Kaspersky Lab: Serangan Phising Terfokus pada Situs Belanja Online


Serangan Phising pada Instansi keuangan, khususnya perbankan, mengalami penurunan sebanyak 2,7 persen. (Foto: Kaspersky)
MerahPutih Teknologi - Kaspersky Lab mengeluarkan hasil risetnya berjudul "Financial Cyber-Thereats in 2014". Dalam laporan tersebut, Kaspersky melaporkan terdapat 28,8 persen serangan phising yang terjadi pada tahun lalu bertujuan untuk mencuri data keuangan pengguna.
Sebelumnya serangan phising ini digunakan untuk menyasar instansi perbankan, namun sekarang serangan beralih dan berfokus pada sistem pembayaran dan situs belanja online. (Baca: Facebook Rencanakan Voice-to-Text untuk Messenge)
Serangan Phising pada Instansi keuangan, khususnya perbankan, mengalami penurunan sebanyak 2,7 persen pada tahun lalu jika dibandingkan dengan tahun 2013. Pada saat yang sama, terdapat kenaikan pada proporsional phishing yang menargetkan kategori keuangan lainnya.
Dalam kategori Sistem Pembayaran, serangan cyber paling banyak ditujukan untuk mencuri data pengguna kartu Visa, sebesar 31,02 persen, PayPal sebesar 30,03 persen, dan American Express 24,6 persen. (Baca: Windows 10 Bawa Xbox ke PC)
Amazon tetap menjadi brand paling sering diserang dalma kategori layanan belanja online. Kaspersky Lab mengatakan dalam laporannya bahwa sebesar 31,7 persen serangan Phising dilakukan menggunakan halaman Amazon. Sama dengan Amazon, Apple dan eBay ada di peringkat kedua dan ketiga dalam penggunaan serangan phising, dengan besaran persentase masing-masing yakni 14,3 persen dan 10,66 persen.
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Pastikan TEMU Tidak Dibolehkan Masuk Indonesia

Blibli Sambut Ramadan dengan 'Double Day: 3.3', Cek Daftar Promonya

Serangan Phising Terbaru Lewat Instagram, Kode 2FA Bisa Dicuri!

Sekda DKI Sebut Pajak Ojol dan Olshop akan Dibebankan ke Aplikator

Kolaborasi Dorong Inovasi Media Perdagangan di Asia Pasifik

Belanja Produk Korea Kini Lebih Mudah

Peningkatan Serangan Phising di Indonesia selama 2022
