Kemenag Tetapkan Idul Adha Jatuh Pada Tanggal 1 September


Sekjen Kemenag Nur Syam (Foto: Syam via kemenag.go.id)
MerahPutih.Com - Kemenag melalui Sekretaris Jenderal Nur Syam menyatakan hilal sudah tergolong tinggi untuk penetapan 1 Dzulhijah 1438 Hijriah jatuh pada Rabu (23/8) esok. Dengan demikian hilal ini akan menjadi acuan untuk hari raya Idul Adha.
"Hilal sangat tinggi mencapai 7,50 derajat dan ada syarat lain sehingga memenuhi kriteria malam ini masuk bulan baru 1 Dzulhijah," kata Nur Syam dalam jumpa pers usai memimpin Sidang Isbat Awal Dzulhijah 1438 Hijriyah di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (22/8).
Nur Syam mengatakan pada Rabu (23/8) sudah masuk 1 Dzulhijah berarti untuk Puasa Arafah 9 Dzulhijah jatuh pada Kamis, 31 Agustus 2017 dan Idul Adha 10 Dzulhijah di hari Jumat, 1 September 2017.
Lebih lanjut, dia mengatakan lama hilal di atas ufuk adalah 31 menit 51 detik, umur hilal 13 jam 22 menit 22 detik dan elongasi 7,54 derajat.
Dia mengatakan terdapat 10 perukyat yang melihat hilal di antaranya peneliti dari Bosscha Institut Teknik Bandung, perukyat Lajnah Falakiyah dari Nahdlatul Ulama, tokoh Islam dan perwakilan Kantor Kementerian Agama.
"Sebagai pembuktian empiris rukyat kami sampaikan dalam isbat ada 10 orang yang menyampaikan pandangan melihat hjlal dengan mata kepala perukyat yang teruji," kata dia.
Kementerian Agama menggelar sidang isbat penetapan Idul Adha 1438 Hijriyah dengan mengundang sejumlah tokoh penting di antaranya duta besar negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, perwakilan Mahkamah Agung dan Majelis Ulama Indonesia.
Selain itu, terdapat juga delegasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB).
Kemudian perwakilan lain juga hadir seperti dari Planetarium, pakar falak dari ormas-ormas Islam, Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama dan tamu penting lainnya.
Lewat isbat awal Dzulhijah maka diketahui tanggal Masehi dari Hari Puasa Arafah pada 9 Dzulhijah dan Idul Adha 10 Dzulhijah.
Penentuan awal Dzulhijah itu sendiri dilakukan melalui metode perhitungan astronomi/ hisab yang dikombinasikan dengan pemantauan bulan baru atau hilal di 70 titik lokasi strategis di seluruh Indonesia.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Kakanwil Kemenag NTB Lempar Mikrofon, DPR Singgung Evaluasi hingga Pemberian Sanksi

KPK Ungkap 'Rayuan' Oknum Kemenag Agar Khalid Basalamah Pindah dari Haji Furoda ke Khusus

Status ASN Ditjen PHU Kemenag Hingga Tingkat Kab/Kota Bakal Pindah Ke Kementerian Haji

Jangan Usir Anak-Anak Saat Bermain di Lingkungan Masjid, Bikin Juga Program Buat Anak Muda

Temukan Catatan Keuangan Jual Beli Kuota Haji, KPK Telusuri Aliran Duit Biro Travel ke Pejabat Kemenag

Pengalihan Penyelenggaraan Haji dari Kemenag ke BP Haji Masih Belum Jelas, DPR Baru Usulkan RUU Peralihan

KPK Cekal Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

MAKI Sebut Korupsi Kuota Haji Merugikan Negara Ratusan Miliar

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Tim Khusus Kemenag Buru ASN yang Diduga Terlibat NII Faksi MYT, Siap Bertindak Proporsional
