Kecanduan Hingga Faktor Keturunan, Ketahui Penyebab Gangguan Kleptomania


Gangguan kleptomania perlu segera ditangani dengan serius. (Foto: martinpadolina)
TERNYATA tidak semua kasus pencurian dilakukan atas dasar memenuhi kebutuhan hidup. Sebut saja mengutil atau kleptomania, gangguan yang membuat penderitanya memiliki keinginan untuk mencuri barang dari orang-orang sekitarnya.
Perilaku mencuri yang didasari oleh gangguan kejiwaan ini tentunya tidak disebabkan oleh rendahnya kondisi finansial penderita. Orang yang mengidap kleptomania juga banyak dari kalangan orang kaya raya. Kebanyakan benda yang dicuri pun sebenarnya bukan yang diinginkan atau pun dibutuhkan si penderita. Kok bisa ya?
Baca juga:
Hati-Hati, Cara Didik Orangtua Bisa Berpotensi Gangguan Jiwa Pada Anak
Kleptomania termasuk ke dalam kategori gangguan kesehatan mental yang langka. Tetapi tetap saja penderita membutuhkan penanganan khusus untuk melatih kontrol impuls di dalam jaringan otak.
Menurut mayoclinic, seorang kleptomania tahu betul bahwa perilaku mencuri ini salah tetapi tidak bisa berhenti melakukannya. Tak jarang penderita mengalami gangguan mental lain seperti depresi atau bipolar. Simak penyebabnya.
1. Kecanduan

Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk bahagia dan merasa senang. Ada yang mendapatkanya melalui kegiatan seperti melukis, bermain musik, dan membaca buku di tempat yang tenang, ada juga yang perlu melakukan aktivitas menggugah adrenalin terlebih dahulu baru bisa merasa senang.
Salah satu bentuk memenuhi kebutuhan adrenalin yang tinggi adalah mencuri. Ketika berhasil mencuri untuk pertama kalinya, penderita akhirnya kecanduan untuk melakukannya lagi dan lagi. Gangguan kleptomania bisa disebabkan dari rasa candu.
2. Gangguan dalam otak

Terdapat cairan kimia alami di dalam otak yang bernama serotonin. Cairan tersebut membantu manusia dalam mengatur suasana hati dan mengontrol emosi. Tingkat serotonin yang rendah berpotensi membuat seseorang berperilaku impulsif menyimpang seperti mengutil.
Baca juga:
3. Riwayat keluarga

Kebanyakan kasus kleptomania disebabkan oleh tidak seimbangnya kerja saraf di dalam otak. Sayangnya hal ini dapat diturunkan melalui gen di dalam tubuh manusia.
Maka gangguan kleptomania dapat disebabkan oleh garis keturunan. Satu-satunya cara untuk memutus rantai keturunan gangguan kleptomania adalah untuk memeriksa sejak dini dan segera melakukan terapi.
4. Pola didik yang salah

Umumnya seorang anak sangat senang jika diberikan sesuatu oleh orangtuanya. Tetapi ada juga orangtua yang enggan memberikan hadiah atau sekadar reward kecil kepada sang buah hati, tanpa memberikan alasan logis meskipun kondisi finansialnya cukup.
Akibatnya anak terpaksa mencuri guna memenuhi kebutuhan emosional yang tidak diberikan oleh orangtua. Berangkat dari sini lah anak kecanduan untuk mencuri dan berakhir menjadi penderita kleptomania. (Mar)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
