Parenting

Kenali Gejala Awal Anak Alami Mental Illness

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 20 Agustus 2021
Kenali Gejala Awal Anak Alami Mental Illness

Kenali gejala mental illness sejak dini. (foto: pexels misha voguel)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DALAM masa pertumbuhan, bukan hanya perkembangan kognitif dan fisik yang perlu diperhatikan, melainkan juga perkembangan emosi anak. Orangtua harus menyadari pentingnya kesejahteraan psikologis pada anak-anak dan remaja karena itu dapat memengaruhi perkembangan emosional, sosial, fisik, kognitif, dan pendidikan.

Mengidentifikasi gangguan mental pada anak-anak dapat menjadi rumit bagi para tenaga kesehatan. Hal itu disebabkan perkembangan normal anak-anak merupakan proses yang melibatkan perubahan dan berkembang seiring waktu. Apalagi mereka masih memproses pembelajaran tentang bagaimana menghadapi, beradaptasi, dan berhubungan dengan orang lain dan dunia di sekitar mereka.

Sering kali banyak perilaku dianggap sebagai gejala penyakit kejiwaan, seperti rasa malu, kecemasan (gugup), kebiasaan makan yang aneh, dan amarah. Padahal itu dapat terjadi sebagai bagian normal dari perkembangan anak.

BACA JUGA:

Pentingnya Kehadiran Orang Tua saat Anak Mengalami Trauma

Kita dapat mengidentifikasi apakah perilaku mereka normal atau bermasalah dari lamanya perilaku tersebut berlangsung. Selain durasi perilaku berlangsung, perhatikan juga apakah perilaku tersebut terjadi pada usia yang tidak biasa, atau menyebabkan gangguan signifikan pada kemampuan anak dan/atau keluarga untuk berfungsi.

anak-anak
Waspadai mental illness pada anak. (Foto:pexels matheus bertelli)

Masalah morbiditas psikiatri anak semakin serius karena ketidaktahuan masyarakat tentang kesehatan mental dan masalah-masalahnya. "Anak-anak lebih rentan terhadap risiko karena masih dianggap terlalu muda dan tidak tahu apa-apa," ujar Dr JPS Bakshi, pendiri Dr Bakhsi's Healthcare.

Lebih jauh lagi, itu menjadi alasan yang membuat orangtua luput untuk mengatasi masalah ini dan membaca tanda-tanda kesehatan mental anak mereka. Diagnosis gangguan mental dapat dilakukan dengan mempelajari seberapa baik fungsi anak di rumah, dalam keluarga, di sekolah, dan dengan teman sebaya, serta usia dan gejala anak.

Beberapa tanda peringatan yang harus diperhatikan orangtua yakni ketidakmampuan dalam mengungkapkan perasaan mereka atau mereka mungkin tidak mau mengungkapkan sama sekali, gangguan dalam siklus tidur, ledakan vokal emosional atau tiba-tiba, kemarahan emosi yang intens dan ketakutan yang luar biasa tanpa alasan. "Terkadang emosi tersebut disertai dengan jantung yang berdebar kencang atau napas yang cepat," jelas Bakhsi.

Ketika bersekolah, mereka juga mengalami kesulitan ekstrem dalam berkonsentrasi. Dalam kondisi yang ekstrem, anak juga sudah bisa mengekspresikan pemikiran negatif, menjadi kritis terhadap diri sendiri, atau berbicara tentang kematian atau sekarat.

Lalu apa langkah pertama yang perlu segera dilakukan?

anak-anak
Deteksi mental illness dengan melihat peran anak dilingkungan. (foto: pexels pixabay)


Langkah pertama yang mendesak ialah merangsang peningkatan jangka panjang dan berkelanjutan dalam kesejahteraan psikologis anak-anak. Orangtua juga bisa aware dengan menetapkan standar untuk perawatan mental dan kesehatan terpadu berkualitas tinggi untuk anak-anak dari sebelum lahir, sampai dewasa. Bakhsi menyebut ada berbagai perawatan yang tersedia untuk mendiagnosis dan mengelola penyakit mental pada anak-anak, termasuk intervensi pendidikan atau pekerjaan, bentuk psikoterapi tertentu (terapi perilaku interpersonal dan kognitif), dan beberapa obat yang efektif.

"Partisipasi orangtua dalam evaluasi dan perawatan anak juga sangat penting karena anak yang lebih kecil sering kali lebih nyaman dengan keterlibatan pengasuh dan keluarga mereka," saran dokter Bakhsi. Di sisi lain, faktor protektif untuk penyakit mental masa kanak-kanak harus mencakup pencegahan paparan kekerasan masyarakat, keterlibatan orang dewasa yang mendukung, hubungan keluarga dan teman sebaya yang kuat dan konsisten, keterampilan coping yang sehat, dan regulasi emosional.

Kesehatan mental yang baik memungkinkan anak-anak dan remaja untuk mengembangkan ketahanan untuk mengatasi apa pun yang dilemparkan kehidupan kepada mereka dan tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat dan utuh. Jika anak-anak menderita penyakit mental, ketahuilah bahwa ada bantuan yang tersedia dan bahwa orangtua tidak sendirian dan dapat menjalani kehidupan yang sehat dan aktif.(Avia)

#Kesehatan #Kesehatan Mental #Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Olahraga
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Raphael Varane mengaku dirinya mengalami depresi saat masih membela Real Madrid. Ia menceritakan itu saat wawancara bersama Le Monde.
Soffi Amira - Rabu, 03 Desember 2025
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Bagikan