Kebutuhan Protein Tiap Orang Berbeda, Berlebihan Bisa Picu Penyakit

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Sabtu, 22 Juni 2024
Kebutuhan Protein Tiap Orang Berbeda, Berlebihan Bisa Picu Penyakit

Daging ayam salah satu makanan mengandung protein. (Foto: Unsplash/Towfiqu barbhuiya)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Protein adalah salah satu dari tiga makronutrien yang dibutuhkan tubuh kita agar berfungsi. Zat ini bermanfaat untuk mendukung fungsi kekebalan tubuh, fungsi sel dan perbaikan jaringan, menyediakan energi dan bahkan mengangkut nutrisi lainnya.

Namun, asupan protein juga perlu dibatasi. Apabila berlebihan, maka protein bisa memicu sejumlah penyakit. Seperti diberitakan Today, Jumat (21/6), beberapa makanan tinggi protein seperti daging merah, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker menurut American Heart Association dan American Cancer Society .

Terlalu banyak mengonsumsi protein juga dapat menyebabkan masalah ginjal, masalah pencernaan, dehidrasi dan penambahan berat badan.

Jumlah protein yang harus kamu makan dalam sehari tergantung pada berat badan. Umumnya, rekomendasi dari pakar kesehatan ialah mengonsumsi 0,8 gram protein per kilogram berat badan. “Namun, itu adalah jumlah minimum yang dibutuhkan,” kata ahli diet terdaftar Keri Gans.

Baca juga:

Sarden, Sumber Protein untuk Bantu Jaga Berat Badan dan Pertumbuhan Otot

Berbeda lagi dengan ibu hamil, setidaknya membutuhkan 1,1 gram protein per kilogram berat badan. Lalu untuk lansia harus menargetkan 1,2 gram protein per kilogram berat badan. Bagi atlet, angka tersebut meningkat lebih tinggi lagi menjadi 1,8 gram per kilogram berat badan.

Mengonsumsi lebih dari 2 gram protein per kilogram berat badan kemungkinan besar terlalu banyak, kecuali gaya hidup kamu sangat aktif, boleh jadi butuh jumlah asupan tersebut. Mengonsumsi 200 gram protein mungkin merupakan jumlah yang tepat untuk sebagian orang yang sangat aktif bergerak.

Intinya kebutuhan protein setiap orang berbeda-beda. Maka dari itu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui berapa kebutuhan asupan protein harian kamu. Ketahui juga apabila kamu mengalami sembelit, diare, atau dehidrasi, itu merupakan gejala kamu kelebihan protein. (ikh)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan