Kapolri Sambangi PBNU, Ada Apa?


Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kedua kiri) didampingi Kepala Biro Provos Divisi Propam Polri Brigjen Pol Refdi Andri (kiri) (ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan)
MerahPutih.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyambangi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (31/1) sore.
Diduga, kedatangan Tito untuk membahas soal viralnya video menyudutkan sejumlah ormas Islam selain NU dan Muhammadiyah.
Tito tiba di Gedung PBNU sekitar pukul 16.00 WIB dan langsung melakukan pertemuan bersama gabungan ormas Islam secara tertutup.
Pantauan merahputih.com di lokasi, Tito ditemui oleh Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siradj dan Sekjen PBNU, Helmi Yahya Zaini.
Sebelumnya, Pidato Tito dalam Silaturahmi dan dialog kebangsaan dengan jajaran Polri di Pondok Pesantren milik Rais Aam PBNU KH Maruf Amin, An Nawawi Tanara di Serang, Banten, Februari 2017 dipersolkan ormas Islam lain.
Saat itu Tito menyerukan agar jajarannya bekerja sama dengan NU dan Muhammadiyah.
"Semua kapolda saya wajibkan untuk membangun hubungan NU dan Muhammadiyah tingkat provinsi. Semua kapolres untuk wajib membuat kegiatan untuk memperkuat para pengurus cabang di tingkat kabupaten/kota. Para kapolsek wajib untuk di tingkat kecamatan bersinergi dengan NU dan Muhammadiyah, jangan dengan yang lain. Dengan yang lain tuh nomor sekian, mereka bukan pendiri negara. Mau merontokkan negara malah iya," tutur Tito dalam video tersebut. (Fdi)
Bagikan
Berita Terkait
Mendagri Tito Minta Pemda Hidupkan Lagi Siskamling untuk Jaga Keamanan Wilayah

Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

Mendagri Larang Kepala Daerah yang Wilayahnya Terjadi Demo Pergi Ke Luar Negeri

PBNU Instruksikan Jaga Stabilitas Nasional, Tidak Terprovokasi Isu Memecah Belah

PBNU Bangun 1.000 Titik SPPG, 10 Dapur Diklaim Siap Beroperasi

Menteri Tito Sebut BUMD Rugi Karena Banyak Titipan, Pramono Sebut Tunjuk Tim Sukses Jadi Komisaris Tidak Masalah

Perusahaan Besar Terlibat Kasus Beras Oplosan, DPR: Jangan Ditutup-tutupi, Penegakan Hukum Tanpa Pandang Bulu

300 BUMD Merugi Rp 5,5 Triliun, Tito: Banyak Diisi Orang Tak Profesional dan Tim Sukses

Pemerintah Kaji Putusan MK yang Pisahkan Pemilu Nasional dan Daerah, Termasuk Dampak Negatifnya

[HOAKS atau FAKTA]: Mendagri Tito Sebut 100 Pulau akan Dijual Cuma-Cuma
![[HOAKS atau FAKTA]: Mendagri Tito Sebut 100 Pulau akan Dijual Cuma-Cuma](https://img.merahputih.com/media/ea/90/a7/ea90a76cc4ce6162e17453c96a46b02d_182x135.jpeg)