Kemenkeu Akui Pandemi Bikin Indonesia Jadi Negara Berpendapatan Menengah Bawah


Angkringan Solo. (Foto: MP/ Ismail)
MerahPutih.com - Kementerian Keuangan mengakui pandemi telah menyebabkan penurunan pendapatan per kapita Indonesia dari USD 4.050 pada 2019 menjadi USD 3.870, sehingga masuk kategori negara berpendapatan menengah bawah atau lower middle income country.
"Penurunan pendapatan per kapita Indonesia merupakan sebuah konsekuensi yang tidak terhindarkan," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu di Jakarta, Kamis (8/7).
Ia memastikan pemerintah terus mengeluarkan langkah-langkah responsif untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19, sehingga pemulihan ekonomi dapat terjadi lebih cepat.
Baca Juga:
Program PEN 2020 Selamatkan 5 Juta Orang Dari Kemiskinan
"Pemerintah akan fokus melakukan berbagai langkah yang responsif agar pandemi dapat semakin terkendali dan langkah pemulihan ekonomi dapat terus berjalan," kata
Febrio mengatakan pemerintah konsisten menggulirkan kebijakan yang berfokus pada upaya penguatan perlindungan sosial dan dukungan bagi dunia usaha termasuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Menurutnya, perlindungan sosial dalam program PEN telah efektif dalam menjaga konsumsi kelompok masyarakat termiskin pada saat pandemi.
Upaya tersebut membuat masyarakat miskin dan rentan tetap mendapatkan perlindungan yang layak di tengah penurunan tingkat pendapatan per kapita secara agregat.
Tingkat kemiskinan pun mampu dikendalikan menjadi 10,19 persen pada September 2020 yang tanpa adanya program PEN maka diestimasikan angka kemiskinan pada 2020 dapat mencapai 11,8 persen.

"Artinya, program PEN pada 2020 telah mampu menyelamatkan lebih dari lima juta orang dari kemiskinan," tegasnya.
Selain itu, program PEN juga mampu menjadi motor pemulihan ekonomi sehingga mampu menciptakan 2,61 juta lapangan kerja baru dalam kurun September 2020 hingga Februari 2021.
Ia menambahkan, pemerintah turut berupaya menekan kasus COVID-19 melalui kebijakan PPKM darurat di Jawa dan Bali sekaligus meningkatkan target vaksinasi mencapai 1,5 juta sampai 3 juta per hari.
"Pemerintah melakukan reformasi struktural untuk meraih potensi ekonomi lebih tinggi agar pendapatan per kapita dapat ditingkatkan dan kesejahteraan masyarakat semakin baik," jelasnya.
Data Bank Dunia mencatat, GNI per kapita Indonesia di tahun 2020 turun menjadi USD 3.870 dollar dari yang sebelumnya 4.050 dollar AS di tahun 2019 lalu. Indonesia turun kelas dari negara berpenghasilan menengah tinggi menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah akibat dampak dari pandemi COVID-19. (*)
Baca Juga:
Angka Kemiskinan DKI Melonjak, Komisi E Minta Anies Buka Lapangan Kerja Baru
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Celios Desak Reset Ekonomi Indonesia, Copot Menkeu Sampai Pemberian Subsidi Tunai ke Rakyat

Indonesia Butuh 3 Juta Lowongan Kerja Per Tahun, Pengusaha Minta Deregulasi Sektor Ketenagakerjaan

Penjarahan Rumah Pribadi Menkeu Sri Mulyani Jadi Sorotan, Pengamanan Idealnya Setara Wakil Presiden

Digitalisasi Bansos Diklaim Bakal Kurangi 34 juta orang miskin, Data BPS Orang Miskin 23,85 juta Orang

Prabowo Sebut Lulusan Sekolah Rakyat Bisa Angkat Keluarga Keluar dari Kemiskinan

Kondisi Rakyat Tidak Baik, Banggar DPR Ingatkan Pemerintah Tidak Naikkan Pajak

Bocah di Sukabumi Meninggal Dengan Kondisi Tubuh Dipenuhi Cacing, Ini Kata Kemensos

Diviralkan karena Sebut Guru Beban Negara, Menkeu Sri Mulyani Tegaskan itu Deepfake AI

Viral Sri Mulyani Bilang Guru Beban Negara, Kemenkeu Berdalih Itu Video Deepfake Hasil Editan

Pertumbuhan Ekonomi 2026 Diprediksi Capai 5,4 Persen, Prabowo Pede Angka Pengangguran dan Kemiskinan Turun
