Kejadian 7 Tahun Lalu Terulang, Dua Harimau Sumatera Serang Ternak Warga

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 11 April 2018
Kejadian 7 Tahun Lalu Terulang, Dua Harimau Sumatera Serang Ternak Warga

Harimau sumatera. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Dua harimau sumatera liar masuk ke permukiman dan memangsa sapi milik warga di Kelurahan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau.

"Sebagian warga sekarang ketakutan karena ini pertama kali harimau menyerang ternak. Terakhir kali kejadian seperti ini tujuh tahun lalu, waktu itu harimau menyerang kambing," kata Ujang Kirai, warga Teluk Meranti, pemilik sapi yang diterkam harimau, dilansir Antara, Rabu (11/4).

Ia menjelaskan, satwa belang itu menyerang seekor sapinya yang masih berusia lima bulan pada Senin (9/4) malam, sekitar pukul 22.00 WIB.

Rumah Ujang Kirai di Teluk Meranti berada tak jauh dari Sungai Kerumutan dan Jalan Lintas Bono. Sungai tersebut mengarah ke Kawasan Suaka Margasatwa Kerumutan, yang menjadi habitat harimau sumatera.

Kejadian penyerangan itu disaksikan langsung oleh istri dan anak Ujang, sedangkan dirinya sedang ke luar rumah untuk membeli pulsa telepon. Istri dan anaknya mendengar teriakan sapi dan menyangka ada orang yang ingin mencuri ternak mereka. Ujang mengikat sapi-sapi mereka di kebun kelapa sawit yang berjarak 30 meter dari rumah.

"Di tengah gelap orang rumah saya terkejut ketika sinar senter menyinari mata harimau. Karena ketakutan mereka langsung lari dan menelepon saya," katanya.

Ketika tiba di rumah, Ujang langsung mengecek kondisi namun tidak menemukan apa-apa karena situasi sekeliling sangat gelap. Baru ketika matahari muncul keesokan harinya, Ujang menemukan banyak jejak-jejak harimau dan seekor sapinya terluka parah di punuk hingga sebelah kakinya.

Sapi malang tersebut terluka parah karena gigitan harimau, sehingga terpaksa disembelih. Dari bekas jejak-jejak yang ada, kuat dugaan ada dua harimau yang menyerang ternaknya.

"Jejak-jejaknya banyak. Kelihatannya ada dua harimau karena ada yang jejaknya besar-besar milik harimau dewasa dan ada jejak harimau yang lebih kecil," kata Ujang.

Perangkap yang dipasang petugas gabungan di area perlintasan harimau sumatra di kawasan Plangiran, Indragiri Hilir, Riau, Senin (19/3). Kawasan itu merupakan tempat harimau sumatra yang diberi nama Bonita sering terlihat. Warga sekitar berharap agar petugas gabungan dari BBKSDA Riau, TNI dan POLRI segera menangkap harimau tersebut. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/kye/18
Perangkap yang dipasang petugas gabungan di area perlintasan harimau sumatera di kawasan Plangiran, Indragiri Hilir, Riau, Senin (19/3). Kawasan itu merupakan tempat harimau sumatera yang diberi nama Bonita sering terlihat. Warga sekitar berharap agar petugas gabungan dari BBKSDA Riau, TNI dan POLRI segera menangkap harimau tersebut. (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

Seorang warga lainnya, Jasri Nando mengatakan sebagian warga kini merasa ketakutan karena kejadian itu. Padahal, masyarakat setempat memang sudah terbiasa melihat jejak harimau dan mendengar suaranya saat bertani di kebun karet maupun kelapa sawit. Apalagi, daerah Teluk Meranti juga tidak jauh dari hutan Kerumutan.

"Tapi baru kali ini harimau menyerang ternak, makanya banyak juga warga ketakutan," katanya.

Nando berharap pemerintah, khususnya Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau segera menyikapi kasus penyerangan harimau tersebut.

"Selama ini warga tidak pernah mengganggu harimau. Kami harap ada solusi agar kedua-duanya dilindungi. Warga dilindungi, dan harimau juga dilindungi," katanya.

Kasus konflik harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Riau pada tahun ini mengalami peningkatan. Kasus yang paling mematikan adalah akibat harimau sumatera liar, yang diberi nama Bonita, di daerah Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir. Daerah tersebut masih dalam satu lansekap Kerumutan, yang berbatasan dengan tempat kejadian di Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.

