Ghibah Bagus untuk Kehidupan Sosial


Gosip bagus untuk kehidupan sosial (Sumber: Pexels/Rodnae Picture)
BERGOSIP atau berghibah sering kali dikaitkan dengan perilaku negatif. Kebanyakan dari kita mungkin berpikir kegiatan bergosip hanya berisi omong kosong dan menyebarkan desas-desus. Namun, ternyata sebuah penelitian mengungkapkan sekitar 14 persen dari percakapan kita sehari-hari terdiri dari gosip dan sebagian besar gosip bersifat netral daripada positif atau negatif.
Sebenarnya nih, bergosip baik untuk kehidupan sosial loh. Berdasarkan informasi yang dilansir Brightside, penelitian menunjukkan bergosip dapat membantu kita membangun hubungan sosial dan belajar melalui pengalaman orang lain. Ketika kita berbagi informasi penting tentang diri kita sendiri atau orang lain satu sama lain, itu bisa bermanfaat dan membantu kita membangun kepercayaan dan ikatan yang lebih kuat.

Apa yang kita diskusikan juga dapat memengaruhi perilaku kita di masa depan. Ketika kita membandingkan kesan kita terhadap orang lain, hal itu dapat membantu kita memahami perasaan kita dengan lebih baik dan juga menetapkan perilaku seperti apa yang dapat dan tidak dapat diterima.

"Ini tentang mengkomunikasikan informasi tentang dunia tempat kita tinggal dan sebagian besar kami melakukannya," jelas penulis utama studi, Megan Robbins, “Itu hanya informasi sosial dan kami belajar banyak tentang dunia sosial di sekitar kami ketika kami bergosip.”
Menurut profesor psikologi di Knox College, Galesburg, Illinois, Frank T McAndrew gosip dikategorikan baik, buruk, atau netral tergantung dari cara kita menggunakan informasi tersebut, bukan isi dari berita itu sendiri. “Bergosip adalah keterampilan sosial," ujarnya.

Penggosip yang baik adalah seseorang yang dipercaya dengan informasi dan seseorang yang menggunakan informasi itu dengan cara yang bertanggung jawab. Ketika kamu mengetahui bahwa gebetan temanmu punya reputasi buruk karena selingkuh, kamu bisa memberi tahunya. Tujuannya bukan untuk menyakiti temamu, tetapi sebagai peringatan. Atau kamu menemukan seseorang di perusahaanmu melakukan kecurangan dan kamu memberitahu rekan kerja lainnya agar mereka bisa menghindari bekerja dengan rekan itu.
Kuncinya adalah kamu berbagi informasi dengan cara yang tepat sehingga membantu orang lain.
Sementara penggosip yang buruk adalah seseorang yang berbagi informasi tentang orang lain untuk maju atau mendapatkan keuntungan sendiri. Yang lain cenderung tidak mempercayai penggosip "buruk" dengan informasi ketika mereka memilikinya.
Jenis permainan ini dikenal sebagai permainan barang publik. Biasanya, pemain berkontribusi lebih sedikit dari waktu ke waktu dalam permainan seperti itu. Namun, dalam permainan ini, jika para peserta diizinkan untuk berkomunikasi satu sama lain, kerja sama berkurang seiring waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemain yang mengobrol satu sama lain merasa lebih terhubung satu sama lain.
Ini membuktikan bahwa bergosip sebenarnya adalah bagian penting dari kehidupan kita yang dapat membantu kita membangun hubungan sosial dan bahkan meningkatkan kerja sama.
Bagikan
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Psikolog Bocorkan Cara Musik Melatih Otak Anak Jadi Super Cerdas Sejak Dini

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Jangan Dipendam! Layanan Konsultasi Kesehatan Mental Gratis dan Rahasia Tersedia Nonstop di Jakarta, Bisa Kontak ke Nomor Ini

Maika Monroe Jadi Pengasuh Psikopat dalam "Victorian Psycho"

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
