Kebakaran Mengamuk di Tenggara Korea Selatan, Korban Meninggal Mencapai 24 Orang, Puluhan Ribu Terpaksa Mengungsi


Kebakaran hutan di Korea Selatan mengakibatkan 24 orang tewas.(foto: Instagram @thekoreatimes_official/yonhap)
MERAHPUTIH.COM - KEBAKARAN hutan mematikan yang dimulai di Uiseong, Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan, kini menyebar ke seluruh Korea Tenggara. Api yang berkecamuk meninggalkan sedikitnya 24 orang meninggal, 19 terluka, dan lebih dari 27.000 orang mengungsi. Kebakaran yang didorong angin kencang dan cuaca kering ini telah merusak empat kota dan kabupaten tetangga. Pemerintah menyebut kebakaran menghancurkan lebih dari 17.500 hektare hutan dan 209 bangunan, termasuk rumah, kuil, dan pabrik.
Seperti dilansir The Korea Times, pihak berwenang berencana mengerahkan 87 helikopter untuk memadamkan api di area padat penduduk dan mengerahkan 4.919 personel. Namun, angin kencang menghambat upaya pemadaman. Layanan Hutan Korea mengatakan sebuah helikopter pemadam kebakaran dikabarkan jatuh di sebuah gunung di Uiseong pada Rabu (26/3) pukul 12.54 saat sedang melaksanakan operasi penyediaan air. Kecelakaan itu mengakibatkan pilot meninggal. Penyebab kecelakaan sedang diselidiki. Sementara itu, pihak berwenang menghentikan operasi pemadaman dengan helikopter di seluruh wilayah yang terkena dampak.
Di Andong, seorang pria yang berusia 80-an ditemukan tewas terbakar di rumah yang hancur total akibat kebakaran sekitar pukul 11.00. Dengan demikian, jumlah korban tewas akibat kebakaran hutan meningkat menjadi 24 orang. Dari jumlah tersebut, 3 orang ditemukan di Andong, 3 di Cheongsong, 6 di Yeongyang, dan 10 di Yeongdeok. Sebagian besar korban berusia di atas 60 tahun yang kesulitan bergerak dan gagal melarikan diri dari api.
Sejak minggu lalu, kebakaran ini telah memaksa 27.079 warga di daerah yang terkena dampak mengungsi, termasuk 20.313 orang di Uiseong dan Andong, 13.391 orang di Cheongsong, 980 orang di Yeongyang, dan 2.208 orang di Yeongdeok. Banyak dari mereka berlindung di Uiseong Indoor Gymnasium atau sekolah-sekolah terdekat.
Baca juga:
Pada Rabu (26/3) siang, kebakaran ini menyebar ke Taman Nasional Jirisan, yang terletak di perbatasan antara Provinsi Jeolla Utara, Provinsi Jeolla Selatan, dan Provinsi Gyeongsang Selatan. Meskipun layanan kereta api yang sempat dihentikan pada Rabu telah dilanjutkan kembali pada siang hari, lalu lintas jalan raya di beberapa bagian wilayah tenggara masih ditutup untuk alasan keselamatan.
Sementara itu, jalan nasional yang menghubungkan Provinsi Gangwon ke Busan di sepanjang pantai timur terpantau macet. Warga melarikan diri dari lokasi kebakaran menuju bagian selatan negara yang belum terkena dampak, setelah perintah evakuasi dari pemerintah lokal.
Kementerian Kehakiman mengatakan sekitar 500 narapidana di sebuah penjara di Provinsi Gyeongsang Utara telah dipindahkan ke fasilitas lain semalam untuk menghindari api. Kementerian awalnya mempertimbangkan untuk memindahkan sekitar 3.500 narapidana dari beberapa lembaga pemasyarakatan di wilayah tenggara, tetapi memutuskan untuk mengurangi jumlah tersebut karena beberapa kebakaran sudah dipadamkan.
Kebakaran ini juga mengganggu telekomunikasi dan sempat memblokir layanan telepon dan internet di daerah yang terkena dampak pada Rabu malam. Kementerian Sains dan ICT mengeluarkan perintah roaming bencana kepada penyedia layanan seluler dan mengembalikan gangguan layanan. Kementerian ini telah melatih perusahaan telekomunikasi untuk menerapkan roaming bencana dalam situasi perang atau bencana alam. Namun, ini merupakan kali pertama perintah tersebut dikeluarkan.(dwi)
Baca juga:
Kebakaran Hutan Korsel: 3.286 Hektar Habis Terbakar, 4 Orang Tewas
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Pusat Kirim Logistik Bantu Pengungsi Korban Bencana Bali, Prabowo Beri Instruksi Langsung

Satu Keluarga Korban Banjir Bali Diduga Terjebak Reruntuhan Rumah, SAR Terjunkan 2 Ekskavator

Jumlah Korban Tewas Banjir Bali Capai 18 Orang, 2 Orang Masih Hilang

Korban Tewas dan Hilang Banjir Bali Terus Bertambah, Denpasar Jadi Wilayah Paling Banyak

15 Korban Meninggal Akibat Banjir Bali Ditemukan, Gubernur Fokus Pembersihan

Puan Maharani Mendorong Pemerintah untuk Fokus pada Pemulihan Ekonomi Masyarakat Kecil di Bali

Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu

Drainase Diduga Jadi Penyebab Banjir di Bali, DPR: Jika Dibiarkan Bisa Rugikan Masyarakat

Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Indonesia U-23 Tertinggal di Babak Pertama, Gol Tunggal Korsel Dicetak Menit ke-6
