Corona #Usia Lansia
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan