Kemenkes Sebut AI dan Big Data Modal Penting Tingkatkan Pelayanan Kesehatan


Kemenkes ingin fokus pada integrasi data pasien. (MP/Andrew Francois)
Merahputih.com - Kementerian Kesehatan saat ini tengah gencar melaksanakan enam pilar transformasi kesehatan yang digaungkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi.
Salah satu dari enam pilar itu, yakni transformasi teknologi kesehatan. Melalui pilar ini, Kemenkes ingin memanfaatkan teknologi bioteknologi dan informasi, agar proses pelayanan kesehatan bisa didigitalisasi, utamanya terkait data.
Melalui kesempatan CEO Forum yang digelar oleh Sysmex Indonesia di Raffles Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Staf Ahli Kementerian Kesehatan RI bidang Teknologi Kesehatan Setiaji S.T., M.Si menyebutkan integrasi data menjadi salah satu misi utama Kemenkes saat ini.
"Saya sebetulnya selalu pengin integrasi dengan rumah sakit, tapi kadang direktur rumah sakit ada yang enggak mau. Padahal, integrasi data ini akan sangat memudahkan dokter di Indonesia," kata Setiaji.
Baca juga:
Kemenkes Gandeng 420 RS Cetak Lulusan Dokter di Luar Jalur Universitas
Ia memberi contoh, bila integrasi data pasien di seluruh rumah sakit bisa dilakukan, maka nanti dokter tak perlu lagi menanyakan riwayat penyakit, alergi obat, dan sebagainya. Seluruh informasi pasien akan tersedia melalui kompilasi big data.
"Kita mau agar data riwayat kesehatan kita sejak kandungan sampai meninggal, itu tercatat. Jadi, yang kita integrasikan bukan hanya data pasien saat berkunjung ke RS, bahkan pada pelayanan online atau telemedicine juga ada (catatannya)," tambahnya.
Lebih jauh lagi, Setiaji bahkan mengungkapkan dengan teknologi AI, nantinya data kesehatan masyarakat dari wearable devices, seperti jam tangan pintar dan lainnya, juga bisa tercatat.
"Sistem (AI) juga akan bisa merangkum riwayat kesehatan puluhan tahun menggunakan Generative AI. Jadi, nanti dokter atau pasien tidak perlu melihat riwayat kesehatan per satu tahun, itu bisa dirangkum oleh AI," tutupnya. (waf)
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
