Menhan dan Panglima TNI Tak Pernah Halangi BPK Audit Keuangan Pembelian Alutsista
Pengunjung memperhatikan persenjataan TNI yang dipamerkan pada Pameran Alusista TNI di Bencoolen Mall, Bengkulu, Selasa (3/10). (ANTARA FOTO/David Muharmansyah)
MerahPutih.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menegaskan bahwa Menteri Pertahanan Ryamizad Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tidak pernah menghalangi atau melarang dilakukannya Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT) alat utama sistem persenjataan (alutsista) di Kementerian Pertahanan dan TNI.
Dari tahun 2007 hingga sekarang, BPK telah melakukan pemeriksaan keuangan sebanyak 27 kali untuk 27 jenis pemeriksaan, baik pemeriksaan atas laporan keuangan, pemeriksaan dalam tujuan tertentu, maupun pemeriksaan kinerja.
"Itu belum termasuk pemeriksaan yang dilaksanakan pada unit organisasinya dan selama pemeriksaan itu berlangsung, baik Menteri Pertahanan maupun Panglima TNI, maupun pimpinan organisasi di lingkungan Kementerian Pertahanan dan unit organisasinya itu, tidak pernah menghalangi BPK untuk melakukan pemeriksaan atau audit," ujar Anggota I Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna di Kantor BPK, Jakarta, Kamis (12/10).
Hal itu juga membantah mengenai pernyataan Ketua BPK Moermahadi Soerja Djanegara yang mengatakan bahwa Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ruacudu sempat melarang audit mengenai aset alutsista sebesar Rp 23 triliun pada tahun 2016.
Selain itu, BPK juga mengklarifikasi adanya hambatan selama melakukan audit mengenai alutsista. Pada saat melakukan audit keuangan, salah satu akun atau objek yang kemudian dipilih dan dijadikan sampel dengan pertimbangan risiko, tentu adalah beberapa akun. Salah satunya persediaan dan kemudian tim BPK pada saat itu mengalami hambatan dalam pelaksanaan pemeriksaan. Hambatan itu terkait masalah dokumen dan hal-hal substantif lainnya.
"Setelah kita jelaskan hambatan pemeriksan tersebut ternyata berhasil diselesaikan dan BPK berhasil melakukan pengujian dan itu nilainya sangat material," ucap Firman. (Ayp)
Baca juga berita lainnya dalam artikel: Sebagai Garda Terdepan, Pangdam Harap TNI Didukung Alutsista Modern
Bagikan
Berita Terkait
Airbus A400M Bakal Bermarkas di Lanud Halim, 22 Personel TNI AU ke Spanyol Belajar Cara Pengoperasian
Airbus A400M Tiba 3 November, Armada Logistik Baru TNI AU dengan Spesifikasi Super Besar
Setara F-16 Fighting Falcon, Begini Spesifikasi Jet Chengdu J-10 yang Dibeli Pakai APBN Rp 148 T
Jet Tempur Chengdu J-10 China Segera Terbang di Jakarta, Menkeu Setuju Beli Pakai APBN Rp 148 T
HUT ke-80 TNI: Kapal Selam Tanpa Awak Hadir di Monas, Alutsista Baru Buatan PT PAL
Mengintip Kendaraan Tempur Canggih dalam Pameran Alutsista TNI Fair di Lapangan Monas Jakarta
Apresiasi Kinerja TNI AL, Komisi I DPR: Modernisasi Alutsista Harus Ditingkatkan
Indonesia Tandatangani Kontrak Beli 48 Pesawat Tempur Turkiye
Aksi Drone Kamikaze dan Jet TNI AU Porak-porandakan Markas Musuh
Sukhoi Su-27/30 Hingga F-16 TNI-AU Hujani Langit Kalsel dengan Bom Berdaya Ledak Besar, Ada Apa?