Pemilu 2019

Kampanye Dipenuhi Saling Hujat Bikin Pemilih Pemula Apatis Terhadap Pemilu

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 13 Februari 2019
 Kampanye Dipenuhi Saling Hujat Bikin Pemilih Pemula Apatis Terhadap Pemilu

Aksi penolakan politisasi agama dalam Pemilu 2019 (Antaranews)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Perilaku para politisi dan tim sukses selama masa kampanye Pileg dan Pilpres 2019 mempengaruhi partisipasi pemilih pemula. Sayangnya, materi dan isi kampanye yang bertebaran di ruang publik menggerus semangat para pemilih pemula.

Alasannya, menurut Kepala Pusat Studi HAM dan Demokrasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Surya Adi Pramana sikap saling menghujat dan tidak dewasa dalam kampanye Pilpres membuat pemilih pemula apatis terhadap Pemilu 2019.

"Mestinya jangan saling menjelek-jelekkan karena itu bisa membuat kalangan pemilih pemula apatis," ujar Surya Adi Pramana di Yogyakarta, Selasa (12/2) kemarin.

Menurut dosen Fisipol Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) ini, masing-masing tim sukses pasangan calon presiden justru harus bisa menarik minat kalangan pemilih pemula (17-20 tahun) dan pemilih muda (usia di bawah 40 tahun) yang jumlahnya sangat besar, lantaran sikap saling hujat dan serang tanpa memperhatikan etika publik.

Dosen Atma Jaya Yogyakarta Surya Adi Pramana
Kepala Pusat Studi HAM dan Demokrasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Surya Adi Pramana ditemui di Yogyakarta, Selasa. (Foto Antara/Luqman Hakim)

Lebih lanjut, Surya menyebutkan berdasarkan data KPU jumlah pemilih pemula secara nasional mencapai 17 juta dan pemilih muda hingga usia 40 tahun sebanyak 100-an juta orang.

Untuk menarik minat pemilih pemuda yang didominasi anak-anak menurut Surya Pramana, harus ditempuh dengan cara-cara yang cerdas melalui kampanye yang menyenangkan. Kampanye juga harus menonjolkan program berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat.

"Yang kita lihat sekarang saling menjelekkan, tidak dewasa. Mestinya punya sajian yang baik dan membuat pemilu menjadi sesuatu yang menyenangkan," terangnya.

Menurut Surya, banyak calon pemilih pemula dan muda yang apabila tidak diperhatikan dan dikelola dengan baik akan menjadi apatis dan berpotensi golput pada Pemilu mendatang. Apalagi, jika pemilu hanya terkesan sebagai kontestasi saling menghujat satu sama lain.

Sebagian dari kalangan pemilih itu, menurut Surya Adi Pramana sebagaimana dilansir Antara, tidak begitu menghiraukan dunia politik karena dianggap tidak berpengaruh terhadap kehidupan mereka.

"Mereka belum bisa berpikir panjang bahwa kebijakan pemerintah yang bersifat makro juga akan berdampak pada hal-hal mikro yang berkaitan dengan kehidupan mereka," pungkas Surya Adi Pramana.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Wapres Jusuf Kalla Benarkan Ada Kebocoran APBN 2018 Tapi Tak Sebesar Tudingan Kubu Sebelah

#Kampanye Hitam #Pilpres 2019 #Pemilu 2019
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Legislator Ingatkan Para Calon Kepala Daerah Hindari Kampanye Hitam
Berdasarkan jadwal tahapan Pilkada 2024, pada tanggal 25 September hingga 23 November 2024 pasangan calon kepala dan wakil kepala daerah diagendakan berkampanye
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 September 2024
Legislator Ingatkan Para Calon Kepala Daerah Hindari Kampanye Hitam
Indonesia
Prabowo Sebut Sudah Kenyang Jadi Sasaran Black Campaign
Prabowo mengatakan bahwa ia sudah terbiasa dengan black campaign.
Zulfikar Sy - Minggu, 15 Oktober 2023
Prabowo Sebut Sudah Kenyang Jadi Sasaran Black Campaign
Indonesia
Airlangga Tegaskan Golkar Saat Ini Sangat Solid Dibanding Pemilu 2019
Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengklaim bahwa partainya sudah sangat solid menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, meskipun dihantam isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Mula Akmal - Kamis, 10 Agustus 2023
Airlangga Tegaskan Golkar Saat Ini Sangat Solid Dibanding Pemilu 2019
Indonesia
PAN Beri Sinyal Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024
PAN secara terang-terangan mendoakan Prabowo agar dapat memenangi Pilpres 2024.
Zulfikar Sy - Jumat, 16 Juni 2023
PAN Beri Sinyal Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Indonesia
Rencana Pertemuan AHY-Puan Angin Segar Bagi Politik Tanah Air
Rencana pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani merupakan angin segar bagi politik tanah air.
Mula Akmal - Senin, 12 Juni 2023
Rencana Pertemuan AHY-Puan Angin Segar Bagi Politik Tanah Air
Indonesia
Ditanya Prabowo Jadi Cawapres Ganjar, Jokowi Jawab Nanti Siang Ketemu
Jokowi menambahkan terkait cawapres yang akan diusung untuk mendampingi Ganjar akan segera diputuskan dan dideklarasikan PDIP.
Wisnu Cipto - Sabtu, 22 April 2023
Ditanya Prabowo Jadi Cawapres Ganjar, Jokowi Jawab Nanti Siang Ketemu
Indonesia
Gugatannya Picu Kontroversi, Partai Prima Bantah Minta Pemilu Ditunda
Partai Prima mengajukan gugatan ke PN Jakarta Pusat adalah untuk menjadi partai politik peserta Pemilu 2024
Zulfikar Sy - Rabu, 08 Maret 2023
Gugatannya Picu Kontroversi, Partai Prima Bantah Minta Pemilu Ditunda
Indonesia
Baru Terungkap, Anies Pernah Ditawari Capres Dua Kali di Pemilu 2019
Baru diungkap di hadapan awak media, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku pernah ditawari untuk ikut menjadi calon wakil presiden (cawapres) hingga dua kali saat pemilihan presiden (Pilpres) 2019 lalu.
Mula Akmal - Jumat, 07 Oktober 2022
Baru Terungkap, Anies Pernah Ditawari Capres Dua Kali di Pemilu 2019
Bagikan