Kaum Milenial Disarankan Nonton Film G30S/PKI

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 30 September 2020
Kaum Milenial Disarankan Nonton Film G30S/PKI

Salah satu cuplikan film G30S/PKI. Foto: Istimewa

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pakar sejarah Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr Sri Margana menyarankan, milenial menonton film G30S/PKI karena sama sekali belum pernah melihat film yang kerap dikritik mengandung sejumlah kebohongan dan propaganda ini.

Dengan menonton film tersebut, menurut dia, seperti dilansir Antara, Rabu (30/9), masyarakat dapat belajar mengapa terdapat pro dan kontra terhadapnya.

"Saya sarankan yang belum pernah nonton supaya menonton sebagai pengetahuan, menambah referensi cara berpikir sebelum bersikap," ucap Margana dalam keterangan tertulisnya di Yogyakarta.

Baca Juga

Anggota DPR Ini Nilai Perlu Dibangun Museum Kekejaman Komunis di Eks Markas PKI

Margana menilai pemerintah tidak perlu mengeluarkan larangan bagi masyarakat untuk menonton film tersebut. Sebaliknya, pemerintah juga diharapkan tidak menjadikan film itu sebagai tontonan wajib masyarakat.

"Kalau sampai diwajibkan maupun dilarang nonton itu tidak benar," ujarnya

Dosen Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya UGM ini menyampaikan bahwa penayangan film ini dihentikan sejak reformasi 1998.

Ia mengatakan sudah ada kajian-kajian yang mendasari penghentian terhadap film besutan sutradara Arifin C. Noer, salah satunya karena dinilai cacat fakta. Misalnya, soal kisah penyiksaan di luar batas kemanusiaan kepada para jenderal di Lubang Buaya.

Dokumentasi sejumlah warga menonton film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI di Markas Kodim 1304/Gorontalo, Gorontalo (20/9/2017). Pemutaran film itu bertujuan untuk memberikan informasi dan pembelajaran kepada masyarakat agar mengenal sejarah bangsa. (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)
Dokumentasi sejumlah warga menonton film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI di Markas Kodim 1304/Gorontalo, Gorontalo (20/9/2017). Pemutaran film itu bertujuan untuk memberikan informasi dan pembelajaran kepada masyarakat agar mengenal sejarah bangsa. (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Hasil visum yang dilakukan para dokter, ucap dia, tidak terbukti ada penyiksaan, seperti pencungkilan mata, pemotongan alat kelamin, dan lainnya.

"Film ini terbukti cacat fakta yang sudah diakui oleh sutradaranya sendiri. Misalnya soal penyiksaan para jenderal sebelum dimasukkan di Lubang Buaya itu terbukti dari arsip-arsip visum tidak ada, hanya dramatisasi," tegasnya

Mengingat adanya unsur kekerasan dalam film G30S/PKI, Margana menekankan perlunya upaya sensor sebab berpeluang dilihat oleh anak-anak.

"Sebaiknya yang ada unsur kekerasan tidak perlu ditayangkan, lagi pula faktanya tidak ada penyiksaan," pintanya.

Menurutnya, menjadikan peristiwa yang terjadi pada 1965 sebagai memori kolektif bangsa merupakan hal yang baik agar persitiwa serupa tidak terulang kembali. Namun dia meminta masyarakat untuk tidak mewariskan dendam masa lalu pada generasi berikutnya.

Baca Juga

PDIP: Pergantian Gatot Tak Ada Hubungan Dengan Perintah Nobar Film G30S/PKI

Sebab, dalam persitiwa yang terjadi di tahun 1965 itu merupakan konflik antarkelompok politik. "Yang mengerikan itu hendak diwariskan pada semuanya yang tidak berkaitan dengan masalah itu. Jadi jangan wariskan dendam," pungkasnya. (*)

#Film G30S/PKI #Universitas Gadjah Mada
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Polisi dan Kejaksaan Periksa semua Orang yang Ikut Temu Alumni UGM bersama Jokowi
Reuni UGM yang dihadiri Jokowi ramai dibicarakan publik lantaran kegiatan itu disebut sebagai rekayasa.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 06 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Polisi dan Kejaksaan Periksa semua Orang yang Ikut Temu Alumni UGM bersama Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Bela Jokowi, Mahasiswa UGM Minta ke Prabowo agar Roy Suryo Ditangkap
Mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) akan berbondong-bondong datang ke Jakarta.
Frengky Aruan - Senin, 23 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Bela Jokowi, Mahasiswa UGM Minta ke Prabowo agar Roy Suryo Ditangkap
Indonesia
Jokowi Temui Dosen Akademik UGM di Yogyakarta di Tengah Isu Ijazah Palsu
Diketahui, Jokowi laporkan tudingan kasus ijazah palsu UGM di Polda Metro Jaya.
Frengky Aruan - Rabu, 14 Mei 2025
Jokowi Temui Dosen Akademik UGM di Yogyakarta di Tengah Isu Ijazah Palsu
Indonesia
UGM Pastikan Jokowi Alumunusnya, Ungkap Lama Waktu Kuliah sampai Tanggal Diwisuda
UGM sebut Jokowi melaksanakan seluruh proses studi sejak tahun 1980 hingga 1985.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 16 April 2025
UGM Pastikan Jokowi Alumunusnya, Ungkap Lama Waktu Kuliah sampai Tanggal Diwisuda
Indonesia
Pastikan Ijazah Jokowi Asli, UGM Klaim Miliki Bukti Dokumen dan Ujian Skripsi
Universitas Gadjah Mada (UGM) memastikan Presiden ke-7 RI Joko Widodo merupakan alumnus sah dari kampus tersebut.
Frengky Aruan - Selasa, 15 April 2025
Pastikan Ijazah Jokowi Asli, UGM Klaim Miliki Bukti Dokumen dan Ujian Skripsi
Fun
UGM Beri Penghargaan Anugerah Alumni Mengabdi Awards kepada Lima Alumnusnya
Penghargaan pada alumni yang memberi dampak di berbagai bidang kehidupan.
P Suryo R - Selasa, 19 Desember 2023
UGM Beri Penghargaan Anugerah Alumni Mengabdi Awards kepada Lima Alumnusnya
Indonesia
UGM Serahkan Pengusutan Dugaan Gratifikasi Wamenkumham ke KPK
Dekan Fakultas Hukum UGM Dahliana Hasan mengatakan civitas akademika UGM merasa prihatin dengan kasus yang menimpa Eddy.
Andika Pratama - Jumat, 10 November 2023
UGM Serahkan Pengusutan Dugaan Gratifikasi Wamenkumham ke KPK
Indonesia
Sistem Proporsional Tertutup Paling Tepat untuk Pemilu Serentak
Menurutnya, sistem proporsional tertutup memiliki lebih banyak kelebihan, dan lebih cocok untuk diterapkan pada penyelenggaraan pemilu legislatif secara serentak.
Andika Pratama - Sabtu, 07 Januari 2023
Sistem Proporsional Tertutup Paling Tepat untuk Pemilu Serentak
Indonesia
Ridwan Kamil Berkelakar Suara UGM Bisa Pecah jika Anies dan Ganjar Maju di Pilpres
"Waktu di UGM saya bilang Kang Bima, wah ini bahaya UGM bisa terbelah. Satu sisi teriak Pak Ganjar, di kanan teriak Pak Anies," kata Ridwan Kamil
Andika Pratama - Senin, 03 Oktober 2022
Ridwan Kamil Berkelakar Suara UGM Bisa Pecah jika Anies dan Ganjar Maju di Pilpres
Bagikan