Bonita telah menyerang ternak dan menyerang dua warga hingga tewas. Namun, hingga kini tim BBKSDA Riau belum berhasil menangkapnya meski tim khusus bentukan badan di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu sudah memburunya selama 99 hari terakhir. (*)

#Harimau #Riau
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Struktur Miring, Jembatan Sungai Rokan Riau Ditutup Total Selama 5 Pekan
Penutupan jembatan dimulai pada 4 September dan dijadwalkan berlangsung hingga 9 Oktober 2025 mendatang, alias selama lima pekan atau hampir satu bulan.
Wisnu Cipto - Jumat, 05 September 2025
Struktur Miring, Jembatan Sungai Rokan Riau Ditutup Total Selama 5 Pekan
Indonesia
Sikapi Karhutla Riau, Gibran Bakal Ketatkan Regulasi Hingga Pengawasan Pembukaan Lahan
Gibran meninjau kondisi kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sekitar Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 28 Juli 2025
Sikapi Karhutla Riau, Gibran Bakal Ketatkan Regulasi Hingga Pengawasan Pembukaan Lahan
Indonesia
Karhutla di Riau, KLH Segel 4 Perusahaan Perkebunan dan Tutup 1 Pabrik Sawit
KLH menyegel empat perusahaan perkebunan dan menutup satu pabrik sawit. Hal itu terkait dengan kebakaran hutan dan lahan di Riau.
Soffi Amira - Sabtu, 26 Juli 2025
Karhutla di Riau, KLH Segel 4 Perusahaan Perkebunan dan Tutup 1 Pabrik Sawit
Indonesia
Menteri LH Berangkatkan Tim Pemadam Karhutla Riau: Pantang Pulang Sebelum Padam
Sebanyak 200 personel dilepas untuk bertugas menangani kebakaran hutan di Riau.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 25 Juli 2025
Menteri LH Berangkatkan Tim Pemadam Karhutla Riau: Pantang Pulang Sebelum Padam
Indonesia
Titik Api Kebakaran Hutan dan Lahan Melonjak, Perusahaan Tidak Mitigasi Karhutla Bakal Ditindak
KLH mengajak publik untuk mengawasi korporasi melalui kanal pelaporan lingkungan dan menjamin transparansi dalam proses penegakan hukum di sektor kehutanan.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 23 Juli 2025
Titik Api Kebakaran Hutan dan Lahan Melonjak, Perusahaan Tidak Mitigasi Karhutla Bakal Ditindak
Indonesia
Aura Farming Jadi Viral, Tradisi Pacu Jalur Diklaim Malaysia, ini Penjelasan Dubes RI
Tak ada klaim resmi dari pemerintah Malaysia.
Dwi Astarini - Kamis, 10 Juli 2025
Aura Farming Jadi Viral, Tradisi Pacu Jalur Diklaim Malaysia, ini Penjelasan Dubes RI
Indonesia
Viralnya Video Aura Farming Tiru Gerakan Anak Kuantan Singingi Riau, Begini Sejarah Olah Raga Pacu Jalur
Festival Pacu Jalur berlangsung pada Agustus di Sungai Batang Kuantan, Teluk Kuantan. Perlombaan ini menyedot ribuan penonton, bahkan kerap dihadiri masyarakat perantauan yang pulang kampung demi menyaksikan momen kebanggaan daerah tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 08 Juli 2025
Viralnya Video Aura Farming Tiru Gerakan Anak Kuantan Singingi Riau, Begini Sejarah Olah Raga Pacu Jalur
Indonesia
Pekebun Kopi di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Tewas Diduga Diserang Harimau
Korban ditemukan dalam keadaan tubuh tidak utuh, sementara tubuhnya dari leher hingga kaki hilang tanpa jejak.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 27 Mei 2025
Pekebun Kopi di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Tewas Diduga Diserang Harimau
Indonesia
Harimau di Solo Safari Lahirkan 3 Anak, Diberi Nama Bantolo, Tirto, dan Maruto
Pemberian nama berdasarkan filosofi Jawa
Frengky Aruan - Kamis, 03 April 2025
Harimau di Solo Safari Lahirkan 3 Anak, Diberi Nama Bantolo, Tirto, dan Maruto
Indonesia
Riau Jadi Jalur Masuk, Politikus Apresiasi Kapolda Tindak Anggota Penyalahgunaan Narkotika
Pemecatan tidak dengan hormat (PTDH) terhadap oknum anggota yang terlibat narkoba diharapkan menjadi contoh
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 27 Maret 2025
Riau Jadi Jalur Masuk, Politikus Apresiasi Kapolda Tindak Anggota Penyalahgunaan Narkotika
Bagikan