Kebijakan Impor Beras di Tengah Panen Raya Dinilai Tidak Tepat

Ilustrasi (Foto: Pixabay/lightluna94)
MerahPutih.com - Pemerintah akan melakukan kebijakan impor beras sebanyak 1 juta ton pada tahun ini. Kebijakan ini diklaim sebagai upaya untuk menjaga stok beras nasional.
Analis Kebijakan Publik dari Sudut Demokrasi Research & Analysis (SUDRA), Afditya Iman Fahlevi, menegaskan bahwa rencana kebijakan impor beras di tengah panen raya adalah keputusan yang kurang tepat.
Baca Juga
Tekan Harga Beras di Jakarta, Bank DKI Bagikan Kartu Sakti ke Pedagang
"Keputusan yang tidak masuk akal. Padahal produksi beras kita meningkat. Beras kita surplus tiba-tiba masuk jutaan ton beras impor di tengah panen raya," kata Afditya dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis (18/3).
Di tengah panen raya petani, kata Adit, sapaan akrabnya, sebaiknya pemerintah membantu petani untuk memperluas kapasitas penyerapan padi.
"Kita berharap pemerintah bisa mengevaluasi kebijakan ini serta mampu merasakan dan memahami tiap tetes keringat para petani kita," ujar alumni S2 Universitas Nasional ini.

Adit mensinyalir, kebijakan impor beras dilakukan bukan dalam rangka persoalan ekonomi melainkan adanya indikasi upaya politik yang dirumuskan dalam sebuah kebijakan.
"Bisa disinyalir, kebijakan ini bukan persoalan ekonomi melainkan juga persoalan politik yang dirumuskan dalam kebijakan negara," imbuhnya.
Baca Juga
Inilah Top 5 Penghasil Beras Terbesar Dunia, Indonesia ke Berapa Ya?
Menurutnya, jika memang impor harus dilakukan, baiknya berdasarkan kebutuhan yang riil, bukan dalam rangka pemburuan rente (rent-seeking). Celah ini, kata dia, sulit dihindari bila memang kebijakan ini benar terjadi.
"Kebijakan ekonomi yang hanya menguntungkan kaum elit dan merugikan rakyat adalah wujud nyata dari pola-pola dari institusi politik dan ekonomi ekstraktif, memperkaya segelintir orang tetapi menyengsarakan banyak jiwa," tegas dia. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Bapanas Minta Seluruh Pihak Waspada Jelang Akhir Tahun, Cadangan Pangan Pemerintah Ibarat 'Rem dan Gas'

DPRD DKI Desak Pemprov Buat Strategi Khusus untuk Pangan Jelang Nataru, Jangan Sampai Warga Kekurangan Stok Beras Hingga Daging

Mayoritas Harga Pangan pada Rabu (17/9) Turun, Beberapa Komoditas Justru Meroket

Harga Beras Turun, Penyaluran Beras SPHP Diklaim Telah Menurunkan Inflasi

Ritel Moderen Bakal Diguyur Beras SPHP, Distribusi Dimulai September 2025

400 Ribu Ton Beras SPHP Sudah Disalurkan Buat Kendalikan Harga, Koperasi Merah Putih Dapat Jatah

Mentan Ogah Kompromi ke Pelaku Praktik Curang Beras dan Pupuk, Sangat Rugikan Petani

Tinjau Pasokan Bahan Pokok di Pasar Nyanggelan Bali, Mendag Busan: Stok Cukup, Harga Terkendali

Pemprov DKI Akui Stok Beras Premium di Jakarta Alami Penurunan, Sejumlah Faktor Jadi Penyebab Kelangkaan

Harga Beras Mulai Turun, Pemerintah Diminta Gencarkan Operasi Pasar
