Kagumi Pramoedya Ananta Toer, Nur Hidayat Sardini Napak Tilas ke Pulau Buru

Bahaudin MarcopoloBahaudin Marcopolo - Rabu, 16 Desember 2015
Kagumi Pramoedya Ananta Toer, Nur Hidayat Sardini Napak Tilas ke Pulau Buru

Juru Bicara DKPP Nur Hidayat Sardini (MP Foto/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Politik - Siapa sangka Juru Bicara Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Nur Hidayat Sardini (NHS) memiliki kesukaan membaca dan mengoleksi novel-novel. Selain dikenal sebagai praktisi dan akademisi yang malang melintang dalam urusan politik khususnya pemilu, ternyata sosoknya adalah pecinta sastra Indonesia.

Di jumpai di ruang kerjanga di DKPP, pria berusia 45 tahun menjelaskan bahwa membaca adalah salah satu hobinya yang paling lama. Membaca, sambung NHS sudah dilakukan olehnya sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sejak muda ratusan judul buku sudah dilahap habis olehnya. Mulai dari buku agama, ekonomi, politik, hukum hingga sastra.

Mantan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) periode 2009-2011 menjelaskan hingga kini setidaknya sudah ada lebih dari 5.000 buku berbagai judul yang sudah dibaca olehnya. Sebagian besar buku-buku tersebut adalah buku politik dan hukum, namun ada juga ratusan buku-buku satra.

Salah satu buku sastra yang paling menarik dan kerap dibaca berulang-ulang kali olehnya tetralogi Pulau Buru yang berisi 4 novel legendaris karangan punggawa sastra ternama di tanah air, Pramoedya Ananta Toer.

"Bagi saya Novel Bumi Manusia paling bagus," katanya kepada Bahaudin Marcopolo dan Rizki Fitrianto wartawan Merahputih.com di ruang kerjanya belum lama ini.

Pria yang akrab disapa NHS dengan detail memuji tiap kata dan bait yang ditulis sastrawan yang akrab disapa Pram. Baginya deskripsi yang dituliskan Pram baik kondisi politik di tanah air pada awal abad ke-20 saat detail. Bahkan seolah-olah pembaca bisa hanyut dan berada dalam ruang dan massa tersebut.

"Deskripsinya sangat mendalam detail, dan punya energi. Seolah-olah kita hadir disana," beber NHS.

Ketertarikan akan sosok Pram bukan hanya terbatas pada karya-karyanya saja. Bahkan NHS mengaku dirinya pernah melakukan napak tilas di Pulau Buru, yang merupakan tempat lahirnya novel legendaris tersebut. Di pulau itulah Pram diasingkan rezim Orde Baru.

Selama di Pulau Buru itulah NHS mengaku menyambangi tempat-tempat yang disebut Pram. Sesekali ia bertanya dengan penduduk sekitar soal kondisi Pulau Buru sekitar tahun 1970an. Dari hasil dialognya dengan beberapa penduduk lokal kondisi pulau Buru saat itu belum terjamah manusia, dipenuhi hutan lebat dan banyak sekali binatang buasnya.

"Di sana saya lama sekali. Saya datangi satu persatu tempat pembuangan Pram. Saya rasa disana Pram disikas betul. Bagi saya Pram adalah sastrawan paling bagus ," demikian NHS.

Untuk diketahui saat ini Pulau Buru sudah menjadi Kabupaten sendiri dan menjadi bagian dari Provinsi Maluku Tengah. Sekitar tahun 1973 Pram bersama dengan orang-orang yang dituding simpatisasn Partai Komunis Indonesia (PKI) diasingkan ke pulau Buru.

Meski berada dalam pengasingan bukan berarti menyurutkan Pram untuk terus berkarya. Di pengasingan yang menyakitkan itulah ia berhasil menelurkan 4 buah novel legendaris yang terbit dari tahun 1980 hingga tahun 1988.

Novel pertama adalah Bumi Manusia yang dicetak pada tahun 1980. Novel kedua adalah Anak Semua Bangsa dan terbit tahun 1981. Kemudian novel ketiga berjudul Jejak Langkah yang terbit tahun 1985. Dan novel terakhir adalah Rumah Kaca bagiaan keempat dari Tetralogi Pulau Buru yang terbit tahun 1988. Keempat novel tersebut dilarang beredar oleh Kejaksaan Agung karena dinilai menyebarkan paham komunis.

Keempat novel tersebut berceria soal dinamika politik dan terbentuknya gagasan nasionalisme di Indonesia pada awal abad ke-20. Simbol dari kebangkitan pribumi adalah sosok Minke, seorang anak pribumi yang bersekolah di HBS.

Novel tersebut menjelaskan kondisi nyata penjajahan Belanda kepada bangsa Indonesia. Melalui Minke, Pram ingin menggambarkan bahwa masih sosoknya mampu melawan ketidakadilan bukan hanya kepada kolonial Belanda, namun juga kepada bangsanya sendiri.

