Kenaikan BBM Non-Subsidi: Selisih Harga Pertamax dan Pertalite Kian Besar
Ilustrasi kenaikan harga BBM. (Foto: MP/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.com - PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian untuk sejumlah harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi pada Minggu (1/8).
Penyesuaian harga BBM Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Baca Juga:
Pj Heru Minta Kendaraan 2.400 Cc Pakai BBM Pertamax Turbo
Pertamina kembali menaikkan harga BBM non-subsidi per 1 Oktober 2023, secara rinci yaitu Pertamax naik menjadi Rp 14.000 per liter, Pertamax Turbo menjadi Rp 16.600 per liter, dan Dexlite menjadi Rp 17.200 per liter.
Adapun untuk harga Pertamax Green 95, yang baru didistribusikan di DKI Jakarta dan Jawa Timur, juga mengalami kenaikan dari Rp 13.500 per liter menjadi Rp 16.000 per liter.
Kenaikan tersebut semakin memperlebar selisih Pertamax dan BBM subsidi Pertalite yang berada pada kisaran harga Rp 10.000.
Baca Juga:
Harga Daging Ayam dan BBM Nonsubsidi Bikin Inflasi di Jakarta 0,19 Persen
Bulan sebelumnya, harga pada 1 September 2023, Pertamax Rp 13.300. Harga tersebut naik Rp 900 dari harga (bulan) sebelumnya yang sebesar Rp 12.400 per liter.
Pada September 2023, Pertamax Turbo berharga Rp 15.900 per liter dan Dexlite Rp 16.350 per liter. (*)
Baca Juga:
BBM Non-Subsidi Alami Kenaikan Per 1 Agustus
Bagikan
Berita Terkait
BBM RON 92 Kini Kembali Tersedia di SPBU BP, Berikut Daftar Lokasinya
Motor Brebet Setelah Diisi Pertalite, Pertamina Harus Tanggung Biaya Perbaikan
Perusahaan Otomotif Jepang Bakal Investasi Bangun Pabrik Etanol di Indonesia, Mobil Jepang Sudah Bisa Pakai BBM Capuran Etanol
Etanol 10 Persen di BBM Diwajibkan Mulai 2027
Bahlil Dikecam Karena 'Memaksa' SPBU Swasta Beli BBM Pertamina, Pengamat Nilai Ada Kekacauan Logika Tata Kelola Energi
Warga Berebut BBM dari Truk Tangki Terguling, 30 Orang Tewas 40 Luka-Luka
Nasib E10 Tergantung Tebu dan Pabrik Gula, Begini Peringatan Profesor ITB
Pakar Otomotif ITB Jelaskan Higroskopis Beda Jauh dari Korosif, Jamin E10 Ramah Mesin
BBM E10 Rusak Mesin? Guru Besar UB Bongkar Mitos yang Bikin Rugi
BBM 'Hijau' Bikin Was-Was, Kementerian ESDM 'Paksa' Industri Otomotif Uji Ketahanan E10