Kapolres Tangerang Bantah Kondisi Mahasiswa yang Dibanting Anak Buahnya Memburuk

Ilustrasi Demo Mahasiswa (ANTARA/Harianto)
Merahputih.com - Kapolresta Tangerang, Kombes Wahyu Sri Bintoro membantah informasi di media sosial soal kabar MFA (21) yang memburuk usai dibanting oleh Brigadir NP saat berunjuk rasa di depan kantor Bupati Tangerang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (13/10).
"Ingatkan dan sampaikan, jangan terpancing berita hoaks. Kita bawa yang bersangkutan untuk medical check up. Tidak benar kondisinya memburuk," ujar Wahyu, Jumat (15/10).
Baca Juga:
Mahasiswa yang Dibanting Polisi: Saya Enggak Mati
Bahkan mahasiswa MFA sehari sebelumnya sudah aktif ke kampusnya untuk mengikuti mata kuliahnya. "Siang kuliah dan ujian di UIN Serang, kok (diberitakan) kondisinya memburuk. Ini tidak benar ya," tandas Wahyu.

MFA hari ini dijadwalkan medical check up secara menyeluruh. "Kita sengaja, Bupati dan saya membawa yang bersangkutan untuk medical cek up dan harus istirahat di RS Ciputra. Itu inisiatif kita, untuk berikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada Fariz," jelas Wahyu.
Baca Juga:
Anak Buahnya Banting Mahasiswa, Kapolresta Tangerang Minta Maaf
Aksi demonstrasi yang dilakukan MFA dan mahasiswa lainnya bertepatan dengan hari ulang tahun Kabupaten Tangerang ke-389. Dalam video yang beredar, MFA dibanting oleh polisi dengan posisi badan belakang menghantam trotoar. Lantas pemuda itu kejang-kejang.
Polisi yang membantingnya kemudian meninggalkan si MFA. Namun Polantas segera menangani MFA dengan cara mendudukkannya. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Mahasiswa Lanjutkan Demo di DPR, Minta Tuntutan 17+8 Indonesia Dipenuhi

Pimpinan DPR Pelan-Pelan Bakal Lobi Kapolri Bebaskan Demonstran yang Ditangkap

Pramono Anung Pastikan KJP dan KJMU Tidak Akan Dicabut Meski Peserta Didik Ikut Unjuk Rasa

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan

Mahasiswa Solo Desak Presiden Prabowo Rasakan Keresahan Warga, Jangan Bikin Kebijakan Merugikan

Situasi Belum Kondusif, BEM SI Batalkan Aksi Indonesia C(emas) Jilid II Hari Ini

Kapolda DIY Bersedia Usut Kematian Mahasiswa Amikom Saat Demo Jika Diminta Keluarga Korban

Bukan Cuma Kuliah, ITPLN dan APERTI Ingin Dorong Mahasiswa Jadi Inovator

Bangunan Aset Milik Majelis Permusyawaratan Rakyat di Depan DPRD Jawa Barat Dibakar
