Kematian 2 Gajah Sumatra Koleksi Solo Safari Dipastikan Akibat Virus Herpes


Solo Safari. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Teka-teki matinya dua Gajah Sumatra koleksi Solo Safari akhirnya terungkap. Uji laboratorium penyebab kematian dua gajah berusia 15 tahun itu dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) telah keluar.
“Kedua gajah Solo Safari mati karena penyakit elephant endotheliotropic herpes virus (EEHV),” kata Direktur Utama TSTJ, Achmad Syukri Prihanto, kepada awak media di Solo, Senin (2/9).
Achmad mengakui sebelum hasil laboratorium keluar banyak spekulasi terkait penyebab kematian satwa dilindungi tersebut. Mulai dari kesejahteraan yang kurang, hingga penyakit, serta pakan. Solo Safari juga meningkatkan pengawasan kondisi lingkungan, terlebih saat ini sedang musim panas.
Baca juga:
2 Koleksi Gajah Sumatera Mati Mendadak, Solo Safari Tambah Dokter Hewan
“Kami melakukan evaluasi terhadap pengelolaan satwa di TSTJ. Salah satunya adalah menambah jumlah tim medis satwa di Solo Safari spesialis hewan liar gajah,” tutur bos Solo Safari itu.
Diberitakan sebelumnya, ekor gajah Sumatera koleksi kebun binatang Solo Safari mati dalam kurun waktu dua bulan terakhir.
Kematian dua ekor gajah bernama Inova dan Manohara ini ditangani BKSDA Jateng dengan mengirimkan uji laboratorium untuk mengetahui penyebab kematian. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Walkot Solo Ngamuk, SPPG Solo Pekerjakan Karyawan Luar Daerah sehingga tak Kurangi Pengangguran

Bea dan Cukai Solo Musnahkan 12 Juta Rokok dan Alkohol Ilegal, Rugikan Negara Rp 12 Miliar

1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Mahasiswa Demo Tagih Janji 19 Juta Lapangan Kerja

Limbah MBG Diduga Cemari Kampung, Warga Solo Minta Dapur SPPG Ditutup

Warga Solo Boleh Ikut Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran Berkuasa, Tapi Ada Syaratnya

Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri

Persis Solo Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris, Kaesang Disebut Sangat Sibuk

Pusat Pangkas Dana Transfer Daerah Rp 218 Miliar, ASN Solo Berlakukan WFH

Tayang 23 Oktober, Air Mata di Ujung Sajadah 2 Tampilkan Sisi Lain Kota Solo

Penolakan SPPG Solo, Pengelola Bersedia Tampung Aspirasi
