Kapolri Dinilai Tepat Tempatkan Irjen Fadil Imran Jadi Kapolda Metro Jaya

Brigjen Muhammad Fadil Imran (tengah) saat masih menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. ANTARA FOTO/Reno Esnir
Merahputih.com - Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) menilai penempatan Irjen Muhammad Fadil Imran sebagai Kapolda Metro Jaya sebagai langkah tepat karena dia dikenal tegas saat menjabat sebagai Kapolda Jatim.
Direktur Eksekutif Lemkapi Dr Edi Hasibuan mengatakan Fadil dengan tegas membubarkan acara deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Surabaya pada 28 September 2020.
Baca Juga:
Gegara Rizieq Shihab, Anies Dipanggil Polisi
Bahkan, Fadil meminta inisiator KAMI, Gatot Nurmantyo untuk turun mimbar sebelum pidato di Surabaya, kata mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini.
"Kami menilai Pak Kapolri sudah menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat," kata Edi dalam keterangannya, Selasa (17/11).
Menurut dosen Universitas Bhayangkara ini, pada masa pandemi COVID-19 ini, rakyat butuh sosok pimpinan yang tegas dalam memimpin agar masyarakat tertib dan terhindar dari penularan wabah.
Selain itu, Lemkapi juga memberikan dukungan penunjukan Irjen Nico Afinta sebagai Kapolda Jatim dan Irjen Ahmad Dofiri sebagai Kapolda Jabar dan Irjen Rikwanto menjadi Kapolda Kalsel, Irjen Albertus Rachmad Wibowo menjadi Kapolda Jambi, Irjen Refdi Andri menjadi Kapolda Maluku dan Irjen Putu Jayan Danu Putra sebagai Kapolda Bali.
Sebelumnya, Kapolri melalui telegram Nomor ST/3222/XI/Kep./2020 tanggal 16 November 2020 mencopot Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sujana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Suhfariadi.
Mereka dicopot karena terkait terjadinya pelanggaran protokol kesehatan acara yang dihadiri tokoh Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan ribuan orang di Petamburan, Jakarta, 14 November 2020 dan Megamendung, Bogor, Jawa Barat, 13 November 2020.
Baca Juga:
Irjen Pol Nico Afinta Diangkat Sebagai Kapolda Jatim
"Ada dua Kapolda yang tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan, maka diberikan sanksi berupa pencopotan, yaitu Kapolda Metro Jaya. Kemudian yang kedua adalah Kapolda Jawa Barat," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Telegram Kapolri juga berisi pergantian Kapolda Jatim, Kapolda Jabar, Kapolda Kalsel, Kapolda Jambi, Kapolda Maluku dan Kapolda Bali, namun mereka diganti karena mutasi yang bersifat pembinaan karir. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Polda Metro Jaya Tangkap 1.240 Orang Luar Jakarta Saat Kerusuhan Demo, Mayoritas Warga Jabar dan Banten

Ojol Affan Tewas Dilindas Rantis Brimob, Kapolda Metro Jaya Pakai Mobil Berpelat Sipil

Habis Pemakaman Affan Kurniawan, Mobil Kapolda Metro Dilempari Massa Ojol Botol Air Mineral

Kapolda Metro Jaya Jadi 'Sasaran' Amarah Pengemudi Ojol, Diteriaki saat Keluar dari Pemakaman Affan Kurniawan

Sepak Terjang Irjen Asep Edi Suheri, Pernah Bongkar Kasus Ferdy Sambo hingga Bawa Doni Salmanan ke Penjara

Wakabareskrim Irjen Asep Jadi Kapolda Metro Jaya

Gelar Operasi Patuh 2 Pekan, Kapolda Metro Peringatkan Anak Buahnya Tak ‘Main Mata’ dengan Pelanggar

Ambil Alih dari Polsek, Kapolda Pasang Target Kasus Diplomat Tewas Selesai Seminggu

Peringatan May Day Hari ini, Kapolda Metro Khawatir Ada yang Provokasi

200 Ribu Buruh Diprediksi Padati Monas Saat May Day 2025, Pengamanan Ketat Libatkan Ribuan Personel
