Kemenhan Serahkan Bantuan 16 Rumah Apung dan 12 Panggung di Jakarta Utara
Suasana rumah apung yang dibangun Kementerian Pertahanan bersama PT PAL dan Universitas Pertahanan di Jalan Kali Adem Muara Angke Penjaringan Jakarta Utara. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Jakarta Utara saat ini, menjadi salah satu wilayah yang sering dilanda rob. Selain itu, permukaan tanah yang turun dan tanggul tidak mampu menahan air laut membuat warga mengalami berbagai bencana dan rumah cepat rusak. Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membuat solusi dengan membangun rumah apung.
Terkini, Kemenhan menyerahkan 28 rumah kepada warga yang terdiri dari 16 rumah apung dan 12 panggung, di Jalan Dermaga Kali Adem Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara. Penyerahan rumah apung diberikan ke masyarakat RT 06 dan RT 07 di daerah setempat.
Baca juga:
Tol Semarang-Demak Diklaim Bakal Atasi Banjir Rob di Jawa Tengah
Rektor Universitas Pertahanan RI, Letjen TNI Jonni Mahroza mengatakan, penyerahan rumah apung dan rumah panggung murah ini merupakan wujud nyata dan komitmen dalam mendukung menyejahterakan dan keamanan masyarakat terutama dalam menghadapi risiko bencana di wilayah pesisir.
Rumah apung dan rumah panggung ini menjadi lambang harapan bagi warga di area pesisir pantai. Selain itu, rumah panggung dibangun dengan harga murah dan akan menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya antara masyarakat.
"Saya mengapresiasi Menteri Pertahanan yang memberikan bantuan kepada masyarakat dan langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Selain itu, hal ini juga bentuk nyata sinergi antara pemerintah dan Universitas Pertahanan serta PT PAL.
"Tanpa ada dukungan pemerintah pusat dan sinergi bersama maka bangunan ini tidak akan berdiri," kata dia.
Ia meminta kepada warga untuk menjaga dan memanfaatkan fasilitas ini dengan sebaik-baiknya.
"Mari kita tingkatkan rasa kebersamaan dan gotong royong dan menjadikan rumah apung dan rumah panggung ini membangun komunitas masyarakat yang kuat," katanya.
Sekretaris PT PAL, Edi Rianto mengatakan, rumah apung ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebagai BUMN diminta untuk selalu memperhatikan wilayah sekitar lingkungan.
Dirinya berharap rumah ini dapat bertahan lama dan mampu beradaptasi dengan cuaca ekstrim di laut untuk meningkatkan kesejahteraan warga.
"Rumah ini kami desain seoptimal dan seefisien mungkin, inovasi ini sangat cocok juga untuk di wilayah lain nanti akan kita kembangkan” kata dia.
Rumah apung ini dibangun di atas perairan pesisir Muara Angke dengan luas bangunan sembilan meter persegi dan selasar seluas enam meter persegi.
Rumah ini memiliki satu kamar tidur, satu dapur dan satu kamar mandi yang memiliki furnitur lengkap. Selain itu dilengkapi pembangkit listrik tenaga surya, air bersih desalinasi, instalasi air bersih dan pemanfaatan air hujan.
Data menunjukan Kawasan pesisir Jakarta Utara berada pada ketinggian 0-3 m diatas permukaan air laut,
banjir , banjir rob di Jakarta Utara memiliki ketinggian sampai 100 cm. Sehingga perlu mitigasi bencana agar warga bisa tetap selamat. (*)
Baca juga:
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Malam Ini, 35 RT di Jakarta Tergenang Banjir
16 Jadwal Kereta Jawa Dibatalkan Akibat Banjir Semarang, KAI Minta Maaf
Dampak Banjir Semarang, 4 Perjalanan KA Dibatalkan
Genangan Air di Jalur Semarang Tawang-Alastua, Perjalanan KA Banyubiru Ekspres Dibatalkan
Daftar 20 RT di Jaktim dan Jaksel yang Berubah Jadi Kolam Dadakan Pagi Ini, Warga Diminta Waspada
Jalur Pantura yang Hubungkan Semarang dan Demak Masih Terendam Banjir Kamis Pagi, Ketinggian Air hingga 70 Cm
Banyak Motor Mogok Imbas Banjir Pantura Semarang-Demak, Polisi Imbau Cari Jalur Alternatif
Normalisasi Ciliwung Stagnan, DPRD Khawatir Jakarta Bakal Jadi 'Kolam Raksasa' Lagi
6 RT di Jakarta Selatan Sebelumnya Kebanjiran, BPBD: Surut Sepenuhnya hingga Pukul 10.00 WIB
6 RT di Jakarta Selatan Kebanjiran hingga Sabtu Pagi