KBRI Kabul Belum Ditutup Meski Ibu Kota Afghanistan Diduduki Taliban

Taliban kuasai Istana Kepresidenan. (Foto: Al-Jazeera)
Merahputih.com - Pasukan pemberontak Taliban menduduki Ibu Kota Afghanistan, Kabul, Minggu (15/8). Bahkan kelompok tersebut telah menguasai Istana Kepresidenan dan mengakibatkan situasi nasional memburuk.
Menyikapi kondisi ini, pemerintah Indonesia menyatakan belum memutuskan akan menutup KBRI di Kabul, Afghanistan. Kendati tetap dibuka, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu Judha Nugraha memastikan operasional KBRI Kabul terbatas. Tidak semua diplomat dan staf tetap bekerja.
Baca Juga:
JK Buka Opsi Dialog Pemerintah Afganistan dan Taliban di Jakarta
"Misi diplomatik Indonesia di Kabul masih beroperasi. Belum terdapat rencana pemerintah untuk menutup misi tersebut," ucap Judha dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Senin (16/8).

Mengantisipasi eskalasi keamanan, Kemlu dan KBRI Kabul telah melakukan pertemuan secara virtual dengan warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di Afghanistan. Hal ini untuk memonitor kondisi dan menjelaskan langkah persiapan evakuasi.
"Keselamatan dan kesehatan WNI, termasuk staf KBRI, menjadi prioritas utama,” tutur Judha.
Baca Juga:
Taliban Segera Kuasai Afghanistan, Presiden Ashraf Pergi Ke Tajikistan
Berdasarkan data terakhir KBRI Kabul setidaknya ada 15 WNI yang masih berada di Afghanistan. Kendati aman, dia menegaskan pihaknya sudah menyusun rencana darurat apabila terjadi peningkatan eskalasi keamanan. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Gempa Afghanistan, Uni Eropa Nyatakan akan Kirim Bantuan meskiJaga Jarak dari Taliban

Gempa Afghanistan, Korban Tewas Bertambah Jadi 900, Tim Penyelamat Sisir Pegunungan Cari Penyintas

Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka

Putin Tegaskan Taliban Sekutu Rusia

Taliban Klaim Bunuh Kepala Intelijen ISIS
