Keberangkatan 26 Ribu Jemaah Umrah di Jatim Masih Tertunda
Makkah. (Haramain TV)
MerahPutih.com - Masyarakat Surabaya Jawa Timur, yang akan berangkat umrah ke Tanah Suci, tidak lagi harus terbang terlebih dahulu ke Jakarta, lalu melanjutkan ke Arab Saudi.
Kini, embarkasi Surabaya bisa langsung dari Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur tanpa harus ke Soekarno-Hatta, Tangerang Banten.
Baca Juga:
Penghapusan PCR dan Karantina Arab Saudi Bawa Angin Segar bagi Jemaah Haji-Umrah
Ketua DPD Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji Umroh Republik Indonesia (Amphuri) Jawa Timur HM Sufyan Arif mengatakan, ada 87 travel anggota Amphuri sudah siap memberangkatkan jemaah dari Bandara Juanda.
"Menurut catatan Amphuri Jatim, total ada 26 ribu jemaah tunda dan jemaah baru terdaftar yang belum berangkat hingga 28 Februari 2022. Mudah-mudahan pertengahan bulan Maret ini jemaah umroh tersebut bisa berangkat dari Jakarta," tandas Sufyan saat dikonfirmasi, Selasa (8/3).
Dari rencana jadwal penerbangan, Amphuri Jatim akan memberangkatkan jemaah pada 15 Maret mendatang, dengan total 45 sampai 90 jemaah.
Ia mengatakan, ada beberapa kendala untuk pemberangkatan umroh, terutama jemaah tidak ingin menambah biaya untuk karantina. Sehingga, agar bisa tertangani dengan baik maka pihaknya menerima jemaah baru yang siap diberangkatkan.
"Ya mau bagaimana lagi, pihak travel harus pandai menyampaikan pada jemaah mulai dari awal mengenai biaya, karantina dan faktor terjelek jika positif COVID-19 saat perjalanan. Itu bertujuan agar semua siap baik fisik maupun mentalnya" papar Sufyan.
Terlait lokasi karantina, pihaknya sudah menggandeng Gugus Tugas Jatim. Ada sebanyak 61 hotel sudah terassesmen yang layak dijadikan tempat karantina.
"Langkah ini dilakukan sebab keberangkatan dan kepulangan, jemaah tidak boleh dikarantina di satu hotel yang sama. Jelang berangkat jemaah dikarantina satu hari, lalu pulang tiga hari dan tidak boleh dalam satu hotel," tuturnya.
Selain itu, jika ada jemaah yang positif sebelum berangkat, maka akan dilindungi oleh asuransi.
"Pihak asuransi akan siap meng-cover biaya yang tidak bisa direfund dan direscedule. Berbeda kalau tiket itu masih bisa direscedule," katanya. (Andika Eldon/ Jawa Timur)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Kuota Jemaah Haji Asal Jawa Barat Turun Drastis, Tak Ada Lagi Menyalip Antrean
Keberatan Kuota Haji Dipangkas, DPRD Sumedang Sambangi Komisi VIII DPR
BPKH Hormati Proses Hukum KPK dan Tegaskan Komitmen Transparansi Pengelolaan Dana Haji
DPR Ingatkan BPKH Jangan Jadikan Uang Umat untuk Proyek Infrastruktur yang Tak Ada Urusannya dengan Ka'bah
Kebijakan Masa Tunggu Haji 26 Tahun Ciptakan Ketidakadilan Baru yang Rugikan Ribuan Calon Haji, Prioritaskan Jemaah Lansia Agar Tidak Tunggu Sampai Tutup Usia
Gerindra Soroti Pasal Krusial RUU PKH, Jangan Sampai Dana Miliaran Rupiah Jadi Bancakan Investasi Gelap
Begini Cara Daftar Umrah Mandiri Tanpa Biro Perjalanan Yang Dibolehkan Arab Saudi
Biaya Haji Turun, Puan Sebut Terapkan Prinsip Berkeadilan Bagi Seluruh Calon Jemaah
Menteri Haji dan Umrah Ngaku Banyak Dapat Keluhan Terkait Umrah Mandiri
2 Syarikah Ditunjuk Urus Haji 2026, DPR Ingin Pastikan Komitmen Pelayanan Terbaik