Kapolri: Kritikan dari Masyarakat Jadi Bahan Evaluasi Polri


Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: MP/Humas Polri)
MerahPutih.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tak menutup mata jika adanya persepsi buruk dari masyarakat terhadap lembaganya.vIa mengatakan, kritik dan masukan dari masyarakat dari berbagai media menjadi bahan evaluasi untuk Polri.
"Berbagai kritik dan masukan dari masyarakat, seperti munculnya #PercumaLaporPolisi, #1Hari1Oknum dan #ViralforJustice merupakan evaluasi untuk perbaikan Polri ke depan," ujar Listyo dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, Senin (24/1).
Baca Juga
Kapolri Sebut Pelanggaran Disiplin dan Pidana Anak Buahnya Alami Penurunan
Listyo mengatakan, Polri akan merespons dengan cepat terhadap kritik dan masukan yang disampaikan oleh masyarakat. Jika memang ada anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran, evaluasi akan langsung dilakukan oleh lembaganya.
"Kami akan menjawab segala kritik dan masukan masyarakat dengan perubahan ke arah yang lebih baik," ujar Listyo.
Demi mencegah terjadinya pelanggaran oleh anggotanya, Polri akan menyelenggarakan Hoegeng Award 2022. Tujuannya agar para anggota kepolisian terpacu semangatkan dalam memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat.
"Kegiatan ini diharapkan memacu semangat anggota di lapangan untuk senantiasa berbuat baik dan melakukan tugas pengabdian dengan tulus dan sungguh-sungguh," ujar Listyo.
Listyo menjelaskan hasil survei Indikator Politik Indonesia. Di mana angka kepercayaan masyarakat terhadap Polri sebesar 74 persen yang merupakan lembaga negara ketiga paling dipercaya.
Baca Juga
Tingkat Kepercayaan Polri Turun, Kapolri Instruksikan Personelnya Tak Menyimpang
Angka ini menurun dibanding survei pada November 2021 sebesar 80,2 persen, yang merupakan angka tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir.
"Penurunan ini dipicu oleh serangkaian pelanggaran personel dan pelayanan yang tidak professional. Tentunya berbagai fenomena ini harus kami perbaiki dengan progres yang konkret," kata Listyo.
Ia memastikan, Polri tidak ragu untuk memecat 30, 50, 500 anggota Polri yang merusak institusi dari dalam.
"Ini untuk menyelamatkan 400 ribu lebih anggota Polri yang telah berbuat baik," tegasnya disambut tepuk tangan anggota Komisi III.
Akhir tahun lalu, Polri pun mengadakan refleksi dengan mengundang sejumlah tokoh. Acara tersebut untuk menyerapkan masukan dari kalangan masyarakat.
"Pada akhir tahun 2021, Polri melakukan refleksi akhir tahun dan mengumpulkan tokoh-tokoh, akademisi, dan media untuk menyerap masukan dan koreksi dalam rangka perbaikan di tahun berikutnya," imbuhnya. (Knu)
Baca Juga
Kapolri Peringatkan Petugas Tak Kecolongan Awasi Karantina Wisatawan di Bali
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Sosok Kapolri Baru Pilihan Prabowo Disebut Lebih Muda daripada Jenderal Listyo Sigit, Pengamat Intelijen Ibaratkan Sistem ‘Urut Kacang’

Jubir Presiden Pastikan Surpres Prabowo Tentang Pergantian Kapolri Hoaks

Bukan Cuma Dasco, Komisi III DPR Juga Bantah Prabowo Kirim Surpres Pergantian Kapolri

Prabowo Disebut-Sebut Ajukan 2 Komjen untuk Gantikan Posisi Kapolri Jenderal Listyo Sigit, DPR: Kami belum Terima Suratnya

Ditanya Andil Riza Chalid di Balik Demo Ricuh, Kapolri: Akan Kita Cari Tahu

Kapolri Beri Sinyal, Otak Pelaku yang Menggerakkan dan Membiayai Demo Rusuh Segera Terungkap

Kapolri Pastikan 7 Anggota Brimob Tewaskan Affan Kurniawan Bakal Hadapi Sidang Pidana

Panglima TNI Ingatkan Warga Tidak Terprovokasi, Kedepankan Musyawarah dan Jalur Hukum

Didesak Mundur, Kapolri Serahkan Keputusan ke Presiden Prabowo

Presiden Prabowo Perintahkan Polisi dan TNI Tindak Tegas Perusuh Saat Demo Berlangsung
