Kemenkes Sebut AI dan Big Data Modal Penting Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

Frengky AruanFrengky Aruan - Jumat, 17 Mei 2024
Kemenkes Sebut AI dan Big Data Modal Penting Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

Kemenkes ingin fokus pada integrasi data pasien. (MP/Andrew Francois)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Kementerian Kesehatan saat ini tengah gencar melaksanakan enam pilar transformasi kesehatan yang digaungkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi.

Salah satu dari enam pilar itu, yakni transformasi teknologi kesehatan. Melalui pilar ini, Kemenkes ingin memanfaatkan teknologi bioteknologi dan informasi, agar proses pelayanan kesehatan bisa didigitalisasi, utamanya terkait data.

Melalui kesempatan CEO Forum yang digelar oleh Sysmex Indonesia di Raffles Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Staf Ahli Kementerian Kesehatan RI bidang Teknologi Kesehatan Setiaji S.T., M.Si menyebutkan integrasi data menjadi salah satu misi utama Kemenkes saat ini.

"Saya sebetulnya selalu pengin integrasi dengan rumah sakit, tapi kadang direktur rumah sakit ada yang enggak mau. Padahal, integrasi data ini akan sangat memudahkan dokter di Indonesia," kata Setiaji.

Baca juga:

Kemenkes Gandeng 420 RS Cetak Lulusan Dokter di Luar Jalur Universitas

Ia memberi contoh, bila integrasi data pasien di seluruh rumah sakit bisa dilakukan, maka nanti dokter tak perlu lagi menanyakan riwayat penyakit, alergi obat, dan sebagainya. Seluruh informasi pasien akan tersedia melalui kompilasi big data.

"Kita mau agar data riwayat kesehatan kita sejak kandungan sampai meninggal, itu tercatat. Jadi, yang kita integrasikan bukan hanya data pasien saat berkunjung ke RS, bahkan pada pelayanan online atau telemedicine juga ada (catatannya)," tambahnya.

Lebih jauh lagi, Setiaji bahkan mengungkapkan dengan teknologi AI, nantinya data kesehatan masyarakat dari wearable devices, seperti jam tangan pintar dan lainnya, juga bisa tercatat.

"Sistem (AI) juga akan bisa merangkum riwayat kesehatan puluhan tahun menggunakan Generative AI. Jadi, nanti dokter atau pasien tidak perlu melihat riwayat kesehatan per satu tahun, itu bisa dirangkum oleh AI," tutupnya. (waf)

#Kementerian Kesehatan #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan