Kenaikan Harga Beras Pengaruhi Harga Makanan Pokok Lainnya di E-Commerce


Kenaikan harga dan kelangkaan beras ternyata berdampak pada kenaikan harga berbagai jenis produk subsitusi lainnya seperti porang, jagung, singkong, dan ubi. (Foto: Pexels/Polina Tankilevitch)
MerahPutih.com - Harga beras merangkak naik sejak pertengahan 2024. Selain itu, ketersediaannya pun mulai langka.
Kenaikan harga dan kelangkaan beras ternyata berdampak pada kenaikan harga berbagai jenis produk subsitusi lainnya seperti porang, jagung, singkong, dan ubi.
Temuan ini dilaporkan oleh Compas.co.id, yang aktif memonitoring harga-harga beras dan beberapa substitusi produk pengganti beras di Tokopedia, Shopee dan Blibli pada periode 1 Desember 2023 - 20 Februari 2024.
Baca juga:
Kabinet Dikriktik Malah Bahas Makan Siang Gratis di Saat Harga Beras Mahal

“Compas.co.id melihat keresahan publik terkait peningkatan harga beras, oleh karena itu kami secara sigap berupaya untuk memantau harga di e-commerce dan memberikan insight bagi masyarakat. Berdasarkan data dari dashboard Compas.co.id harga rata-rata beras putih dari berbagai varian meningkat 22% dibanding bulan sebelumnya, dan kembali meningkat 11% di bulan Februari 2024” terang Hanindia Narendrata, Co-founder dan CEO Compas.co.id.
Narendrata melanjutkan, melalui pantauan Compas.co.id kenaikan tidak hanya terjadi pada beras putih saja, tapi juga beragam beras lainnya. Harga rata-rata beras merah turut mengalami peningkatan bertahap dari Desember 2023 hingga Februari 2024.
Hal serupa juga ditemukan pada jenis beras cokelat dan beras hitam, yang naik 6% pada Januari 2024 dan naik 7% pada Februari 2024.
Sementara harga rata-rata beras cokelat meningkat cukup tinggi 38% pada Januari 2024 dan kembali naik sebesar 3% pada Februari 2024.
“Compas.co.id selaku E-commerce Market Insight turut mengantisipasi peralihan beras ke beragam makanan pokok lainnya. Menariknya, berdasarkan riset ini Compas.co.id menemukan beberapa jenis produk substitusi seperti porang, jagung, singkong dan ubi turut meningkat,” lanjut Narendrata.
Menurut data riset, harga rata-rata varian porang melonjak sebesar 34% pada Januari 2024 dibanding bulan sebelumnya, dan kembali meningkat 4% pada Februari 2024. Hal serupa terjadi pada singkong, yang naik 14% pada Januari 2024 dan 9% pada Februari 2024.
Baca juga:
Sejumlah Faktor Pemicu Kenaikan Harga Beras Versi Peneliti BRIN

Lain lagi dengan jagung. Harga rata-ratanya pada Januari 2024 hanya naik 8% dibanding bulan sebelumnya. Namun, melonjak 24% pada Februari 2024.
Harga produk ubi relatif stabil. Harga ubi hanya meningkat 1% pada bulan Februari 2024.
“Kehadiran Compas.co.id yang menggunakan metode crawling atau merekam seluruh transaksi di e-commerce secara near real time, diharapkan dapat membantu menyajikan informasi yang aktual dan akurat bagi publik. Kami berupaya untuk terus memonitoring data-data ini dalam beberapa bulan ke depan, khususnya menjelang Ramadhan di bulan Maret 2024 mendatang,” tutup Narendrata. (*)
Baca juga:
Harga Beras Masih di Atas Rp 16 Ribu Per Kg, Jokowi Ingin Cadangan Capai 3 Juta Ton
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, ini Tugas Utamanya

APBN 2026 Disahkan, Program MBG Jadi Salah Satu Fokus Utama dengan Rp 335 Triliun

JITEX 2025 Bukukan Transaksi Rp 14,3 Triliun, Jakarta Tampilkan Daya Saing Ekonomi Global

Tax Amnesty Jilid III Mencuat, ini nih Kriteria Bisa Dapat Pengampunan

Menkeu Purbaya Ungkap Defisit APBN Capai Rp 321,6 Triliun per Agustus 2025

Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah

Stimulus Ekonomi 8+4+5 Diklaim Gerakan Padat Karya, Daya Beli Warga Naik

Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5 Yang Diklaim Bakal Serap Tenaga Kerja dan Beri Jaminan Kontrak Kerja

PCO Ungkap Strategi Ampuh Lewat Paket Ekonomi 2025 untuk Melindungi 'Gig Worker

Prabowo Luncurkan Program Akselerasi Pembangunan: Sarjana Bakal ‘Magang’ di Sektor Industri hingga Memulai Pengembangan Ekosistem Gig Economy
