KCI Ungkap Alasan Belum Beli Kereta dari INKA


Kereta buatan PT INKA di Manila, Filipina. Foto: PT INKA
MerahPutih.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sebagai pengelola KRL Commuter Line mengungkapkan alasan belum menggunakan kereta produksi PT INKA (Persero) dan malah membeli kereta bekas dari Jepang.
Menurut Direktur Teknik KCI Saridal operasional KRL Commuter Line di Jabodetabek membutuhkan trainset 12 gerbong yang belum pernah diproduksi INKA.
Baca Juga
Tiga Stasiun Kebanjiran, PT KCI Lakukan Rekayasa Perjalanan KRL
"Kita sebenarnya ada rencana mau beli dari INKA tapi bagian teknis harus dipahami dulu. Kebutuhan satu trainset, 12 gerbong (kereta) dan INKA belum pernah memproduksinya. Makanya harus dimatangkan dahulu teknisnya," ujarnya di Jakarta, Jumat (6/3)
Saridal menjelaskan KCI pernah menggunakan 10 trainset yang masing-masing terdiri atas empat gerbong dari BUMN tersebut. Namun, KCI kemudian mengembalikan kereta-kereta itu untuk dapat diperbaiki.
"Karena banyak gangguan, banyak dikomplain oleh masyarakat. Jadi dikembalikan, saya minta diperbaiki. Kalau sudah selesai dikembalikan. Sampai setahun ini belum ada satu pun yang dikembalikan," ucapnya dilansir Antara.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama KCI Wiwik Widayanti mengakui perusahaan memang ingin bisa membeli sarana kereta baru, bukan bekas seperti yang saat ini dilakukan.
Sayangnya, menurut dia perusahaan kereta di Indonesia belum membuat sarana perkeretaapian sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan.
"Di samping itu, kita juga membutuhkan sarana dalam waktu cepat karena kebutuhan untuk pelayanan juga makin tinggi. Jadi yang selama ini dilakukan hingga 2020 kami melakukan pembelian dari Jepang," katanya
Kendati demikian, Wiwik menegaskan tidak menutup kemungkinan ke depan perusahaan akan memasok kebutuhan operasional dengan sarana buatan dalam negeri.
Ia menambahkan, pembelian kereta bekas dari Jepang tidak hanya untuk sarana tetapi juga dilengkapi dukungan suku cadang dan bantuan teknis.
"Tingkat gangguannya cukup rendah KRL dari Jepang, walaupun bekas tapi keandalannya tetap kami jaga dengan peralatan yang sesuai dengan apa yang dilakukan di Jepang. Dengan suku cadang dari sana juga bantuan teknis kami datangkan dari Jepang," ujar Wiwik.
Baca Juga
Sepanjang 2019, KCI telah mendatangkan 168 unit kereta sehingga saat ini telah ada 1.100 kereta yang beroperasi di wilayah Jabodetabek.
Pada tahun 2020, anak perusahaan PT KAI (Persero) itu akan kembali mendatangkan 120 unit kereta sehingga stamformasi dengan 10 dan 12 kereta bisa lebih banyak.
"Untuk tahun ini, dari 120 kereta, sudah datang 3 trainset atau 24 kereta," pungkasnya. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
KAI Commuter Tutup Operasional Stasiun Palmerah, Kamis (28/8), Antisipasi Aksi Demo Buruh di MPR/DPR

Kereta Khusus Pedagang dan Petani Segera Meluncur, Jam Operasional Sedang Dikaji

Demo ‘Revolusi Rakyat’ di Gedung DPR, KRL dari Arah Serpong Hanya Bisa sampai Stasiun Kebayoran, Penumpang Menumpuk di Stasiun

Demo ‘Revolusi Rakyat’ Dekat DPR Ricuh, Penumpang KRL Tujuan Serpong dan Rangkasbitung Diminta Hindari Stasiun Palmerah

Gara-gara Gempa Bekasi Magnitudo 4,9, 8 Jadwal Whoosh Dibatalkan dan Penumpang Kebingungan

Melihat Progres Pembangunan Jalan Layang dan JPO Tenjo Akan Segera Beroperasi

KAI Group Layani 286,57 Juta Pelanggan dalam 7 Bulan: LRT Jabodebek Naik 47 Persen

Sebelum Naik Whoosh Kembali ke Jakarta. Prabowo Sempat-sempatnya Sapa Warga Sekitar

KRL yang Anjlok di Stasiun Jakarta Kota Dievakuasi setelah 2 Jam, Perjalanan kembali Normal

KRL Anjlok di Stasiun Jakarta Kota Pagi ini, Penumpang Dipastikan Tak Ada yang Jadi Korban
