Parenting

Kenali Perbedaan Anak Laki-Laki dan Perempuan

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Senin, 21 Februari 2022
Kenali Perbedaan Anak Laki-Laki dan Perempuan

Anak laki-laki dan perempuan punya perbedaan. (Foto: Pexels/Jonathan Borba)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BANYAK orangtua mengetahui perbedaan perilaku bayi laki-laki dan perempuan. Misalnya, anak perempuan belajar cara berbicara lebih cepat dan secara umum lebih berempati daripada anak laki-laki. Pendapat lain mengatakan anak laki-laki lebih sensitif dan membutuhkan lebih banyak perhatian daripada adik perempuan.

Sebagian besar teori tersebut hanya berdasarkan pengalaman pribadi. Namun, apakah secara penelitian bayi laki-laki dan perempuan menunjukkan perbedaan nyata? Berikut perbedaan laki-laki dan perempuan berdasarkan penelitian.

BACA JUGA:

Ajak Anakmu Mendengarkan Lagu-lagu Favoritmu, Untuk Apa?

Aktivitas Fisik

aktif
Anak laki-laki lebih aktif dan enerjik.(Foto: Pexels/Ketut Subiyanto)

Anak laki-laki lebih aktif bahkan sebelum mereka lahir. Mereka sering 'main bola' selama di perut ibunya. Apalagi ketika mereka tidak menyukai sesuatu.

Mereka mempertahankan sisi aktif tersebut setelah lahir. Peneliti dari University of Lapland, Finlandia, Satu Uusiautti telah menemukan anak laki-laki lebih mungkin berlari, melompat, memanjat pohon, dan bermain bola di luar ruangan. Sementara itu, anak perempuan cenderung memilih permainan yang lebih tenang dan lebih suka bermain di rumah. Namun, selalu baik untuk melibatkan semua anak dalam aktivitas fisik yang berbeda baik di dalam maupun di luar ruangan.

BACA JUGA:

Parenting ala Kerajaan Inggris


Pelatihan Toilet

potty training
Pelatihan toilet pada bayi perempuan. (Foto: Sleeping Should be Easy)

Kebanyakan anak perempuan mulai belajar menggunakan toilet pada usia 22 hingga 30 bulan. Anak laki-laki mungkin membutuhkan waktu 3 bulan hingga satu tahun lebih lama. Secara rata-rata, dalam hal pelatihan toilet, anak perempuan biasanya dapat menguasainya dalam waktu 33 bulan, sedangkan anak laki-laki membutuhkan waktu hingga 37 bulan untuk mencapainya. Jadi, bersiaplah pemakaian popok akan bertahan lebih lama jika kamu memiliki anak laki-laki dan akan berakhir lebih cepat jika kamu membesarkan seorang gadis kecil.

Baca Juga:

Literasi Bukan hanya Baca Tulis


Keterampilan Sosial

Keterampilan
Keterampilan Sosial anak laki-laki dan perempuan (Foto: Pexels/Naomi Shi)

Anak perempuan lebih baik dalam pemahaman sosial dan lebih sensitif terhadap ekspresi emosional daripada anak laki-laki. Mereka membaca secara mendalam emosi orang dan lebih baik dalam merasakan apa yang terjadi dalam keluarga. Studi ilmiah yang dilakukan Jennifer Connellan dan kawan-kawan berjudul Sex Differences in Human Neonatal Social Perception menunjukkan anak perempuan lebih tertarik untuk membaca wajah, sedangkan anak laki-laki lebih tertarik pada fisik-mekanis seluler.

Rupanya, anak perempuan belajar cara membaca orang dan mengekspresikan perasaan dan emosi mereka jauh lebih awal dan mereka melakukannya dengan sangat baik. Anak perempuan menunjukkan lebih banyak empati. Anak laki-laki, tentu saja, juga merasakan semua hal itu, tetapi tidak terlalu sering menunjukkan emosi. Menurut informasi yang dilansir Family Education anak laki-laki lebih berpikiran sederhana dan berusaha menyembunyikan perasaan mereka dari orang lain.

Preferensi Mainan

bayi
Preferensi mainan bayi laki-laki dan perempuan sama (Foto: Tatiana Syrikova)

Pada kenyataannya, bayi tidak dapat membedakan mainan untuk anak laki-laki dan perempuan. Studi menunjukkan anak laki-laki juga menyukai boneka. Itu sangat normal. Anak perempuan juga senang bermain dengan mainan 'kekanak-kanakan' seperti 'truk' dan 'rumah'. Permainan dan aktivitas mereka dapat berubah sesuai dengan usia mereka, tetapi tidak selalu berdasarkan jenis kelamin mereka.


Selain itu, preferensi mereka dapat berubah karena tekanan dari masyarakat, rekan-rekan mereka, dan pemasaran khusus gender. Bermain memiliki peran sentral dalam perkembangan anak. Ini memungkinkan mereka untuk mempraktikkan peran yang berbeda, mengalami banyak emosi, dan mencoba banyak hal baru. Orangtua bisa bersikap bijaksana dengan membantu menghilangkan stereotip bahwa anak memiliki preferensi mainan yang bertentangan dengan 'norma'.


Kemampuan bicara

kemampuan wicara
Kemampuan bicara. (Foto: Pexels/Shotpot)

Beberapa peneliti menemukananak laki-laki lebih cenderung menjadi terlambat bicara daripada anak perempuan. Anak perempuan sering kali memiliki kosakata yang lebih banyak dan menyukai percakapan yang panjang sejak dini. Hal itu disebabkan anak perempuan mengembangkan bagian otak mereka yang bertanggung jawab untuk berbicara dengan lebih baik. Oleh karena itu, mereka menunjukkan hasil yang sedikit lebih baik dalam keterampilan komunikasi awal.

Namun, gender mungkin hanya menjelaskan sebagian kecil dari perbedaan keterampilan verbal anak-anak. Hal yang lebih kritis meliputi faktor sosial ekonomi dan peluang. Hal itu juga memengaruhi seberapa cepat anak-anak akan berbicara dan seberapa besar kosakata mereka.(Avia)

#Parenting #Bayi #Mengasuh Bayi
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Indonesia
Dugaan Malapratik Amputasi Tangah Bayi Arumi, Majelis Profesi Periksa 89 Tenaga Medis Bima
89 nakes yang diperiksa terdiri dari 27 orang yang bertugas di Puskesmas Bolo, 24 dari RS. Sondosia dan 38 dari RSUD Bima.
Wisnu Cipto - Rabu, 23 Juli 2025
Dugaan Malapratik Amputasi Tangah Bayi Arumi, Majelis Profesi Periksa 89 Tenaga Medis Bima
Indonesia
Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya
Menurut Prof. Allen, asap tembakau mengandung berbagai karsinogen berbahaya, seperti arsenik, benzena, kadmium, asetaldehida, formaldehida, hidrazin, timbal, dan nikel
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Juli 2025
Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya
Indonesia
Komisi III DPR Desak Polisi Usut Tuntas Sindikat Perdagangan Bayi Lintas Negara
Anak-anak adalah masa depan bangsa
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
Komisi III DPR Desak Polisi Usut Tuntas Sindikat Perdagangan Bayi Lintas Negara
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Lifestyle
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Lifestyle
Penyebab dan Penanganan Kuning pada Bayi Baru Lahir, Waspada Bahaya Dehidrasi ASI
Penting untuk digarisbawahi, penanganan breastfeeding jaundice bukanlah dengan menghentikan pemberian ASI
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Penyebab dan Penanganan Kuning pada Bayi Baru Lahir, Waspada Bahaya Dehidrasi ASI
Bagikan