Kakorlantas Tegaskan ETLE Hadir untuk Melindungi dan Mendidik, Bukan Menakut-nakuti Masyarakat
Kamera ETLE Dilengkapi Face Recognition
Merahputih.com - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol. Agus Suryonugroho, menegaskan bahwa sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) adalah sarana utama untuk membentuk budaya tertib berlalu lintas.
Menurut Agus, teknologi ETLE bukan hanya alat penindakan, melainkan instrumen untuk membangun kesadaran publik.
“Teknologi ini bukan sekadar alat untuk menilang, tetapi sarana untuk membangun kesadaran dan budaya tertib berlalu lintas. Dengan ETLE, kami hadir bukan untuk menakut-nakuti masyarakat, tetapi untuk melindungi dan mendidik,” ujar Agus, Kamis (9/10).
Baca juga:
Ingat! Kendaraan Dinas Tak Aman dari ETLE di Operasi Patuh Jaya 2025
ETLE dianggap sebagai simbol transformasi menuju penegakan hukum lalu lintas yang modern dan berlandaskan keadilan. Sejak dioperasikan secara nasional pada Maret 2021, sistem ini terus mengalami kemajuan signifikan, baik dari segi teknologi, cakupan wilayah, maupun efektivitas dalam menjamin penegakan hukum yang objektif dan transparan.
Penerapan ETLE telah memberikan sejumlah manfaat nyata, di antaranya transparansi dan Akuntabilitas. "Seluruh proses penindakan terekam digital, yang memungkinkan verifikasi dan menutup ruang penyimpangan di lapangan,” kata Agus.
Kemudian, efisiensi penegakan hukum. Di mana, petugas kini dapat menindak lebih banyak pelanggaran tanpa perlu menghentikan kendaraan di jalan, sehingga arus lalu lintas tetap lancar.
Lalu, peningkatan Disiplin publik. Efek jera dari sistem digital yang konsisten mendorong masyarakat untuk lebih patuh terhadap aturan.
Terakhir, penggunaan data analisis untuk kebijakan. "Data yang dikumpulkan ETLE sangat membantu pemerintah daerah dan kepolisian dalam merencanakan rekayasa lalu lintas serta kebijakan keselamatan jalan," jelas dia.
Baca juga:
Polda Metro Merespons Unggahan Viral di Media Sosial soal Denda Tilang ETLE yang Membengkak
Kakorlantas Polri berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan ETLE Nasional. Agenda strategis yang akan dilakukan meliputi penambahan titik kamera statis di lokasi rawan pelanggaran dan kecelakaan, peningkatan kapasitas ETLE mobile dan handheld di seluruh wilayah Polda/Polres, serta penguatan integrasi sistem pembayaran denda digital dan portal konfirmasi daring.
Ia pun mengajak masyarakat luas untuk memberikan dukungan terhadap keberlanjutan program ini dengan mematuhi aturan dan rambu lalu lintas, serta mengutamakan keselamatan di jalan raya.
“Program ini bukan sekadar digitalisasi tilang, melainkan bagian dari reformasi besar Polri dalam membangun kepercayaan publik dan menjawab tantangan zaman,” pungkasnya.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
20 dan 24 Desember Puncak Arus Mudik Nataru, Polisi Fokus Siaga di 4 Titik Keramaian
Aturan Patwal Bakal Dirombak, Kakorlantas: Ketika Seseorang Minta Dikawal, Harus Kami Layani
Operasi Zebra 2025: 347 Ribu Pelanggaran Terjaring, ETLE Jadi Andalan Penindakan
Proses Pengesahan STNK Tahunan Tidak Perlu BPKB, Ini Syarat dan Mekanisme Lengkapnya
Operasi Zebra Mulai Hari Ini, Tidak Ada Toleransi Bagi Pelanggar
Korlantas Polri Gelar Operasi Zebra 2025 Mulai 17 November, Fokus Edukasi dan Penertiban Balap Liar
Strategi Korlantas Polri Atasi Macet dan Amankan Nataru 2025/2026
Jebakan Diskon Harbolnas Hingga Diskon Tol: Pemerintah Siapkan Paket Komplit Nataru 2025/2026, Korlantas Sibuk Atur Strategi Anti Macet
Polantas Wajib Pakai Kamera Tubuh untuk Bukti Tilang, Langsung Konek ke Sistem e-TLE
Korlantas Polri Bikin Standarisasi Bentuk Suara Sirene dan Rotator Pengawalan Lalu Lintas