Kata Suryo Prabowo Terkait Tudingan Melaporkan Robertus Robet ke Polisi


Mantan Kepala Staf Umum TNI Letjen TNI Letjen (Purn) Johannes Suryo Prabowo. Foto: Net
MerahPutih.com - Mantan Kepala Staf Umum (Kasum) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Johannes Suryo Prabowo dengan tegas membantah pernyataan Koalisi Masyarakat Sipil yang menuding dirinya melaporkan Robertus Robet ke polisi.
Seperti diketahui, Robertus yang juga Dosen Sosiologi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ditangkap polisi karena dianggap menghina TNI saat berorasi di aksi Kamisan di Istana Negara, pekan lalu.
Melalui akun Twitter pribadinya, @marieteman, pria kelaharian Semarang, Jawa Tengah itu menilai tuduhan itu sebagai hoaks.
Tidak cuma menyemburkan hoax yg menuduh saya sbg pengadu, tentara pun diisukan mendatangi rumah Robet
— J.S. Prabowo (@marierteman) March 8, 2019
Kalau pingin beken nggak usah gitu-gitu amat lahhttps://t.co/m4bxFqoWto
Sementara itu, aktivis sosial Lieus Sungkharisma mengapresiasi langkah polisi menangkap dan menjadikan Robertus sebagai tersangka ujaran kebencian.
Mantan Ketua Umum Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (PARTI) berniat melaporkan Robertus ke polisi. Namun, hal itu urung dilaksanakan karena yang bersangkutan sudah ditangkap oleh aparat.
"Saya puji karena ini cepat sekali. Padahal sebelumnya saya mau melaporkan," kata Lieus kepada Merahputih.com di Jakarta, Jumat (8/3).
Sebelumnya, anggota Koalisi Masyarakat Sipil, Bivitri Susanti, menuduh Suryo Prabowo aktor di balik pelaporan Robertus ke polisi atas dugaan melanggar UU ITE.

"Sebetulnya di beberapa media sudah ada yang naikin (nama Johanes Suryo Prabowo) sih, jadi menurut saya sudah bukan rahasia lagi juga. Pasal 207 itu kan delik aduan, memang ada Pak J.S Prabowo namanya, senior. Dulu mantan Kasum (Kepala Staf Umum TNI) kalau tidak salah. Itu dia yang menjadi pengadunya, kalau yang resminya ya," kata Bivitri di Gedung YLBHI, Jakarta, Kamis (7/3). (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Aktivis 98 Kecam Tindakan Brutal Aparat, Tuntut Keadilan atas Kematian Pengemudi Ojol

Prabowo Didesak Pecat Menbud Fadli Zon, Aktivis 98 Beberkan 3 Bukti Perkosaan Massal Bukan Rumor

Akademisi Desak Transparansi dengan Melibatkan TGPF dan Penyintas Mei 1998 dalam Penulisan Sejarah Nasional

Peringati 27 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pamerkan Tengkorak Korban Kekejaman Orba

Tolak Usulan Gelar Pahlawan Soeharto, Aktivis 98 Tegaskan Demokrasi Tidak Lahir Gratis

Sarasehan Aktivis Lintas Generasi Memperingati 27 Tahun Reformasi 1998

Aktivis 98 Budiman Sudjatmiko jadi ‘Tangan Kanan’ Prabowo untuk Bereskan Persoalan Kemiskinan

Diculik dan Disiksa di Era Orba, 4 Aktivis PRD Masuk Kabinet Prabowo

Aktivis 98 Lapor Kaesang Hilang ke Polda Metro
