Kapal Tiongkok Keluar ZEE Indonesia Usai Jokowi ke Natuna

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Kamis, 09 Januari 2020
Kapal Tiongkok Keluar ZEE Indonesia Usai Jokowi ke Natuna

KRI Tjiptadi-381 dibawah jajaran Koarmada I mengusir kapal Coast Guard China yang tengah mengawal kapal-kapal ikan melakukan pencurian ikan di ZEE Indonesia, Natuna Utara. (Antara/Dispen Koarmada I)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - TNI mengklaim kapal-kapal Tiongkok yang sebelumnya melakukan illegal fishing di perairan Natuna Utara, Kepulauan Riau, sudah keluar dari wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

"Memang berdasarkan pengamatan dari TNI AU melalui pengintaian udara, mereka artinya kapal-kapal Tiongkok yang waktu itu melakukan illegal fishing sudah keluar dari ZEE kita pasca-kunjungan bapak Presiden ke Natuna," ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Sisriadi di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (9/1).

Baca Juga

Kapal Perang Tiongkok Masuk Perairan Natuna, Begini Reaksi Pemerintah Indonesia

Ia menduga kunjungan Presiden Joko Widodo ke Natuna merupakan pesan dari pemerintah Indonesia kepada Beijing, Tiongkok. "Saya kira itu dibaca dengan cermat oleh Beijing dan kapal-kapal nelayan yang diback up oleh kapal coast guard mereka dalam hal ini kapal pemerintah, sudah meninggalkan ZEE," jelas dia.

"Sudah tidak ada lagi, (coast guard) sudah ada lagi di ZEE," kata Sisriadi menegaskan.

Menurut Jenderal bintang dua ini, berdasarkan instruksi Presiden Jokowi pengamanan di wilayah Natuna tetap dilakukan. TNI akan tetap melakukan operasi yang bersifat rutin. "Untuk intensitasnya kami melihat perkembangan situasi taktis di lapangan," kata mantan Kepala Dinas Penerangan TNI AD ini.

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan 1, Laksamana Madya TNI Yudo Margono, menunjukkan pergerakan kapal nelayan asing melalui layar yang tersambung kamera intai dari pesawat Boeing B-737 Intai Strategis AI-7301 Skadron Udara 5, di Laut Natuna, Sabtu (4/1/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan 1, Laksamana Madya TNI Yudo Margono, menunjukkan pergerakan kapal nelayan asing melalui layar yang tersambung kamera intai dari pesawat Boeing B-737 Intai Strategis AI-7301 Skadron Udara 5, di Laut Natuna, Sabtu (4/1/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Setelah situasi keamanan di laut sudah terjaga dengan baik, maka TNI akan kembali fokus pengamanan di seluruh wilayah perairan Indonesia.

"Nanti kalau memang sudah benar-benar clear, maka fokus akan kembali kita ke secara keseluruhan. Jadi, kemarin itu fokus dan intensitas kita arahkan ke Laut Natuna Utara, karena operasi rutin itu dilakukan di seluruh wilayah perairan Indonesia. Jadi tidak hanya di Laut Natuna Utara," ucap Sisriadi.

Baca Juga

Polemik Natuna, Bamsoet Minta Jokowi Jangan Biarkan 'Maling' Masuk

Menanggapi penambahan jumlah personel yang dikerahkan di Laut Natuna, kata Sisriadi, operasi yang TNI lakukan melalui operasi laut dan udara, sehingga tidak membicarakan soal jumlah personel melainkan jumlah KRI dan pesawat udara.

"Kita kerahkan terakhir ke wilayah itu ada 8 KRI kemudian patroli udara intensif 1 sampai 2 flight. Satu flight 4 pesawat udara," kata Sisriadi. (*)

#Penenggelaman Kapal Asing #Perairan Natuna
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
8 Kapal Ikan Asal Vietnam ‘Tertangkap Basah’ Masuk Indonesia secara Ilegal
Penindakan terhadap kapan ilegal asing ke wilayah Indonesia terus berlangsung.
Ikhsan Aryo Digdo - Rabu, 04 Desember 2024
8 Kapal Ikan Asal Vietnam ‘Tertangkap Basah’ Masuk Indonesia secara Ilegal
Indonesia
Bakamla Tepis Isu Kapal Penjaga Pantai China Kembali Terobos Natuna Utara
Irvansyah memastikan kapal-kapal Bakamla secara bergantian terus berpatroli di Laut Natuna Utara setiap harinya.
Wisnu Cipto - Senin, 18 November 2024
Bakamla Tepis Isu Kapal Penjaga Pantai China Kembali Terobos Natuna Utara
Indonesia
45 Orang Belum Ditemukan, Lebih dari Seribu Jiwa Mengungsi Imbas Longsor di Natuna
Saat ini, Polri masih mencari 45 korban lain yang masih belum ditemukan. Sebanyak 50 personil Polres Natuna yang diturunkan ke lokasi. Terkait jumlah pengungsi, Dedi menyebut ada 1.216 jiwa.
Mula Akmal - Rabu, 08 Maret 2023
45 Orang Belum Ditemukan, Lebih dari Seribu Jiwa Mengungsi Imbas Longsor di Natuna
Bagikan