Sosok Minke digambarkan sebagai seorang pemuda cerdas. Lewat penanya ia menulis dan menyampaikan kondisi nyata penjajahan Belanda di tanah air. Tulisannya di muat di berbagai surat kabar di tanah air. Pram juga menggambarkan karena sikap kritisnya itulah Minke diasingkan ke Boven Digoel oleh pemerintah Kolonial Belanda.

BACA JUGA: 

  1. DKPP Usulkan Sengketa Pilkada Ditangani 3 Lembaga 
  2. DKPP: Golput Tinggi Bukan Hanya Salah KPU 
  3. KPU Akui Angka Golput Tinggi 
  4. PDIP Akui Masyarakat Banyak yang Golput 
  5. Medan Jawara Golput Pilkada Serentak 2015

 

#Bawaslu #Pramoedya Ananta Toer #Nur Hidayat Sardini #DKPP #Pilkada Serentak 2015
Bagikan

Berita Terkait

Berita Foto
Melihat Pementasan Teater Bertajuk Bunga Penutup Abad Alih Wahana dari Tetralogi Buru di Jakarta
Pemeran Minke, Nyai Ontosoroh dan Annelies dalam pementasan teater bertajuk Bunga Penutup Abad di Ciputra Artprenuer, Kuningan, Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 28 Agustus 2025
Melihat Pementasan Teater Bertajuk Bunga Penutup Abad Alih Wahana dari Tetralogi Buru di Jakarta
Berita Foto
Mengintip Sesi Latihan Jelang Pementasan Teater Bertajuk Bunga Penutup Abad
Happy Salma memerankan Nyai Ontosoroh beradu akting dengan Reza Rahadian memerankan Minke dalam sesi latihan pementasan teater bertajuk "Bunga Penutup Abad" di Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 21 Agustus 2025
Mengintip Sesi Latihan Jelang Pementasan Teater Bertajuk Bunga Penutup Abad
Indonesia
DKPP Ingatkan Potensi PSU Berulang seperti di Pilkada 2024, Minta Integritas Penyelenggara Diperketat
Ketua DKPP mengingatkan pentingnya mitigasi terhadap isu-isu krusial yang muncul dalam penyelenggaraan Pilkada di 2024.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 14 Juli 2025
DKPP Ingatkan Potensi PSU Berulang seperti di Pilkada 2024, Minta Integritas Penyelenggara Diperketat
Indonesia
Hentikan Penghitungan Suara Sepihak, Anggota Bawaslu Jaktim Diperiksa DKPP
DKPP akan mendengarkan keterangan dari para pihak, baik pengadu, teradu, saksi, maupun pihak terkait.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 27 Mei 2025
Hentikan Penghitungan Suara Sepihak, Anggota Bawaslu Jaktim Diperiksa DKPP
Indonesia
Eks Komisioner Bawaslu Sebut Proses PAW Harun Masiku Dipantau Hasto
Agustiani Tio Fridelina bersaksi dalam sidang kasus dugaan suap pengurusan PAW anggota DPR 2019-2024 dan perintangan penyidikan dengan terdakwa Hasto.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 24 April 2025
Eks Komisioner Bawaslu Sebut Proses PAW Harun Masiku Dipantau Hasto
Indonesia
Mendagri Sebut Anggaran Pemungutan Suara Ulang Dapat Dipenuhi dari APBD
Mendagri Tito Karnavian meminta KPU, Bawaslu mengajukan anggaran seefisien mungkin untuk mengurangi beban APBD.
Frengky Aruan - Senin, 10 Maret 2025
Mendagri Sebut Anggaran Pemungutan Suara Ulang Dapat Dipenuhi dari APBD
Indonesia
DKPP Pecat Anggota KPU Lombok Timur Zainul Muttaqin, Masih Terdaftar Kader PDIP
Zainul Muttaqin dinilai belum memenuhi syarat mengundurkan diri sekurang-kurangnya lima tahun sebagai anggota partai politik.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 Maret 2025
DKPP Pecat Anggota KPU Lombok Timur Zainul Muttaqin, Masih Terdaftar Kader PDIP
Indonesia
DKPP Diminta Segera Tindaklanjuti Laporan Sengketa Pilkada Hingga Pileg
Bahtra menekankan pentingnya independensi DKPP
Angga Yudha Pratama - Selasa, 18 Februari 2025
DKPP Diminta Segera Tindaklanjuti Laporan Sengketa Pilkada Hingga Pileg
Indonesia
Evaluasi secara Tertutup, Komisi II DPR Akui Potensi Pergantian Anggota DKPP
Komisi II DPR RI melakukan evaluasi kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) secara tertutup, Selasa (11/2).
Frengky Aruan - Selasa, 11 Februari 2025
Evaluasi secara Tertutup, Komisi II DPR Akui Potensi Pergantian Anggota DKPP
Lifestyle
Festival Blora: Se-abad Pramoedya Ananta Toer, Dari Blora untuk Dunia
Festival Blora Seabad Pramoedya Ananta Toer merayakan warisan sastrawan besar yang mengangkat Blora ke panggung sastra dunia.
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 07 Februari 2025
Festival Blora: Se-abad Pramoedya Ananta Toer, Dari Blora untuk Dunia
Bagikan