Jusuf Kalla Kritik Pedas Mendikbud Nadiem: Tidak Pernah ke Daerah, Jarang ke Kantor


Tangkapan layar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dalam Raker bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Selasa (21/5/2024). (ANTARA/Astrid Faidlatul
MerahPutih.com - Wakil Presiden Republik Indonesia 2004-2009, Jusuf Kalla mengkritisi posisi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) yang saat ini dijabat Nadiem Makarim. JK menilai, Nadiem satu-satunya Menteri bidang pendidikan yang tak memiliki pengalaman di bidang tersebut.
Mulanya JK menyebutkan sejumlah nama menteri pendidikan dari masa ke masa, mulai dari Ki Hadjar Dewantara, hingga Anies Baswedan. Dia menilai, sederet nama menteri itu memiliki keahlian di bidang pendidikan.
"Ada Muhadjir, ada Anies. Ada Mas Nadiem yang tidak punya pengalaman pendidikan," kata JK dalam forum diskusi 'Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan', dipantau dari YouTube TV Parlemen, Sabtu, 7 September 2024.
JK menyebut, kinerja Nadiem sebagai menteri pendidikan tidak pernah datang ke daerah dan jarang berkantor. Menurut dia, kementerian yang dipimpin oleh Nadiem ini memiliki cakupan yang luas.
Baca juga:
Tak hanya pendidikan, kata JK, tapi juga perihal kebudayaan, riset, dan teknologi. Karena itu, JK menilai perlu sosok yang berkompeten untuk mengisi pos tersebut.
"Titip orang yang jarang ke kantor. Minta maaf ya. Saya katakan saja supaya (menteri) yang ke depan jangan begitu lagi," kata JK.
JK menganalogikan kepemimpinan kementerian pendidikan dengan perusahaan. Menurut dia, dalam membangun perusahaan yang baik memerlukan Chief Executive Officer serta direktur-direktur yang mumpuni.
Dia mengungkapkan, persoalan pertama yang perlu dikerjakan untuk menciptakan perusahaan yang baik ialah memilih pemimpin. Kedua, soal program dan target yang akan dikerjakan.
Baca juga:
Setelah Keluarkan Aturan, Nadiem Merasa Cemas Soal UKT Naik Tinggi
"Orang dulu, apa programnya, apa yang mau dicapai. Baru berapa anggaran. Jangan kebalik," kata JK.
Dia mengatakan, jika menteri pendidikan tak benar-benar paham dengan bidangnya, maka berapapun anggaran yang dipunya tak berarti. Karena itu, menurut JK, untuk memperbaiki kualitas pendidikan bukan hanya memperbaiki anggarannya, tapi juga pemimpinnya.
"Kalau enggak mengerti pendidikan, beginilah. Mau berapa sekian ratus triliun dikasih, akan hancur-hancuran. Ini keluhan semua orang," kata JK. (*)
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
JPPI Sebut Korupsi Pengadaan Laptop di Kemendikbudristek Bukti Bobroknya Sistem Pendidikan Indonesia

Kejagung Harus Buktikan 3 Hal Krusial untuk Lengkapi Unsur Dakwaan terhadap Nadiem Makarim, Menurut Pakar Hukum

Mengenal Lebih Dalam Chromebook, Laptop yang Pengadaannya Membuat Nadiem Makarim Ditetapkan sebagai Tersangka dan Dipenjara

Bela Kliennya, Hotman Paris: Nadiem Tidak Terima Uang Korupsi Satu Sen Pun

Kejagung Masih Dalami Penikmat Duit Korupsi Chromebook yang Seret Nadiem Makarim

Jadi Tersangka Korupsi Chromebook, Ini Kejanggalan Naik Turun Harta Nadiem Saat Jabat Menteri

Klaim Kasus Nadiem dan Tom Lembong Mirip, Hotman Paris Minta Waktu Prabowo 10 Menit Buktikan Kliennya Tak Bersalah

Awal Kasus Korupsi Pengadaan Laptop Terbongkar, Dari ‘Kesepakatan’ Nadiem dengan Google

Bantah Lakukan Korupsi, Nadiem: Integritas Nomor 1, Tuhan Pasti Melindungi Saya

Nadiem Tersangka Pengadaan Laptop, Kejagung Bongkar Kejanggalan Proyek Digelar Tertutup meski Gunakan Anggaran Negara
