Kaesang Temui Sultan HB X Tanpa Ditemani Kader dan Atribut PSI


Kaesang Pangarep menemui Gubernur DIY Sri Sultan Sri Sultan Hamengku Buwana (HB) X. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menemui Gubernur DIY Sri Sultan Sri Sultan Hamengku Buwana (HB) X. Pertemuan kedua tokoh ini digelar di Kantor Gubernur DIY, Minggu (14/1).
Pertemyan Kaesang dengan Gubernur DIY berlangsung selama lebih kurang satu jam dab dilakukan tertutup.
Baca Juga:
PSI Lapor Dana Kampanye Rp 180 Ribu, Grace Natalie: Belum Final
Usai pertemuan, Kaesang tak memberikan pernyataan apapun kemedia dan langsung meninggalkan Kantor Gubernur DIY.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Beny Suharsono menerangkan saat bertemu dengan Sultan HB X, Kaesang tidak ditemani oleh pengurus dari PSI. Kaesang hanya ditemani oleh Istrinya Erina Gudono.
"Hanya istri saja yang mendampingi dan tidak beratribut (PSI)," kata Beny usai pertemuan.
Beny menceritakan pertemuan antara Kaesang dan Sultan HB X ini merupakan dialog kekeluargaan. Selain itu juga merupakan dialog antara generasi muda dengan generasi yang lebih senior.
"Kedatangannya silaturahmi sebagai generasi muda berdialog situasi kekinian yang terjadi saat ini. Intinya dialog kekeluargaanlah," ucap Beny.
"Menurut saya yang menarik, karena beliau (Kaesang) adalah pemimpin muda ingin mendapatkan banyak masukan. Tadi membahas kemanfaatan negara ke depan," sambung Beny.
Beny membeberkan dalam pertemuan itu ada sejumlah masukan yang diberikan oleh Sultan HB X.
"Ngarsa Dalem (Sultan) kan pernah memimpin hal yang sama dulu bahkan tiga periode. Sehingga pelan-pelan itu disampaikan ke Mas Kaesang," katanya.
Sebelumnya, politikus PSI Ade Armando menyampaikan kritik kepada para mahasiswa, khususnya BEM Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM) yang menggelar aksi protes terkait politik dinasti.
Ade Armando menyebut, BEM UI dan BEM UGM ironi. Lantaran, menurut Ade Armando, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lah yang sebetulnya mempraktikkan politik dinasti.
Hal itu disampaikan Ade Armando lewat akun X-nya, @adearmando61. Ade mulanya menyoroti aksi BEM UI dan BEM UGM yang sempat digelar di Yogyakarta berkaitan dengan politik dinasti.
"Terus terang saya meragukan keseriusan para mahasiswa memperjuangkan demokrasi, misalnya saja saya baca bahwa ada gerakan aliansi mahasiswa di Jogja melawan politik dinasti, di video pendeknya tampil Ketua BEM UI dan Ketua BEM UGM, mereka gunakan baju kaos bertuliskan republik rasa kerajaan," kata Ade Armando seperti dilansir detikcom dalam akun X-nya, Minggu (3/12). (Cahyo/Yogyakarta)
Baca Juga:
PSI Desak Pemprov DKI Setop Pemberian Dana Hibah ke Bekasi
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
PSI Tolak Rencana Sistem Ganjil-Genap di Jalan TB Simatupang, Dinilai Bukan Solusi Atasi Macet

Anak Jokowi Minta Wamenaker Immanuel Ebenezer Ikuti Proses Hukum

Kaesang Ziarah ke Makam Presiden ke-3 BJ Habibie, PSI Ingin Anak Muda Berkiprah di Bidang Iptek

Semprot Dewan PSI, Ketua Dewas PAM Jaya: Kita Mau Kerja, Bukan Cari Benar atau Salah

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Pagar Pedestrian Stasiun Cikini Sudah Ditinggikan, PSI Usul Minta Dibangun JPO

Pedagang Pasar Barito Jadi Korban Ambisi Gubernur Pramono di Mata PSI

PSI DKI Kritik Pemprov tidak Punya Nurani, Relokasi Pedagang Barito ke Lahan Kosong Tanpa Fasilitas

3 Eks Fraksi PDIP Pindah Ke PSI, FX Rudy Cap Mereka Cuma Pemburu Kekuasaan

PDIP Solo Klaim 3 Kader Pembelot ke PSI Bisa Jadi Legislator Gara-Gara Dibantu Partai
