Kasus Polisi Tembak Polisi Bisa Bikin Oknum Tak Lagi Lindungi Kegiatan Ilegal

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 29 November 2024
Kasus Polisi Tembak Polisi Bisa Bikin Oknum Tak Lagi Lindungi Kegiatan Ilegal

Ilustrasi Penembakan (Foto: pexels-byron-sullivan)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih.com - Anggota Komisi XII DPR RI Nurwayah menilai insiden kasus Polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan menunjukkan lemahnya pengawasan terhadap praktik tambang ilegal serta potensi penyalahgunaan wewenang oleh oknum aparat.

“Peristiwa seperti ini tidak hanya mencoreng institusi kepolisian, tetapi juga mencederai kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum,” kata Nurwayah kepada wartawan di Jakarta, Jumat (29/11).

Untuk itu, ia pun menyerukan pemerintah dan penegak hukum untuk bertindak tegas dan transparan dalam menyelesaikan kasus ini.

“Kasus ini harus diusut hingga tuntas agar tidak ada ruang bagi oknum yang melindungi kegiatan ilegal,” tegas Nurwayah.

Baca juga:

Polri Harus Introspeksi Diri dari Kasus Polisi Tembak Polisi

Legislator Dapil Jakarta III ini mendorong evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola sektor pertambangan untuk memastikan semua aktivitas dilakukan sesuai aturan yang berlaku.

Menurut Nurwayah, tambang ilegal tidak hanya merugikan negara dari sisi pendapatan, tetapi juga berdampak buruk terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.

“Kita harus menunjukkan bahwa hukum tidak pandang bulu,” tambah Politisi Fraksi Partai Demokrat ini.

Nurwayah menyebutkan pihaknya juga akan terus mengawal isu ini melalui komisi terkait di DPR RI, gunas memastikan ada langkah nyata dalam memperbaiki tata kelola pertambangan dan mencegah insiden serupa terulang.

Terlebih, Nurwayah mengingatkan bahwa keberanian untuk mengungkap kasus ini menjadi momentum penting dalam menegakkan keadilan.

“Kita bersama masyarakat berharap agar kasus ini menjadi pelajaran dan titik balik bagi semua pihak untuk memprioritaskan keadilan dan kejujuran di atas segalanya,” pungkasnya.

Baca juga:

Polri Harus Introspeksi Diri dari Kasus Polisi Tembak Polisi

Seperti diketahui, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar (34) ditembak hingga tewas oleh Kabag Ops AKP Dadang Iskandar di Mako Polres Solok Selatan beberapa waktu lalu.

Motif penembakan yang dilakukan oleh AKP Dadang Iskandar terhadap Kompol Anumerta Ryanto Ulil bermula dari korban yang mengamankan pelaku tambang galian C di Solok Selatan.

Kabarnya penangkapan tersebut membuat AKP Dadang Iskandar tidak senang. Pelaku melepaskan tembakan ke korban hingga tewas di parkiran Polres Solok Selatan. Selain diproses hukum, Dadang Iskandar kini dipecat secara tidak terhormat dari institusi Polri. (Knu)

#Polisi Tembak Polisi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Kasus Polisi Tembak Polisi Bisa Bikin Oknum Tak Lagi Lindungi Kegiatan Ilegal
Kasus ini harus diusut hingga tuntas
Angga Yudha Pratama - Jumat, 29 November 2024
Kasus Polisi Tembak Polisi Bisa Bikin Oknum Tak Lagi Lindungi Kegiatan Ilegal
Indonesia
DPR: Memposisikan Polri di Bawah Kementerian Tindakan Bunuh Diri
Presiden sangat diharapkan berada di garda depan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 27 November 2024
DPR: Memposisikan Polri di Bawah Kementerian Tindakan Bunuh Diri
Indonesia
Sidang Komisi Kode Etik Polri Pecat Penembak Kasatreskrim Polres Solok Selatan
Sidang Komisi Etik dan menjatuhkan sanksi administratif berupa pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 November 2024
Sidang Komisi Kode Etik Polri Pecat Penembak Kasatreskrim Polres Solok Selatan
Indonesia
Polri Harus Introspeksi Diri dari Kasus Polisi Tembak Polisi
Ahmad Sahroni juga menyampaikan pesan penting mengenai hubungan internal antara pimpinan dan bawahan dalam kepolisian
Angga Yudha Pratama - Selasa, 26 November 2024
Polri Harus Introspeksi Diri dari Kasus Polisi Tembak Polisi
Indonesia
Janji Kapolda Sumatera Barat di Hadapan Komisi III Usai Insiden Polisi Tembak Polisi
Ini bukan hanya arahan Kapolda, tetapi juga perintah dari Bapak Presiden
Angga Yudha Pratama - Selasa, 26 November 2024
Janji Kapolda Sumatera Barat di Hadapan Komisi III Usai Insiden Polisi Tembak Polisi
Indonesia
Temui Pelaku di Sel, Sahroni Tuntut Transparansi Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumbar
Kapolda Sumbar sudah memerintahkan seluruh Kapolres untuk mengambil langkah hukum terhadap aktivitas penambangan ilegal.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 November 2024
Temui Pelaku di Sel, Sahroni Tuntut Transparansi Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumbar
Indonesia
Mabes Polri Perketat Penggunaan Senpi oleh Anggota Pasca Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
Polri akan melakukan evaluasi terkait penggunaan senjata api (senpi) oleh anggotanya di lapangan.
Frengky Aruan - Senin, 25 November 2024
Mabes Polri Perketat Penggunaan Senpi oleh Anggota Pasca Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
Indonesia
2 Jenderal Polisi Diutus Kapolri untuk Bongkar Kasus Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan
Kasus polisi tembak polisi hingga tewas di Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) membuat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bereaksi.
Frengky Aruan - Senin, 25 November 2024
2 Jenderal Polisi Diutus Kapolri untuk Bongkar Kasus Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan
Indonesia
AKP Dadang Sempat 'Minta Tolong' Selamatkan Temannya di Kasus Dugaan Tambang Ilegal
Penyidik masih mendalami terkait peran Kabag Ops AKP Dadang Iskandar di kasus dugaan tambang sirtu ilegal tersebut
Angga Yudha Pratama - Senin, 25 November 2024
AKP Dadang Sempat 'Minta Tolong' Selamatkan Temannya di Kasus Dugaan Tambang Ilegal
Indonesia
Kasat Reskrim Solok Selatan yang Ditembak Kabag Ops Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta
“Kepergian beliau merupakan kehilangan besar, baik bagi keluarga maupun institusi kepolisian,” kata Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Yudhiawan.
Wisnu Cipto - Minggu, 24 November 2024
Kasat Reskrim Solok Selatan yang Ditembak Kabag Ops Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta
Bagikan