Kabur, BS Tinggalkan Tagihan Puluhan Juta


Pemilik biro jasa penyewaan Apartemen Kalibata City, Friska Nata. (Foto: MerahPutih/Eggi Paksha)
MerahPutih Olahraga - Polemik antara sosok yang selama ini dikenal dengan inisial BS alias Bambang Suryo dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), terus bergulir. Bahkan, kini muncul babak lainnya.
BS yang diberikan fasilitas tempat tinggal di apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, meninggalkan utang puluhan juta rupiah.
Pemilik biro jasa penyewaan Apartemen Kalibata City, Friska Nata, memaparkan bahwa kejadian tersebut bermula pada Juli 2015 lalu.
"Saya kenal pak Bambang (BS) dari pak Ikhwan, yang biasa jadi broker. Saat itu, pak Ikhwan bilang, ada orang Kemenpora yang mau menggunakan unit, ternyata yang menempati pak Bambang itu. Lalu pak Bambang juga mengaku sebagai karyawan Kemenpora," katanya kepada merahputih.com.
Kemudian berlandaskan kepercayaan terhadap sosok Ikhwan, Friska memberikan unit di Hebras 05 CS. Lalu lima hari kemudian, dilanjutkan Friska, Bambang dan kawan-kawan mengeluh karena ruangannya kecil dan kepanasan. Selanjutnya, Bambang mendesak dan meminta unit yang lebih besar, dan disanggupi dengan diberikan unit di Palem.
"Wajar kalau kepanasan, unit (Hebras) itu diisi lebih dari lima orang. Terus, juga minta satu lagi di unit Lotus. Jadi total utangnya, mencapai Rp29,5 juta. Selain itu, tagihan makan juga sampai Rp7 juta. Tapi ironisnya, saya tidak dibayar, tapi utang makannya sudah ditransfer," sambungnya.
"Semula, warung makan menagih ke saya. Karena pak Ikhwan dan Bambang itu kan klien di unit kami. Bahkan, saya nyaris dilaporkan ke Polisi sama pemilik warung makannya. Sekarang, pak Ikhwan sudah tidak dapat dihubungi," tutur sosok kelahiran Jakarta, 22 Juli 1972.
Sebelumnya, BS juga berkoar karena telah dirugikan oleh dua pihak yang berasal dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Masing-masing yakni, Asisten Deputi 4 Bidang Organisasi Kemenpora sekaligus Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Dody Iswandi dan Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, Faisol Reza.
Diterangkan BS, jika bersedia buka suara terkait buruknya kondisi sepak bola Indonesia, maka bakal diberikan bayaran dari Dody maupun Faisol. Hal tersebut, dilanjutkannya, yakni berupa pekerjaan di Saklak Prima dengan nomanal gaji mencapai Rp10 juta.
Sebelumnya, BS mengaku sebagai mantan mafia dan sangat mengetahui seluk-beluk soal judi serta pengaturan skor di sepak bola nasional. Bahkan, BS merupakan mantan perantara judi bola yang biasa mendekati pemain, pelatih, manajer maupun perangkat pertandingan.
Nama BS mencuat lantaran para pertengahan Juli lalu tersebar rekaman percakapan dengan inisial DA, bandar judi asal Malaysia. Keduanya membicarakan seputar pertandingan antara tim nasional Indonesia U-23 lawan Thailand, dan Vietnam pada ajang SEA Games 2015 di Singapura. (esa)
BACA JUGA:
Bagikan
Rendy Nugroho
Berita Terkait
WNA Mengamuk di Kalibata City Positif Sabu, Polisi Geledah Apartamen Tunggu Pelaku Selesai Dirawat

Pramono Gratiskan PBB-P2 dan NJOP, PSI Sebut Pernah Suarakan Hal ini

Legislator tegaskan Penghuni Apartemen Tak Pantas Dapat Subsidi Air Bersih

Pimpinan DPRD DKI Desak Penertiban Oknum P3SRS yang Gunakan Air Tanah

Warga Apartemen Graha Cempaka Mas Ngadu ke Pj Teguh Akibat Merugi Rp 40 Miliar

Modus Sindikat TPPO Kalibata City Manfaatkan Fasilitas Bebas Visa ke Turkiye

IPL Apartemen dan Rusun Dikenakan Pajak PPN, Begini Penjelasan Kemenkeu

Gas Bocor Picu Kebakaran Apartemen Sentra Timur Cakung Pagi Tadi

PN Cikarang Sita Apartemen Chadstone dan Pollux Mall
Seorang Perempuan Jadi Korban Pembunuhan di Lobi Mal Jakarta Barat
